backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Yang Terjadi Pada Tubuh Saat Alami Brain Freeze

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 30/12/2020

    Yang Terjadi Pada Tubuh Saat Alami Brain Freeze

    Menikmati dinginnya es krim yang meleleh di lidah saat cuaca panas adalah salah satu kenikmatan terbesar dalam hidup. Tetapi, menikmati sesendok besar es krim vanila favorit Anda dengan terburu-buru akan mendatangkan sebuah penderitaan baru — yang mungkin Anda sudah sangat familiar dengannya — yaitu, brain freeze.

    Brain freeze terjadi ketika Anda makan es krim atau menyedot seteguk besar minuman dingin dalam satu kali hirup terlalu cepat. Kondisi yang disebabkan oleh makanan dingin ini resmi diakui oleh International Headache Society, seperti dilansir dari Daily Mail.

    Apa itu brain freeze?

    Berdasarkan definisi remi dari IHS, brain freeze adalah sensasi sakit kepala yang menusuk di tengah dahi akibat “menelan atau menghirup stimulus dingin”. Kondisi ini biasanya terjadi ketika cuaca sangat panas dan seseorang mengonsumsi makanan dingin terlalu cepat. Sebagai hasilnya, nama resmi brain freeze adalah Cold Stimulus Headache (CSH).

    Brain freeze adalah cara tubuh memperingati Anda agar memperlambat laju makan Anda dan jangan terburu-buru. Namun, peneliti menemukan bahwa memakan sesuatu yang dingin lambat-lambat juga dapat memicu timbulnya si “otak beku” ini.

    Sakit kepala akibat brain freeze termasuk jenis sakit kepala yang terjadi sangat cepat, namun juga menghilang secara cepat. Istilah medis dari jenis sakit kepala ini disebut sphenopalatine ganglioneuralgia.

    Yang terjadi pada tubuh saat mengalami brain freeze

    Dilansir dari Science Daily, Dwayne Godwin, Ph.D., seorang neuroscientist di Wake Forest Baptist Medical Center, mengatakan bahwa brain freeze diduga disebabkan oleh stimulan dingin, dalam bentuk padat atau cair, yang melewati langit-langit mulut atau dinding belakang faring.

    Mulut kita dipenuhi oleh pembuluh darah, termasuk lidah — inilah sebabnya mengapa kita mengukur temperatur tubuh dengan memasukkan termometer ke dalam mulut. Saat sesuatu yang dingin menyentuh langit-langit mulut, perubahan suhu mendadak pada jaringan tersebut merangsang saraf untuk menyebabkan pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah dengan sangat cepat. Ini merupakan upaya untuk mengarahkan darah kembali ke wilayah tersebut guna menghangatkannya kembali.

    Sebenarnya, otak tidak bisa merasakan sakit meskipun memiliki miliaran neuron. Rasa sakit yang timbul akibat stimulan dingin ini dirasakan oleh reseptor neuron di luar lapisan pelindung otak yang disebut meningen, di mana dua arteri bertemu. Darah yang mengalir melalui arteri karotoid internal di tenggorokan didinginkan oleh stimulan dingin yang Anda konsumsi, dan kemudian bertemu dengan arteri cerebral anterior di persimpangan dahi tempat jaringan otak dimulai. Banjir aliran darah ini menghasilkan rasa nyeri luar biasa saat kedua pembuluh sibuk membuka dan menutup, menciptakan peningkatan tekanan, yang memicu saraf otak.

    Pelebaran pembuluh darah mendadak ini memicu aktifnya reseptor rasa sakit, yang kemudian melepaskan prostaglandin (penyebab rasa sakit), meningkatkan sensitivitas untuk memperparah rasa nyerinya, dan memproduksi peradangan melalui pengiriman sinyal melalui saraf trigeminal untuk memperingati otak bahwa mulut sedang menghadapi masalah.

    Singkatnya, minum minuman dingin dengan cepat tidak memberikan waktu yang cukup bagi mulut untuk menyerap dingin dengan sempurna.

    Cara efektif atasi brain freeze

    Rasa ngilu di kepala akan mereda ketika pembuluh darah kembali mengempis ke ukuran normalnya. Salah satu cara tercepat untuk mengurangi rasa ngilu akibat brain freeze adalah dengan secepatnya menempelkan lidah Anda ke langit-langit mulut guna menghangatkan temperatur mulut.

    Hal lain yang dapat membantu mengatasi brain freeze adalah menghentikan rasa dingin di mulut dengan membilasnya dengan minuman hangat.

    Cara terbaik untuk menghindari brain freeze terjadi kembali adalah dengan mengonsumsi makanan/minuman dingin dalam porsi-porsi kecil, dan berikan jarak antar suapan untuk memberikan waktu ‘istirahat’ sejenak bagi tenggorokan menghangatkan diri kembali.

    BACA JUGA:

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 30/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan