Berbagai jenis bawang, seperti bawang merah, bawang putih, bahkan bawang bombai digunakan sebagai penyedap dan pengharum masakan. Dalam menggunakan bawang, bagian kulitnya biasanya dibuang. Namun menurut beberapa penelitian, kulit bawang merah dapat memberikan manfaat.
Manfaat kulit bawang merah
Kulit bawang sering kali dikupas dan dibuang sebab teksturnya licin dan sulit untuk dimakan.
Meski begitu, ternyata bagian bawang yang dipandang sebelah mata ini punya berbagai potensi seperti berikut.
1. Berpotensi memulihkan kerusakan ginjal
Kulit bawang merah (Allium cepa) baru-baru ini diusulkan sebagai cikal bakal obat tradisional untuk masalah ginjal pada penelitian terbitan Journal of Agromedicine and Medical Sciences.
Manfaat kulit bawang merah ini berasal dari kandungan antioksidan flavonoidnya yang tinggi.
Dalam penelitian ini, antioksidan ekstrak kulit bawang merah diamati efeknya dalam menurunkan stres oksidatif akibat diazinon pada ginjal tikus Wistar (Rattus norvegicus).
Diazinon sendiri merupakan pestisida yang sering digunakan oleh petani. Residu diazinon yang terdapat dalam bahan pangan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti penyakit ginjal.
Akan tetapi, studi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember ini terbilang sangat baru dilakukan, sehingga membutuhkan pengamatan lanjutan.
2. Mengurangi stres oksidatif pada hati
Selain ginjal, zat kimia diazinon memiliki efek hepatotoksik (beracun) karena dimetabolisme di hati.
Penelitian yang dilakukan Qanun Medika – Medical Journal Faculty of Medicine Muhammadiyah Surabaya mengamati pengaruh ekstrak etanol kulit bawang merah terhadap stres oksidatif di organ hati pada tikus.
Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 1.200 mg/kg ekstrak etanol bawang merah dapat menurunkan stres oksidatif di hati akibat diazinon.
Sama seperti studi sebelumnya, perlu pengamatan lebih mendalam mengenai manfaat kulit bawang merah ini sebab masih berbasis pengujian pada hewan.
3. Menurunkan risiko kanker
Stres oksidatif dapat merusak sel dan bisa memicu sel menjadi abnormal. Kondisi ini dapat menjadi cikal bakal munculnya kanker.
Berdasarkan penelitian Biomedicine & Pharmacotherapy, kulit bawang merah punya manfaat dalam menurunkan risiko kanker payudara karena memiliki senyawa antikanker dan antimutagenik, seperti quercetin.
Quercetin pada kulit bawang merah dapat menghentikan pembelahan sel abnormal.
Selain itu, quercetin merangsang terjadinya apoptosis sel, yakni kematian sel terprogram. Efeknya ini memaksa sel untuk mati sehingga tidak lagi memperbanyak diri.
Dari khasiat ini, kulit bawang merah ini punya potensi sebagai pengobatan herbal untuk kanker payudara.
4. Mencegah obesitas dan diabetes
Tidak hanya antikanker, antioksidan quercetin dari ekstrak kulit bawang merah juga punya manfaat dalam mencegah obesitas, menurut penelitian yang sama dengan sebelumnya.
Pemberian kapsul ekstrak kulit bawang merah kaya quercetin pada wanita gemuk menunjukkan berkurangnya ukuran lingkar pinggang.
Di samping itu, ekstrak etil alkohol kulit bawang merah punya aktivitas antihiperglikemik dan meningkatkan sensitivitas insulin pada tikus.
Kedua efeknya dapat menjaga kadar gula darah dalam tubuh sehingga berpotensi menurunkan risiko diabetes, bahkan mungkin menjadi obat alami diabetes.
Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas kulit bawang ini pada manusia.
5. Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular sering kali dipicu oleh kadar kolesterol yang tinggi, yakni kadar kolesterol jahat atau dikenal dengan low density lipoprotein (LDL).
Dalam sebuah riset selama 12 minggu, suplementasi ekstrak kulit bawang merah (100 mg/kg berat badan dan 200 mg/kg berat badan) dilakukan pada tikus.
Hasil riset ini menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL darah dan peningkatan kolesterol baik (high density lipoprotein). Pada akhirnya, efek tersebut dapat mengelola penyakit terkait jantung.
Walaupun hasilnya menunjukkan manfaat yang baik, penggunaan kulit bawang merah dalam pengobatan herbal penyakit jantung perlu dievaluasi lebih dalam.
6. Dapat mengawetkan makanan
Selain untuk kesehatan tubuh, kulit bawang merah memberikan manfaat pada makanan, yakni digunakan sebagai pengawet.
Riset pada Vietnam Journal of Chemistry menunjukkan kulit bawang merah yang diekstraksi dua kali dengan pelarut etanol 70%, dalam waktu 60 menit, pada suhu 60 °C dan perbandingan padat/cair 1/20 (g/mL) memberikan hasil polifenol dan flavonoid tertinggi.
Kandungan polifenol dan flavonoid ini memiliki aktivitas antibakteri yang kuat pada Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus.
Aktivitas ini bisa digunakan sebagai pengawet ikan agar tidak cepat basi.
7. Mendorong pertumbuhan tanaman ubi
Terakhir, kulit bawang merah juga memberi manfaat pada tanaman ubi.
Penelitian yang dilakukan Septiani Ayda menunjukkan pengaruh ekstrak kulit bawang merah terhadap pertumbuhan akar stek batang ubi kayu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak kulit bawang merah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar stek batang ubi kayu.
Konsentrasi kulit bawang merah yang paling efektif untuk pertumbuhan jumlah akar adalah 20%, sedangkan untuk pertumbuhan panjang akar konsentrasi yang paling efektif adalah 30 persen.
Manfaat ini diharapkan dapat membantu petani dalam mengelola tanaman ubi jalar agar dapat hasil panennya menjadi lebih maksimal.
Mengingat jumlah akar yang semakin banyak, menandakan jumlah ubi yang tumbuh dan bisa dipanen oleh petani.
Catatan akhir
- Ada berbagai manfaat kulit bawang merah. Sejumlah khasiat ini masih sebatas potensi yang ditemukan dalam penelitian awal pada hewan.
- Penggunaan bahan herbal belum tentu benar-benar memberikan hasil efektif untuk pengobatan penyakit. Kulit bawang belum bisa menggantikan pengobatan medis.
- Jika Anda tertarik untuk menjadikan kulit bawang merah sebagai bagian dari pengobatan alternatif, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
[embed-health-tool-bmi]