backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Hot Stone Massage, Metode Pijat dengan Batu Panas

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 19/01/2023

Hot Stone Massage, Metode Pijat dengan Batu Panas

Pijat dengan batu panas atau hot stone massage merupakan salah satu jenis terapi pijat yang sempat jadi tren beberapa tahun belakangan. Teknik ini dipercaya untuk mengurangi berbagai masalah kesehatan. Apakah klaim terapi alternatif ini sudah diteliti secara ilmiah?

Apa itu hot stone massage?

Hot stone massage adalah pijat menggunakan jenis batu basal panas bersuhu 49 – 57 °Celsius. Ini adalah batu vulkanik yang dapat mempertahankan panas dalam jangka waktu lama.

Pijat batu panas mungkin mengingatkan Anda dengan ceragem, tetapi ini terapi ini menggunakan batu alami.

Selama pemijatan, beberapa batu panas yang telah dikikis akan diletakkan di beberapa titik tertentu tubuh, seperti di sepanjang tulang belakang, di atas perut, di dada, wajah, telapak tangan, kaki, dan jari-jari kaki.

Terapis pijat terkadang memegang batu dan menggunakannya untuk memijat Anda. 

Ini berguna agar terapis bisa menjangkau bagian otot dalam tanpa memberikan tekanan berlebih. Efeknya, Anda bisa lebih rileks.

Gerakan pijatan yang dilakukan, di antaranya melingkar, memanjang mirip kerokan, digetarkan seperti menguleni adonan, atau diketuk-ketukkan ke tubuh. 

Tak jarang, terapis juga menggunakan alat khusus untuk menggerakkan batu basal.

Kadang, batu dingin juga digunakan dalam terapi ini. Batu dingin biasanya diletakkan setelah batu panas diangkat, untuk menenangkan kulit dan pembuluh darah yang melebar akibat panas.

Berbagai manfaat hot stone massage

manfaat hot stone massage untuk nyeri otot

Berikut beberapa khasiat pijat batu panas yang bisa Anda rasakan.

1. Mengurangi otot pegal linu

Suhu panas dari batu bisa meningkatkan aliran darah ke otot dan mengurangi nyeri otot dan memulihkannya setelah olahraga yang intens.

Aliran darah ke otot yang bisa mengurangi pemicu rasa nyeri otot dan meningkatkan kelenturan otot dan ligamen (penyambung otot dan sendi).

Panas juga membantu memberi bahan bakar untuk otot agar segera memperbaiki kerusakan setelah beraktivitas fisik.

Tidak heran bila pijat setelah olahraga dianjurkan untuk mengurangi risiko nyeri akibat cedera.

2. Mengurangi stress dan kecemasan

Pijat sudah dikenal lama membuat tubuh Anda rileks. Manfaat ini bahkan membantu mengurangi stres dan cemas.

Studi terbitan Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research (2015) menjelaskan bahwa sentuhan saat pijat membuat tubuh melepaskan serotonin dan dopamin, dua hormon yang bisa memperbaiki suasana hati. 

Sentuhan juga membantu mengurangi hormon pemicu stres, yaitu kortisol.

Bila dilakukan secara rutin, pijat batu panas membantu menjaga kualitas kesehatan mental secara menyeluruh.

3. Mengurangi insomnia

Hot stone massage berpotensi meningkatkan kualitas tidur. Anda bisa tidur lebih nyenyak dan lebih jarang bangun tengah malam.

Terapi alternatif ini bekerja dengan cara mengurangi penyebab gangguan tidur, seperti cemas, stres, dan nyeri.

Pijat juga membuat tubuh melepaskan serotonin yang mengatur ritme sirkadian sehingga jadwal tidur tetap teratur. 

Meski begitu, Anda perlu memahami bahwa sebagian besar studi baru menguji manfaat jenis pijat biasa, bukan pijat dengan batu panas.

