Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda saat belajar. Ada yang membutuhkan suasana hening saat belajar, tapi ada pula yang mendengarkan musik sambil belajar karena merasa lebih bisa konsentrasi.
Benarkah belajar sambil mendengarkan musik memang lebih efektif? Kalau iya, apa yang membuat musik bisa membawa efek penajaman fungsi berpikir bagi otak yang sedang mumet? Apakah dari suara merdu dari sang biduannya, lantunan melodi hasil tangan dingin si penggubah lagu, atau justru dari genre musik itu sendiri? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Belajar adalah aktivitas pemicu stres
Aktivitas belajar seringkali dikaitkan dengan stres. Secara tidak sadar, tubuh akan merespon stres tersebut dengan memproduksi berbagai hormon stres, seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin. Peningkatan hormon stres dalam tubuh ini membuat denyut jantung meningkat sehingga Anda merasa deg-degan, pernapasan juga jadi lebih cepat dan singkat, otot tubuh menegang, tekanan darah naik, mudah cemas, hingga sulit berpikir jernih. Familiar bukan, dengan “efek samping’ belajar ini? Apalagi jika dilakukan dengan sistem SKS, alias sistem kebut semalam.
Nah, mendengarkan musik bisa membantu meredakan stres yang timbul dari belajar sehingga Anda bisa lebih fokus untuk memahami isi teks yang harus dipelajari atau dihapal tersebut.
Mendengarkan musik sambil belajar meningkatkan daya ingat
Lantunan musik yang kita dengar diawali oleh getaran gelombang suara yang masuk menuju gendang telinga dan diteruskan ke telinga dalam. Di telinga dalam, gelombang suara tersebut ditangkap oleh sel-sel rambut yang terdapat di dalam koklea untuk diubah menjadi sinyal listrik. Barulah kemudian sinyal suara itu dihantarkan oleh serabut saraf telinga menuju otak untuk diolah menjadi sinyal listrik dan diterjemahkan menjadi suara yang Anda dengar.
Tidak berhenti sampai di situ. Di waktu yang bersamaan, sinyal listrik tersebut kemudian menyebar ke berbagai bagian otak. Pertama, sinyal listrik ini mampir ke bagian otak temporal yang bekerja untuk memproses data untuk memahami bahasa (sehingga Anda memahami apa arti lirik lagu tersebut) dan mengatur emosi.
Sinyal listrik ini juga mengalir ke hipotalamus otak, tempat produksi hormon sekaligus pengatur tekanan darah, denyut jantung, suhu tubuh. Saat merespon sinyal listrik tersebut, hipotalamus langsung bekerja meningkatkan mood bahagia dopamin sambil menurunkan hormon kortisol. Itu sebabnya segala macam gejala stres yang menyertai Anda saat belajar dapat lambat laun mereda selama Anda mendengarkan musik. Sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa pelepasan dopamin dapat memicu otak untuk mengaktifkan reseptor penghargaan di otak yang bisa meningkatkan motivasi Anda untuk belajar.
Musik seperti apa yang cocok untuk didengarkan sambil belajar?
[embed-health-tool-bmi]