Menyikat gigi adalah salah satu fondasi utama untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi. Namun hati-hati. Pasta gigi favorit Anda mungkin bisa berbalik menjadi bumerang. Kandungan detergen pasta gigi dilaporkan berkaitan dengan masalah kesehatan.
SLS, kandungan detergen pasta gigi yang harus diwaspadai
Banyak orang yang membeli pasta gigi tanpa terlebih dulu membaca label komposisinya. Ini adalah kesalahan fatal.
Banyak produk pasta gigi yang mengandung bahan berpotensi bahaya bagi kesehatan, termasuk beberapa yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
Salah satu yang harus diwaspadai adalah kandungan detergen pasta gigi bernama SLS, atau sodium lauryl sulfate. SLS adalah zat yang berfungsi menciptakan banyak busa untuk meluruhkan plak dan kotoran yang menempel di gigi.
Tidak hanya itu, SLS juga diklaim mampu memutihkan gigi dan memberikan efek mulut senantiasa bersih dan segar.
Bahaya kandungan detergen pasta gigi pada kesehatan
Anda mungkin pernah sesekali mengalami luka atau sariawan kecil di mulut akibat kebiasaan menggosok gigi terlalu keras. Namun apabila Anda masih suka sariawan meski cara menyikat gigi Anda sudah benar, bisa jadi ini disebabkan oleh kandungan detergen pasta gigi.
Parahnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Dentistry Norwegia menyebutkan bahwa SLS secara khusus dapat menghambat fungsi mineral fluoride untuk mencegah gigi berlubang.
Penelitian terbitan European Journal of Dentistry menyebutkan penggunaan SLS paling berisiko menyebabkan iritasi pada jaringan lunak dalam rongga mulut dibandingkan pasta gigi yang mengandung detergen jenis cocoamidopropyl-betaine (CAPB).
Sementara itu, pasta gigi bebas detergen sama sekali tidak menyebabkan iritasi.
Hal senada juga ditemukan para peneliti yang mempublikasikan hasil penelitiannya dalam Journal of Oral Disease pada 2012.
Mereka melaporkan kandungan SLS dalam pasta gigi menyebabkan sariawan berulang, serta efek rasa nyeri yang lebih menyakitkan dibandingkan dengan pasta gigi yang tidak mengandung SLS.
Menurut American College of Toxicology, SLS yang tertelan dapat bertahan dalam tubuh hingga 5 hari dan bisa terus menumpuk dalam jantung, hati (liver), paru-paru, dan otak semakin sering Anda menggosok gigi.
Ketika berinteraksi dengan bahan kimia lainnya, sodium laurel sulfate dapat berubah menjadi nitrosamin. Nitrosamin adalah agen karsinogen kuat yang menyebabkan tubuh menyerap nitrat berbahaya.