Orang Indonesia mengenal buah manjakani sebagai obat tradisional untuk mengatasi infeksi jamur dan bakteri di organ intim wanita. Lantas, apa kandungan dan manfaat lain dari manjakani? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Kandungan buah manjakani
Buah manjakani adalah buah yang dihasilkan oleh jenis pohon ek Quercus infectoria.
Buah manjakani juga dikenal dalam beberapa nama seperti majuphal, gallnut, majakane, majakan, dan lain sebagainya.
Proses berbuahnya buah manjakani cukup unik. Buah ini muncul di cabang-cabang muda pohon ketika tawon empedu menyengat pohon ek dan menyimpan larva mereka di dalam batang pohon.
Reaksi kimia tersebut menyebabkan kelainan pada pohon dan memicu terbentuknya bola-bola keras buah manjakani.
Hal itu pula yang menyebabkan buah ini memiliki tekstur bergelombang.
Menurut sejumlah penelitian, kandungan dalam buah manjakani meliputi:
- kalsium,
- fosfor,
- kalium,
- magnesium,
- zat besi,
- mangan,
- seng,
- nikel,
- tanin,
- asam syringic,
- β-sitosterol,
- amentoflavone,
- hexamethyl ether,
- isocryptomerin,
- methyl benarate,
- methyl oleanate, dan
- hexagalloyl glucose.
Khasiat manjakani untuk apa?
Lantaran memiliki beragam mineral dan senyawa aktif, buah manjakani memiliki sejumlah manfaat kesehatan sebagai berikut.
1. Menjaga kesehatan tulang
Kandungan kalsium serta antioksidan yang terkandung dalam buah manjakani berperan penting untuk pertumbuhan dan kepadatan tulang.
Sebuah riset dari Journal of Endocrine and Metabolic Diseases (2012) menemukan bahwa efek senyawa fenolik dari ekstrak buah manjakani berpotensi mengatur metabolisme, pembentukan, dan kepadatan tulang.
Senyawa tersebut juga diketahui berpotensi menurunkan risiko terjadinya gangguan tulang, seperti osteoporosis khususnya bagi wanita yang mengalami menopause.
Namun, penelitian lebih lanjut dan uji klinis pada manusia masih diperlukan untuk memastikan manfaat itu.
2. Menghambat infeksi jamur
Sejumlah penelitian menemukan bahwa ekstrak manjakani berpotensi menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi, khususnya jenis jamur Candida albicans.
Salah satu riset yang menemukan manfaat ini adalah riset dari European Journal of Biomedical and Pharmaceutical sciences (2018).
Riset ini bahkan menemukan sifat antijamur dalam manjakani lebih efektif dari nystatin, obat untuk infeksi jamur yang umum diresepkan dokter.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme aktivitas antijamur dari buah manjakani.