Saat melakukan pemeriksaan darah, salah satu hasilnya mungkin menunjukkan kadar ferritin dalam tubuh Anda. Sebenarnya, apakah ferritin itu? Apa artinya jika zat ini terlalu rendah atau tinggi dalam tubuh? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu ferritin?
Ferritin merupakan protein dalam tubuh yang mengikat zat besi. Sebagian besar zat besi yang tersimpan dalam tubuh terikat dengan protein tersebut.
Protein ini banyak ditemukan di hati, limpa, otot rangka, dan sumsum tulang. Hanya sedikit protein ini yang ditemukan dalam darah.
Apa itu pemeriksaan ferritin?
Pemeriksaan atau tes ferritin bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak zat besi yang tersimpan dalam tubuh Anda.
Jika tes ferritin menunjukkan hasil yang rendah, artinya Anda mungkin saja tubuh Anda kekurangan zat besi.
Sebaliknya, jika hasil pemeriksaan ferritin menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari tingkat normal, artinya zat besi terlalu banyak disimpan dalam tubuh.
Tes ferritin dapat dilakukan untuk kondisi berikut.
- Menunjukkan penyebab anemia, terutama anemia defisiensi besi dan thalasemia.
- Mengetahui apakah ada peradangan dalam tubuh.
- Mengetahui apakah ada terlalu banyak zat besi dalam tubuh.
- Memeriksa apakah perawatan zat besi yang selama ini dilakukan memberikan hasil yang baik.
Dokter mungkin juga menyarankan tes ini jika Anda didiagnosis dengan kelainan yang mengakibatkan zat besi dalam tubuh Anda meningkat terlalu banyak.
Tes ini juga dapat dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan Anda dan merencanakan perawatan.
Biasanya tes kadar protein ini dilakukan bersamaan dengan tes untuk melihat kadar zat besi, kapasitas pengikatan besi total, atau jumlah sel darah.
Pemeriksaan ferritin biasanya juga sering dibarengi dengan tes transferin.
Dikutip dari Mayo Clinic, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur jumlah zat besi yang terikat pada ferritin.
Nilai saturasi transferin yang lebih besar dari 45 persen dianggap terlalu tinggi.
Apa yang perlu diketahui untuk menjalani tes ini?
Jika hanya melakukan pemeriksaan ini, Anda bisa makan dan minum secara normal sebelum tes.
Namun, apabila Anda juga akan melakukan beberapa pemeriksaan yang lain, Anda mungkin perlu berpuasa sebelum menjalani tes.
Tanyakan kepada petugas medis atau dokter untuk informasi lebih akurat.
Selama proses pemeriksaan, petugas kesehatan akan mengambil sampel darah dengan memasukkan jarum ke pembuluh darah di lengan Anda.
Ini sama dengan pengambilan darah dari vena pada umumnya.
Nantinya, sampel darah akan dibawa ke laboratorium untuk di analisis. Anda pun bisa beraktivitas kembali seperti biasa.
Berapa kadar ferritin normal dalam tubuh?
Kadar normal ferritin dalam tubuh dibedakan berdasarkan usia dan jenis kelamin, yaitu sebagai berikut.
- Pria : 18-270 mcg/L
- Wanita : 18-160 mcg/L
- Anak-anak : 7-140 mcg/L
- Bayi usia 1-5 bulan : 50-200 mcg/L
- Bayi baru lahir : 25-200 mcg/L
Kadar normal zat tersebut seperti di atas mungkin berbeda dengan kadar normal yang digunakan oleh laboratorium di mana Anda melakukan tes.
Setiap laboratorium mungkin memiliki kisaran kadar normal yang berbeda-beda. Biasanya, kisaran kadar normal tercantum dalam hasil tes yang diberikan laboratorium Anda.
Bagaimana jika hasilnya terlalu tinggi atau terlalu rendah?
Kadar protein pengikat zat besi ini bisa lebih tinggi atau malah lebih rendah dari normal.
Kadar zat ini yang tinggi maupun rendah dapat menunjukkan adanya gangguan penyimpanan zat besi.
Kadar ferritin tinggi
Kadar ferritin tinggi jika lebih dari 1.000 mcg/L. Ini menunjukkan adanya penumpukan zat besi dalam tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan nama hemokromatosis.
Penyakit ini bisa diturunkan dalam keluarga (genetik). Selain itu, hemokromatosis juga bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi di bawah ini.
- Thalasemia.
- Beberapa jenis anemia yang menyebabkan sel darah merah hancur (seperti anemia hemolitik).
- Terlalu banyak mendapatkan transfusi darah
- Sering minum minuman beralkohol
- Penyakit Hodgkins
- Leukemia
- Infeksi
- Artritis
- Lupus
- Diet tinggi zat besi.
Kadar ferritin rendah
Kadar ferritin di bawah normal bisa menunjukkan bahwa tubuh sedang kekurangan zat besi atau mungkin mengalami anemia defisiensi besi.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut.
- Kehilangan banyak darah karena menstruasi berat.
- Perdarahan saat kehamilan.
- Kurang mengonsumsi makanan kaya zat besi.
- Perdarahan pada usus.
Bagaimana cara mengatasi hasil pemeriksaan yang abnormal?
Mengatasi kadar ferritin yang abnormal akan tergantung pada penyebabnya. Berikut penjelasan lengkapnya.
Mengatasi kadar ferritin tinggi
Dalam kasus kadar ferritin tinggi atau hemokromatosis, dokter mungkin akan merekomendasikan pilihan pengobatan di bawah ini:
1. Pengurangan darah
Dokter dapat mengobati hemokromatosis secara aman dengan mengeluarkan darah dari tubuh Anda secara teratur, sama seperti ketika Anda mendonorkan darah.
Jumlah darah darah yang dikurangi pada tubuh tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan tingkat keparahan kelebihan zat besi.
2. Terapi kelasi
Jika Anda tidak dapat menjalani proses pengeluaran atau pengurangan darah, dokter mungkin akan merekomendasikan obat untuk menghilangkan kelebihan zat besi.
Obat bisa disuntikkan ke dalam tubuh atau obat minum (oral).
Obat-obatan tersebut akan mengikat kelebihan zat besi dalam tubuh Anda. Zat besi yang berlebihan akan dikeluarkan melalui urine atau tinja dalam proses yang disebut kelasi.
Mengatasi kadar ferritin rendah
Kadar ferritin yang rendah dapat menandakan Anda terkena anemia defisiensi zat besi.
Kondisi ini dapat diatasi dengan pilihan pengobatan berikut:
- Suplemen zat besi.
- Obat-obatan, seperti kontrasepsi oral untuk meringankan aliran menstruasi yang deras.
- Antibiotik untuk mengatasi tukak lambung.
- Pembedahan untuk mengangkat polip yang berdarah, tumor, atau fibroid.
Selain yang telah disebutkan di atas, Anda bisa mengatasi kadar ferritin rendah dengan mengonsumsi makanan tinggi zat besi, contohnya adalah daging, makanan laut, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.