Jika selama ini daun kemangi dikenal sebagai lalapan, rupanya salah satu spesies kemangi yang disebut daun tulsi bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal.
Daun tulsi alias kemangi suci sudah cukup lama digunakan sebagai pengobatan tradisional karena beragam kandungan zat aktif di dalamnya. Inilah sejumlah manfaat yang bisa Anda dapatkan.
Kandungan daun tulsi
Daun tulsi memiliki nama yang cukup beragam, di antaranya daun ruku-ruku, holy basil atau kemangi suci, Ocimum sanctum, dan Ocimum tenuiflorum.
Tumbuhan ruku-ruku memiliki bentuk bunga menyerupai lavender dan daun beraroma khas yang berbentuk runcing pada bagian ujungnya.
Pemanfaatan daun tulsi sebagai pengobatan tradisional tidak terlepas dari berbagai kandungan senyawa aktifnya, seperti:
- kaempferol,
- luteolin,
- apigenin,
- fenol,
- flavonoid,
- tanin,
- saponin,
- eugenol.
Selama diolah dengan tepat, senyawa aktif tersebut akan menghasilkan sifat antioksidan, antibakteri, antitoksin, hingga antidiabetik.
Manfaat daun tulsi
Berikut adalah beberapa manfaat daun tulsi bagi kesehatan jika diolah dengan tepat.
1. Membantu mencegah penyebaran kanker
Mengutip dari studi dalam Journal of Ayurveda and Integrative Medicine, daun tulsi dapat membantu mencegah penyebaran kanker dengan cara mengurangi kerusakan pada DNA sel.
Selain itu, daun ini juga akan merangsang mekanisme apoptosis atau kemampuan sel tubuh dalam membuang sel yang tidak diperlukan.
Dengan begitu, sel kanker yang bisa menyebar ke bagian tubuh lain dapat lebih dikendalikan.
2. Membantu mengurangi stres
Penelitian yang dilakukan di Australia pada 2022 menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun tulsi sebanyak 125 mg, dua kali sehari selama delapan minggu dapat menurunkan tingkat stres.
Bukan hanya itu, ekstrak daun ruku-ruku juga bisa memperbaiki gangguan tidur yang diakibatkan oleh stres pada orang dewasa. Tanaman obat ini bekerja dengan cara menurunkan kadar kortisol dalam tubuh.
Penelitian yang dilakukan pada 100 orang sukarelawan dengan rentang usia 18–65 tahun tersebut tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa penelitian tersebut dilakukan di bawah pengawasan ketat oleh tim peneliti.