Awalnya, tekanan darah yang meningkat masih dapat diatasi. Namun, bila hal ini terus berlangsung dalam jangka panjang, kombinasi tingginya kadar katekolamin dan aktivitas saraf simpatis menjadi cikal bakal hipertensi pada penderita OSA. Perubahan berulang tekanan darah karena perubahan pola pernapasan saat tidur pada OSA dapat membuat refleks sensor tekanan (baroreseptor) tersebut akan menjadi menurun. Hal ini menyebabkan sensor tekanan sentral itu menjadi kurang sensitif yang berakhir dengan peningkatan tekanan darah terus menerus.
Hipertensi yang terjadi pada pasien yang tidak terdiagnosis OSA ataupun tidak mendapat pengobatan OSA yang baik, menjadi sulit diatasi dan memicu berbagai komplikasi lebih lanjut, seperti stroke perdarahan. Pengobatan OSA yang efektif akan memperbaiki terkontrolnya tekanan darah pada banyak pasien.
2. Diabetes melitus tipe 2 (DM Tipe 2)
Diperkirakan sekitar 40% pasien OSA akan mengalami diabetes tipe 2, dan pasien diabetes tipe 2 memiliki kemungkinan menderita OSA hingga 23%. Jadi, ada hubungan timbal balik antara OSA dan diabetes tipe 2. Ada beberapa alasan mengapa OSA dapat menyebabkan diabetes melitus, yaitu :
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar