Mencuci tangan merupakan kebiasaan sederhana dengan manfaat yang luar biasa. Kebiasaan ini dapat menurunkan risiko si kecil terkena penyakit menular, contohnya flu. Oleh karena itu, orang tua perlu mengajarkan anak sejak dini agar terbiasa cuci tangan. Sebagai panduan, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut ini.
Kapan saja anak perlu mencuci tangan?
Pertama-tama, sebaiknya Anda menjelaskan kepada si kecil mengapa penting untuk selalu mencuci tangan. Jelaskan padanya bahwa mencuci tangan dapat mengusir kuman dan virus yang menempel pada tangan, sehingga ia jadi tidak mudah sakit sekaligus tidak menularkan penyakit pada orang lain.
Si kecil perlu mengerti pentingnya cuci tangan sebelum menerapkan kebiasaan ini. Pastikan si kecil untuk mencuci tangan pada waktu berikut ini.
- Sebelum makan
- Sebelum menyentuh hidung, mulut atau mata
- Sebelum menyentuh luka
Lalu cuci tangan setelah:
- Selesai buang air kecil atau besar
- Bermain dengan hewan peliharaan
- Pulang dari bermain dari luar
- Berdekatan dengan orang sakit
- Bersin atau batuk
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan termasuk sebuah kewajiban agar anak tidak terpapar oleh bakteri atau virus melalui mulut. Akan tetapi, jangan lupa juga untuk memilih sumber makanan sehat untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh agar mampu melawan bakteri yang terlanjur masuk ke dalam tubuh.
Cuci tangan yang diajarkan pada anak bukan hanya sekadar membasuh tangan dengan air. Terdapat cara dan tahapan mencuci tangan yang perlu diikuti.
Cara mencuci dan menjaga kebersihan tangan dengan benar
Air saja tak cukup. Anda perlu mengajarkan si kecil untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun. Selain itu, ikuti beberapa tahapan berikut agar proses mencuci tangan lebih optimal:
- Basahi tangan dan gunakan sabun
- Gosok tangan hingga sabun berbusa
- Lakukan setidaknya selama 20 detik (atau dengan patokan menyanyikan lagu ulang tahun dua kali)
- Bilas tangan hingga bersih
- Keringkan dengan handuk atau tisu kering yang bersih
Jika Anda dan si kecil sedang berada di luar ruangan dan sulit menemukan air bersih dan sabun, hand-sanitizer dapat digunakan. Namun perlu diingat, hand-sanitizer tidak dapat membersihkan tangan yang penuh lumpur, debu, atau berminyak. Gunakan hand-sanitizer yang mengandung alkohol setidaknya 60 persen.
Bagaimana cara agar anak terbiasa mencuci tangan?
Meski terdengar dan terlihat sederhana, menerapkan kebiasaan mencuci tangan merupakan tantangan tersendiri. Mencuci tangan akan dilakukan anak secara terus menerus semasa hidupnya apabila sudah menjadi kebiasaan.
Untuk membantu si kecil terbiasa dengan hal ini, Anda dapat melakukan beberapa tips berikut:
- Menjadi contoh yang baik. Tidak adil rasanya jika si kecil harus selalu mencuci tangan tapi Anda sendiri mengabaikan hal ini. Selain itu, pada dasarnya anak sering meniru apa yang biasa dilakukan orang sekitar. Jadi, Anda juga harus terbiasa mencuci tangan jika ingin anak melakukan kebiasaan ini.
- Jangan bosan untuk mengingatkan. Sekali lagi, membangun kebiasaan ini membutuhkan waktu. Anda perlu sabar untuk terus mengingatkan anak mencuci tangan dan bila perlu kembali menjelaskan tentang manfaatnya.
- Mulai sejak dini. Anak yang berusia dua tahun sudah mulai dapat diajarkan kebiasaan ini.
- Buat cuci tangan jadi menyenangkan. Misalnya ajak anak bernyanyi sambil mencuci tangan atau jadikan cuci tangan sebuah permainan agar ia lebih semangat untuk melakukannya.
Bagaimana dengan tisu basah? Menurut CDC, tisu basah tidak dibuat untuk menghilangkan kuman atau bakteri dari tangan. Oleh karena itu, mencuci tangan tetap menjadi prioritas utama dan menggunakan hand-sanitizer jika memang berhalangan.
Kebiasaan baik harus segera diajarkan pada anak ketika ia mampu untuk melakukannya. Orang tua tidak boleh malas untuk selalu mengingatkan dan menjelaskan betapa pentingnya mencuci tangan. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan si kecil di masa sekarang maupun saat ia dewasa.
[embed-health-tool-bmr]