Selain terhirup melalui udara, seseorang juga dapat terpapar zat kmia ini dari makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Padahal, zat kimia satu ini dilarang penggunaannya sebagai pengawet makanan. Beberapa contoh produk yang sering mengandung formalin misalnya ikan segar, ayam potong, mie basah, dan tahu yang beredar di pasaran. Meski begitu, tidak semua produk pangan mengandung bahan kimia ini.
Untuk memastikan apakah sebuah produk pangan mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak dibutuhkan uji laboratorium. Namun, secara umum Anda harus berhati-hati jika menjumpai produk makanan segar yang awet sampai beberapa hari dan tidak busuk.
Apa saja bahaya formalin bagi kesehatan?
Formalin adalah bahan kimia yang larut dalam air dan sangat cepat diproses oleh tubuh ketika Anda menghirup atau menelannya. Bahkan, paparan dalam jumlah yang sangat kecil saja dapat diserap melalui kulit Anda. Berikut beberapa bahaya formalin bagi kesehatan yang perlu Anda waspadai:
Saluran pernapasan
Menghirup udara yang terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya ini dapat menyebabkan saluran pernapasan Anda teriritasi. Akibatnya, Anda mungkin akan mengalami berbagai gejala, seperti batuk-batuk, radang tenggorokan, nyeri dada, dan mengi. Jika sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit asma dan bronkitis, Anda lebih mungkin mengalami kekambuhan ketika menghirup senyawa ini.
Paparan senyawa ini dalam jangka pendek yang didapat melalui udara juga dapat menyebabkan iritasi pada rongga mata, hidung, dan tenggorokan. Sementara itu, paparan dalam jangka waktu lama atau bersifat kronis dapat menyebabkan luka parah di paru-paru.
Sistem pencernaan
Formalin adalah salah satu bahan kimia yang sering digunakan untuk mengawetkan makanan. Padahal, senyawa satu ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Ya, mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia ini dalam jangka panjang dapat merusak saluran pencernaan Anda. Hal ini dapat menyebabkan sakit perut hebat, diare, serta peradangan di mulut, kerongkongan, lambung, dan usus.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar