backup og meta

Public Display of Affection, Apakah Baik untuk Hubungan?

Public Display of Affection, Apakah Baik untuk Hubungan?

Anda mungkin pernah menemukan pasangan yang berbagi kemesraan di depan umum, mulai dari berpelukan hingga bahkan berciuman. Kebiasaan mengumbar kemesraan ini dikenal dengan istilah public display of affection (PDA).

Meski memberikan kebahagiaan bagi orang-orang yang melakukannya, penting untuk memahami batasan dan etika saat melakukan PDA. Apa saja?

Apa itu public display of affection?

Public display of affection (PDA) adalah tindakan menunjukkan kemesraan di depan umum sehingga bisa dilihat oleh banyak orang. 

PDA tentu memberikan kebahagiaan bagi pasangan yang melakukannya. Namun, tindakan ini bisa menimbulkan berbagai respons dari orang yang melihatnya.

Beberapa orang yang melihat PDA mungkin juga ikut bahagia, tetapi tidak sedikit pula yang merasa risi atau tidak nyaman karenanya.

Perbedaan pandangan tersebut terjadi karena setiap orang memiliki tingkat toleransi kemesraan di depan umum yang berbeda.

Beberapa faktor yang memengaruhi toleransi ini adalah usia, budaya, agama, dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Bentuk public display of affection

hepatitis menular lewat ciuman

Kemesraan memang bisa diwujudkan dengan berbagai hal. Salah satu bentuk PDA yang paling sering dilakukan oleh couple alias pasangan adalah pamer kemesraan fisik.

Berikut adalah beberapa bentuk public display of affection yang paling umum.

1. Berpegangan tangan

Cara paling sederhana untuk menunjukkan kasih sayang melalui sentuhan fisik adalah dengan berpegangan tangan.

Tindakan ini umumnya masih dianggap wajar, terlebih jika Anda melakukannya pada waktu-waktu tertentu, seperti saat akan menyebrang atau menarik pasangan dari situasi berbahaya.

2. Bersentuhan

Secara tidak sengaja, Anda mungkin pernah melakukan PDA dengan cara bersentuhan lembut. Sentuhan ini bisa diberikan pada hidung, dahi, pipi, hingga bibir pasangan.

Beberapa orang mungkin menilai tindakan ini sebagai bentuk bercandaan sehingga terlihat menyenangkan.

Namun, tidak sedikit pula yang menilai bahwa sentuhan tersebut merupakan bentuk godaan pada pasangan sehingga merasa tidak nyaman saat melihatnya.

3. Berciuman

Berciuman memang cukup identik dengan keintiman fisik. Namun, tidak jarang pula ciuman menjadi bentuk sambutan, perpisahan, dan rasa hormat.

Maka, pandangan seseorang saat Anda pamer kemesraan dengan bentuk ciuman bisa berbeda-beda, tergantung di mana Anda melakukannya.

Selain itu, Anda juga perlu lebih berhati-hati saat berciuman di depan umum karena tindakan ini mungkin tidak diperbolehkan di beberapa tempat.

4. Berpelukan

Selain berpegangan tangan, berpelukan menjadi salah satu contoh PDA yang sering dilakukan oleh couple atau pasangan.

Jika hanya dilakukan secara singkat dan tidak disertai gerakan intim lainnya, berpelukan mungkin masih dinilai sebagai salah satu PDA yang dapat ditoleransi.

5. Berbagi kemesraan di media sosial

Seiring dengan perkembangan teknologi, public display of affection tidak hanya bisa dilihat secara langsung, tetapi juga melalui media sosial.

Akan tetapi, sebaiknya pertimbangkan kembali konsekuensi sebelum mengunggah kemesraan di media sosial.

Respons yang Anda terima di media sosial mungkin tidak selalu menyenangkan. Selain itu, Anda dan pasangan mungkin saja akan menyesal ketika melihatnya kembali di kemudian hari.

Kenapa ada pasangan yang menyukai PDA?

pamer kemesraan

Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk menunjukkan kasih sayang.

Bagi mereka yang suka melakukan PDA, membagikan kemesraan di depan umum mungkin menjadi cara mereka untuk menunjukkan kasih sayang satu sama lain.

Selain itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa di Universitas Garut menunjukkan bahwa salah satu alasan pasangan melakukan PDA di media sosial adalah membanggakan statusnya sendiri yang sudah memiliki pasangan.

Dari penelitian yang dilakukan pada Gen Z tersebut, dapat disimpulkan bahwa selain menjadi bentuk kasih sayang yang tulus, public display of affection juga bisa menjadi cara memuaskan diri sendiri.

Secara psikologis, menjalin kedekatan fisik dengan pasangan juga dapat meningkatkan hormon kebahagiaan seperti oksitosin dan endorfin.

Meski demikian, setiap orang tentu memiliki batasan kontak fisik yang berbeda, terutama saat berada di tempat umum.

Apakah public display of affection baik untuk dilakukan?

Setiap orang tentu memiliki penilaian masing-masing saat melihat pasangan yang melakukan public display of affection.

Maka, bagi Anda yang ingin melakukannya, pastikan Anda telah siap dengan perbedaan opini dan respons yang mungkin Anda terima.

Selain itu, karena sampai saat ini tidak ada aturan tertulis mengenai batasan pamer kemesraan di publik, Anda sebaiknya lebih bijak ketika akan melakukannya.

Pertimbangkan beberapa hal seperti norma, tempat, dan persetujuan dari pasangan Anda sendiri sebelum melakukan public display of affection.

Contohnya, Anda mungkin bisa bergandengan tangan hingga berpelukan di tempat umum seperti taman, tetapi sebaiknya hindari melakukan hal tersebut ketika berada di kantor atau sekolah.

Jangan merasa khawatir jika Anda merasa bahwa kebebasan untuk melakukan public display of affection dibatasi di beberapa tempat.

Ketika tidak bisa melakukannya, Anda bisa menunjukkan kasih sayang menggunakan bahasa cinta lainnya, seperti saling memuji, memberi hadiah, atau sekedar menghabiskan waktu bersama.

Kesimpulan

  • Public display of affection adalah tindakan memamerkan kemesraan di depan umum sehingga bisa dilihat banyak orang.
  • Dapat dilakukan secara langsung maupun melalui media sosial.
  • Jika ingin melakukannya, perhatikan aturan dan norma yang berlaku di sekitar.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Travers, J., & LCSW. (2023, June 9). A therapist debunks 3 myths about public displays of affection. Therapytips.org – Your Guide To A Happier Future. Retrieved 26 October 2023 from https://therapytips.org/advice/a-therapist-debunks-3-myths-about-public-displays-of-affection.

Policy 3148-Public display of affection. (n.d.). Kimberly School District. Retrieved 26 October 2023 from https://www.kimberly.edu/policy-3148-public-display-affection.

Agustina, I., Suseno, N. S., Nurhadi, Z. (2020). Motif public display of affection pada generasi Z. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut. Retrieved 26 October 2023 from https://repository.uniga.ac.id/file/mahasiswa/138510443.pdf.

Why people need to stop with public display of affection. (2020). Bright Side. Retrieved 26 October 2023 from https://brightside.me/articles/why-people-need-to-stop-with-public-displays-of-affection-797118/.

Versi Terbaru

06/11/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Merasa Jenuh Dengan Pasangan, Apakah Harus Mengakhiri Hubungan?

6 Ide Quality Time Bersama Pasangan, Biar Makin Lengket


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 06/11/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan