backup og meta

6 Manfaat Buah Manjakani, Atasi Infeksi Bakteri dan Jamur

6 Manfaat Buah Manjakani, Atasi Infeksi Bakteri dan Jamur

Orang Indonesia mengenal buah manjakani sebagai obat tradisional untuk mengatasi infeksi jamur dan bakteri di organ intim wanita. Lantas, apa kandungan dan manfaat lain dari manjakani? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

Kandungan buah manjakani

Buah manjakani adalah buah yang dihasilkan oleh jenis pohon ek Quercus infectoria

Buah manjakani juga dikenal dalam beberapa nama seperti majuphal, gallnut, majakane, majakan, dan lain sebagainya.

Proses berbuahnya buah manjakani cukup unik. Buah ini muncul di cabang-cabang muda pohon ketika tawon empedu menyengat pohon ek dan menyimpan larva mereka di dalam batang pohon. 

Reaksi kimia tersebut menyebabkan kelainan pada pohon dan memicu terbentuknya bola-bola keras buah manjakani. 

Hal itu pula yang menyebabkan buah ini memiliki tekstur bergelombang.

Menurut sejumlah penelitian, kandungan dalam buah manjakani meliputi:

  • kalsium, 
  • fosfor, 
  • kalium, 
  • magnesium, 
  • zat besi, 
  • mangan, 
  • seng, 
  • nikel,
  • tanin, 
  • asam syringic
  • β-sitosterol
  • amentoflavone
  • hexamethyl ether
  • isocryptomerin
  • methyl benarate
  • methyl oleanate, dan 
  • hexagalloyl glucose.

Khasiat manjakani untuk apa?

Lantaran memiliki beragam mineral dan senyawa aktif, buah manjakani memiliki sejumlah manfaat kesehatan sebagai berikut. 

1.  Menjaga kesehatan tulang

pencegahan osteoporosis

Kandungan kalsium serta antioksidan yang terkandung dalam buah manjakani berperan penting untuk pertumbuhan dan kepadatan tulang. 

Sebuah riset dari Journal of Endocrine and Metabolic Diseases (2012) menemukan bahwa efek senyawa fenolik dari ekstrak buah manjakani berpotensi mengatur metabolisme, pembentukan, dan kepadatan tulang.  

Senyawa tersebut juga diketahui berpotensi menurunkan risiko terjadinya gangguan tulang, seperti osteoporosis khususnya bagi wanita yang mengalami menopause. 

Namun, penelitian lebih lanjut dan uji klinis pada manusia masih diperlukan untuk memastikan manfaat itu. 

2. Menghambat infeksi jamur

Sejumlah penelitian menemukan bahwa ekstrak manjakani berpotensi menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi, khususnya jenis jamur Candida albicans.

Salah satu riset yang menemukan manfaat ini adalah riset dari European Journal of Biomedical and Pharmaceutical sciences (2018).

Riset ini bahkan menemukan sifat antijamur dalam manjakani lebih efektif dari nystatin, obat untuk infeksi jamur yang umum diresepkan dokter. 

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme aktivitas antijamur dari buah manjakani. 

3. Merapatkan organ kewanitaan

Sebuah riset dari Open Journal of Obstetrics and Gynecology (2016) menemukan potensi efek relaksasi pada otot organ intim kewanitaan dan kepuasan seksual dari buah manjakani. 

Riset mencatat bahwa gel topikal (oles) buah manjakani berpotensi meningkatkan kontraksi otot dan kerapatan organ intim kewanitaan. 

Efek lain yang diketahui adalah gel manjakani dapat menjadi pelumas vagina selama hubungan seksual. 

Namun, masih diperlukan pengujian lebih lanjut dan uji klinis pada manusia untuk mempertimbangkan potensi khasiat tersebut. 

4. Antibakteri

Beberapa penelitian menemukan bahwa kandungan tanin dalam buah manjakani bersifat antibakteri. 

Potensi manfaat dari buah manjakani ini terlihat dalam mengatasi infeksi bakteri Staphylococcus aureus penyebab keracunan makanan.

Potensi antibakteri juga terlihat efeknya pada jenis bakteri Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Salmonella typhimurium.  

Namun, manfaat ini masih diketahui dari uji coba pada sel (in vitro), efeknya pada manusia masih belum diketahui. 

5. Melindungi organ hati

virus hepatitis B

Sebuah riset dari Journal of Medicinal Plants Research (2013) menyelidiki efek pelindung hati dari ekstrak buah manjakani terhadap kerusakan hati pada tikus.

Analisis menunjukkan bahwa pemberian jamu manjakani sebanyak 250 – 500  mg/kg menunjukkan potensi manfaat pelindung hati yang baik.

Namun, penelitian ini masih sebatas dilakukan pada hewan (in vivo). Oleh sebab itu, penelitian lebih lanjut dan uji klinis pada manusia masih diperlukan.  

6. Mungkin menurunkan kadar gula darah

Beberapa penelitian menunjukkan potensi manfaat ekstrak jamu manjakani untuk menurunkan gula darah. 

Efek ini disebabkan kandungan buah manjakani dapat menunda penyerapan glukosa ke dalam darah dengan menghambat enzim pemecah gula, seperti amidase dan glokusidase. 

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan potensi penggunaan manjakani dalam mengontrol kadar gula darah. 

Cara pakai untuk pengobatan herbal

buah manjakani

Penting untuk Anda ketahui bahwa buah manjakani tidak dapat langsung dikonsumsi.

Penggunaan buah manjakani sebagai obat herbal harus melalui formulasi dengan menambahkan obat herbal jenis lainnya.

Anda dapat mengonsumsi ekstrak manjakani yang sudah diproses menjadi pil atau tablet yang siap minum.

Selain itu, ada ekstrak manjakani yang sudah diproses sebagai obat topikal.

Namun, Anda perlu untuk memastikan bahwa obat-obatan tersebut sudah memperoleh izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.

Untuk aturan minum jamu, ikuti sesuai dengan label yang tertera pada kemasan obat. Jangan menggandakan dosis minum obat.

Buah manjakani selama ini dikenal memiliki manfaat untuk mengatasi gangguan pada organ intim kewanitaan.

Namun, ada sejumlah khasiat kesehatan lain yang mungkin bisa didapatkan.

Jika ragu, konsultasikan kepada dokter atau apoteker untuk mendapatkan penjelasan dan arahan yang tepat.

Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat herbal jenis apapun.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gao, J., Yang, X., Yin, W., & Li, M. (2018). Gallnuts: A Potential Treasure in Anticancer Drug Discovery. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM2018, 4930371. https://doi.org/10.1155/2018/4930371

Garner-Wizard, M., Henson, S., Hoots, D., Robbins, S., et. al. (2021). Quercus infectoria Galls May Provide a Multitude of Medicinal Benefits. Journal of Ethnopharmacol, 671. https://www.herbalgram.org/resources/herbclip/issues/issue-671/quercus-infectoria-galls-medicinal-benefits/

Hapidin, H., Abdullah, H., Soelaiman, I. N. (2012). The Potential Role of Quercus Infectoria Gall Extract on Osteoblast Function and Bone Metabolism. Open Journal of Endocrine and Metabolic Diseases, 2(4), 82-88. http://dx.doi.org/10.4236/ojemd.2012.24013

Hobby, G. H., Quave, C. L., Nelson, K., Compadre, C. M., Beenken, K. E., & Smeltzer, M. S. (2012). Quercus cerris extracts limit Staphylococcus aureus biofilm formation. Journal of ethnopharmacology144(3), 812–815. https://doi.org/10.1016/j.jep.2012.10.042

Lorzadeh, N. , Sepavand, F. , Soleimaninezhad, M. and Kazemirad, N. (2016) The Effect of Extract of Oak Gall for Vaginal Tightening and Rejuvenation in Women with Vaginal Relaxation. Open Journal of Obstetrics and Gynecology, 6, 879-887. http://dx.doi.org/10.4236/ojog.2016.613106

Magbool, F. A. R., Elnima, E. I., E., Shayoub M., Hussein, E. O. (2018). ANTIFUNGAL POTENTIAL OF QUERCUS INFECTORIA GALLS AGAINST CANDIDA ALBICANS-AN INVITRO STUDY. European Journal of Biomedical AND Pharmaceutical sciences, 5(2), 22-27. https://www.ejbps.com/ejbps/abstract_id/3754

Mahboubi, M. (2020). Quercus infectoria fruit hulls and galls and female genital disorders . Clinical Phytoscience, 6(44). https://doi.org/10.1186/s40816-020-00194-9

Taib, M., Rezzak, Y., Bouyazza, L., & Lyoussi, B. (2020). Medicinal Uses, Phytochemistry, and Pharmacological Activities of Quercus Species. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM2020, 1920683. https://doi.org/10.1155/2020/1920683

Dharmananda, S. (2003). GALLNUTS and the Uses of Tannins in Chinese Medicine. Institute for Traditional Medicine. Retrieved November 29, 2022 from www.itmonline.org/arts/gallnuts.htm

Mehdi, A. T., Mahsa, M., Nooshin, M., Prasad, L., & Ali, M. (2013). Antioxidant and hepatoprotective effects of the internal layer of oak fruit (Jaft). Journal of Medicinal Plants Research7(1), 24-28.

Versi Terbaru

06/12/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

7 Khasiat Buah Parijoto yang Belum Banyak Diketahui

Daun Beluntas, Ini 6 Manfaatnya untuk Pengobatan Alami


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 06/12/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan