Darah adalah komponen penting dalam tubuh Anda. Darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), plasma darah, dan trombosit. Sementara itu, dalam sel darah merah terdapat hemoglobin (Hb). Sebenarnya, apa itu hemoglobin dan fungsinya dalam tubuh?
Apa itu hemoglobin (Hb)?
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang memberikan warna merah pada darah dan bertugas mengangkut oksigen.
Strukturnya terdiri atas empat rantai. Setiap rantainya mengandung senyawa yang disebut heme, yang mengandung zat besi.
Hemoglobin juga berperan dalam pembentukan sel darah merah sesuai dengan bentuk idealnya, yaitu bulat dan pipih di bagian tengah.
Tujuannya untuk mempermudah sel darah bergerak dalam pembuluh darah.
Tak hanya mengangkut oksigen, Hb juga mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh kembali ke paru untuk kemudian bertukar dengan oksigen.
Berapa kadar normal hemoglobin dalam darah?
Jumlah Hb dapat diketahui dengan melakukan tes darah. Tes hemoglobin sering digunakan sebagai pemeriksaan untuk diagnosis anemia.
Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan hematokrit sebagai bagian dari pemeriksaan darah lengkap.
Kisaran normal Hb bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin. Namun, kadar hemoglobin normal umumnya sebagai berikut.
- Pria: 13 gram/dL
- Wanita dewasa: 12 gram/dL
- Wanita hamil: 11 g/dL
- Remaja: 12 d/dL
- Bayi baru lahir: 11 gram/dL
- Anak-anak: 11,5 gram/dL
Hasil di atas juga akan bergantung pada laboratorium tempat Anda melakukan pemeriksaan.
Beberapa lab mungkin saja menggunakan pengukuran yang berbeda atau menguji sampel yang berbeda.
Beberapa masalah yang terjadi akibat Hb tidak normal
Sama seperti kolesterol dan tekanan darah, kadar hemoglobin juga bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari batas normal.
Bahkan, strukturnya pun bisa bersifat abnormal.
Dikutip dari US National Library of Medicine, kadar hemoglobin yang tidak normal tidak selalu menandakan masalah medis yang membutuhkan perawatan.
Pola makan, aktivitas, obat-obatan, siklus menstruasi wanita, dan kondisi lain juga dapat memengaruhi hasil tes Hb.
Kadar hemoglobin rendah
Kadar hemoglobin yang rendah membuat seseorang kena anemia.
Saat didiagnosis anemia, terdapat beberapa efek samping yang mungkin terjadi, seperti mudah lelah atau kulit tampak pucat.
Ini terjadi karena kurangnya hemoglobin membuat sel darah merah tidak mampu mencukupi kebutuhan tubuh.
Beberapa jenis anemia tergolong penyakit ringan, sedangkan jenis lainnya mungkin saja serius, bahkan mengancam jiwa.
Salah satu jenis anemia yang paling umum adalah Anemia defisiensi zat besi (IDA).
Oleh karena itu, mengonsumsi makanan kaya akan zat besi seperti biji-bijian utuh, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, daging, apricot, plum dan kismis juga bisa dilakukan.
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan suplementasi zat besi oral setiap hari dengan zat besi elemental 30 mg hingga 60 mg guna mencegah anemia.
Jika Anda mengalami gejala anemia, pastikan untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapat pengobatan anemia yang tepat.
Apabila tidak diobati, anemia dapat mengakibatkan komplikasi.