4. Meredakan nyeri pada penyakit autoimun

Beberapa penyakit autoimun bisa menyebabkan nyeri otot dan sendi, seperti lupus dan rheumatoid arthritis atau rematik.

Gejala lupus biasanya ditandai dengan nyeri sekujur otot yang menyebabkan kelelahan dan sulit tidur nyenyak atau fibromialgia.

Sementara itu, gejala rematik yang umum dijumpai adalah nyeri sendi yang tak tertahankan.

Pijat rutin selama 30 menit membantu mengurangi senyawa P, yaitu senyawa yang memberikan sinyal sakit di otak.

Nyeri pada pasien rematik berkurang bila rutin pijat dengan tekanan sedang. Pasien rematik bahkan bisa menggenggam benda lebih kuat dan bergerak lebih leluasa.

5. Mengendalikan gejala kanker

Studi terbitan Cancer (2018) mengamati bahwa pijat bisa mengurangi gejala kelelahan. 

Kelelahan ini terjadi secara terus-menerus dan dipicu oleh kanker, pengobatannya, atau perubahan aktivitas.

Meski begitu, studi ini belum menjelaskan bagaimana pijat bisa mengurangi kelelahan berkepanjangan tersebut.

Penelitian yang lebih lama, dilakukan dalam skala besar, pada Journal of Pain and Symptom Management (2004) menyebutkan terapi pijat membantu mengendalikan stres, nyeri, mual, cemas, depresi, dan kelelahan pada pasien kanker. 

6. Meningkatkan daya tahan tubuh

Rutin pijat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Sentuhan dan tekanan pijatan ternyata berkaitan dengan sel darah putih. 

Sel ini ditemukan pada sistem imun dan berguna untuk melawan bakteri, virus, atau zat asing berbahaya.

Selain itu, pijatan memengaruhi senyawa bernama sitokin. Senyawa ini membantu mengendalikan respons kekebalan tubuh.

Lagi-lagi, studi yang menemukan manfaat ini dilakukan untuk mengamati teknik pijatan lain, bukan hot stone massage.

Namun, bisa jadi potensi ini ada karena pijat batu panas juga dilakukan dengan tekanan dan sentuhan.

Risiko hot stone massage

Pijat batu panas umumnya aman apabila dilakukan oleh terapis yang terlatih.

Namun, hot stone massage ini bisa menyebabkan kulit terbakar, terutama pada kulit yang sensitif. Terapi ini juga bisa memperparah kondisi eksim dan psoriasis saat kambuh.

Ada beberapa kondisi kesehatan yang perlu berhati-hati sebelum pijat. 

  • Kelainan darah atau meminum obat pengencer darah.
  • Luka bakar pada kulit.
  • Luka terbuka.
  • Riwayat penggumpalan darah.
  • Riwayat operasi dalam 6 minggu terakhir.
  • Patah tulang atau osteoporosis berat.
  • Kadar trombosit yang rendah (trombositopenia).
  • Diabetes.

Jangan ragu untuk meminta saran darii dokter sebelum melakukan pijat bila memiliki kondisi di atas.

Untuk menghindari luka bakar pada kulit, biasanya kulit Anda akan dilapisi oleh handuk atau kain tipis sebelum batu panas diletakkan.

Tanyakan juga pada terapis bagaimana cara mereka memanaskan batu. Batu seharusnya dipanaskan dengan alat khusus untuk pijat. 

Jangan pernah menggunakan batu yang dipanaskan dengan:

  • microwave,
  • slow cooker,
  • piringan panas (hot plate), dan
  • oven.

Pastikan juga Anda hanya dipijat oleh terapis terlatih. Jika mengalami nyeri selama atau satu hari setelah dipijat, beritahu terapis Anda segera.

Hal itu mungkin terjadi akibat penekanan yang terlalu kuat sehingga berdampak pada lapisan jaringan tubuh yang lebih dalam.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 19/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan