Teh hijau dan teh oolong sering disebut sebagai jenis teh menyehatkan dengan beragam khasiat bagi tubuh. Keduanya sama-sama kaya akan antioksidan, mengurangi risiko berbagai penyakit, bahkan bisa membantu Anda menurunkan berat badan.
Namun, manakah yang lebih sehat antara teh hijau vs teh oolong?
Kandungan nutrisi teh hijau vs teh oolong
Teh hijau serta teh oolong berasal dari daun tanaman yang sama. Komponen nutrisinya pun sangat mirip. Namun, perbedaan proses pengolahan sedikit berpengaruh terhadap kandungan nutrisi pada produk akhir kedua teh ini.
Teh hijau yang diseduh tanpa pemanis tambahan tidak mengandung kalori, lemak, protein, maupun karbohidrat.
Kandungan yang banyak terdapat pada teh hijau adalah kafein, antioksidan katekin, serta mineral berupa kalium dan fluor.
Seperti halnya teh hijau, teh oolong pun tidak mengandung kalori, lemak, protein, dan karbohidrat. Teh oolong kaya akan antioksidan berupa polifenol, theaflavin, dan katekin.
Minuman ini juga mengandung fluor, mangan, magnesium, kalium, serta kafein.
Perbandingan khasiat teh hijau vs teh oolong
Teh hijau mengandung mineral serta senyawa antioksidan yang sama dengan teh oolong sehingga khasiat keduanya juga mirip.
Untuk menentukan mana jenis teh yang lebih menyehatkan, berikut adalah beberapa hal yang menjadi pertimbangannya.
1. Menurunkan berat badan
Meminum teh hijau maupun teh oolong sama-sama bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Keduanya bekerja dengan cara meningkatkan laju metabolisme dan pembakaran lemak sehingga jumlah kalori yang dibakar menjadi lebih banyak.
Sebuah penelitian menemukan bahwa konsumsi teh hijau dapat meningkatkan laju pembakaran lemak sebesar 17 persen. Teh oolong juga memiliki manfaat serupa, tapi peningkatannya lebih kecil dibandingkan, yakni 12 persen.
2. Melindungi tubuh dari penyakit
Teh hijau dan teh oolong sama-sama kaya akan antioksidan yang disebut katekin. Senyawa ini berpotensi mencegah pembentukan plak kolesterol, menjaga gula darah normal, menghambat pertumbuhan kanker, bahkan melindungi otak dari penyakit Alzheimer.
Meski begitu, katekin pada teh hijau lebih tinggi dibandingkan teh oolong. Namun, bukan berarti konsumsi teh oolong tidak memberikan manfaat sebaik teh hijau.
Pasalnya, teh oolong juga memiliki antioksidan selain katekin yang tak kalah bermanfaat bagi kesehatan.
3. Menjaga kesehatan tulang dan gigi
Selain bersifat sebagai antioksidan, katekin pada teh hijau juga dapat membunuh bakteri penyebab kerusakan gigi.
Pada beberapa penelitian, konsumsi teh hijau secara rutin berpotensi menurunkan risiko karies gigi dan mencegah bau mulut.
Di sisi lain, teh oolong ternyata tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan gigi, tapi juga tulang.
Sebuah penelitian di Tiongkok menunjukkan bahwa wanita yang rutin meminum teh oolong memiliki kepadatan tulang 4.5-4.9 persen lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
Teh oolong vs teh hijau, jadi, mana yang lebih sehat?
Teh hijau dan teh oolong memiliki kandungan nutrisi yang mirip sehingga manfaatnya tidak jauh berbeda.
Akan tetapi, kandungan antioksidan yang lebih tinggi pada teh hijau membuatnya tetap berada di peringkat teratas sebagai teh yang paling menyehatkan.
Hal tersebut juga bukan berarti teh lain tak membawa manfaat kesehatan. Apa pun jenis teh kesukaan Anda, tetaplah mengonsumsinya secara rutin untuk memperoleh khasiatnya.
[embed-health-tool-bmi]