backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Jangan Campur Ibuprofen dan Alkohol, 4 Bahaya Ini Mengintai Anda!

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 02/10/2020

    Jangan Campur Ibuprofen dan Alkohol, 4 Bahaya Ini Mengintai Anda!

    Ibuprofen adalah obat bebas yang tergolong dalam kelompok obat nonsteroid antiinflamasi (NSAID). Ibuprofen sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, mengurangi bengkak, dan meredakan demam. Ibuprofen termasuk aman dikonsumsi jika sesuai dengan anjuran. Namun, jika Anda mencampur ibuprofen dan alkohol bersamaan, efeknya tentu berbahaya bagi kesehatan Anda.

    Efek minum obat ibuprofen dan alkohol

    Alkohol dapat mengganggu kerja beberapa obat, sehingga obatnya tidak mempan. Alkohol juga dapat memperparah efek samping obat tertentu. Nah, mencampur ibuprofen dan alkohol akan menimbulkan interaksi obat. Misalnya Anda minum alkohol setelah minum ibuprofen atau minum ibuprofen dengan alkohol.

    Meskipun umumnya aman untuk mengonsumsi ibuprofen dan alkohol, sangat disarankan agar Anda menghindari minum alkohol saat minum obat apa pun, terutama ibuprofen.

    Jika Anda menggunakan ibuprofen untuk pengobatan jangka panjang, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum Anda ingin minum alkohol. Dokter akan memberi tahu apakah Anda boleh minum alkohol berdasarkan kondisi Anda.

    Jika Anda hanya mengonsumsi ibuprofen sesekali, mungkin aman bagi Anda untuk minum alkohol secukupnya. Namun, Anda perlu tahu bahwa minum alkohol satu kali saja sambil minum obat ibuprofen bisa menyebabkan hal-hal berikut ini.

    1. Perdarahan perut dan lambung

    perut panas setelah makan; perut perih setelah makan; perut mulas

    Sebuah penelitian terhadap 1.224 peserta menunjukkan bahwa mengonsumsi ibuprofen secara teratur meningkatkan risiko perdarahan perut dan usus pada orang yang juga minum alkohol. Pasalnya, ibuprofen berisiko melukai lambung dan usus, begitu juga dengan alkohol. Sementara orang yang minum alkohol tetapi hanya beberapa kali mengonsumsi ibuprofen tidak memiliki peningkatan risiko ini.

    Jika Anda memiliki tanda-tanda masalah perut seperti di bawah ini, segera hubungi dokter Anda.

    • Sakit perut berkepanjangan
    • Feses hitam dan keras
    • Muntah darah dengan muntahan terlihat seperti bubuk kopi

    2. Kerusakan ginjal

    gejala kanker ginjal

    Mengonsumsi ibuprofen jangka panjang dapat merusak ginjal Anda, dan minum alkohol juga dapat membahayakan ginjal. Maka, kombinasi obat ibuprofen dan alkohol secara bersamaan akan semakin meningkatkan risiko masalah ginjal.

    Gejala masalah ginjal dapat meliputi:

    • Badan lemas
    • Bengkak, terutama di tangan, kaki, atau pergelangan kaki
    • Sesak napas

    3. Kerusakan hati

    jenis hepatitis adalah

    Mengonsumsi ibuprofen dan alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati, meskipun ibuprofen biasanya aman jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan dan dalam waktu singkat, tetapi risiko kerusakan hati dapat meningkat pada orang yang mengonsumsi ibuprofen dalam jangka panjang.

    Peningkatan enzim di hati, yang menandakan kerusakan sel-sel hati, bisa terjadi pada hingga 15 persen pasien yang sering mengonsumsi ibuprofen.

    Minum ibuprofen dan alkohol bersamaan semakin meningkatkan kemungkinan kerusakan hati. Pasalnya, alkohol mengaktifkan enzim yang membuat ibuprofen jadi lebih beracun daripada biasanya.

    Seiring waktu, penggunaan ibuprofen dan alkohol dapat menyebabkan penyakit hati seperti sirosis, hepatitis, sakit kuning, hingga gagal hati.

    4. Tidak waspada

    efek kurang tidur

    Ibuprofen menyebabkan rasa sakit Anda hilang, yang dapat membuat Anda rileks. Alkohol juga bisa membuat Anda rileks. Keduanya dapat meningkatkan risiko Anda seperti hilang kendali, memperlambat reaksi tubuh, dan jatuh tertidur.

    Karena itu, minum ibuprofen dan alkohol tentu berbahaya bila setelahnya Anda mengemudi, mengoperasikan mesin atau alat berat, atau berolahraga yang rentan cedera.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 02/10/2020

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan