Metode ini juga banyak digunakan untuk menangani kerusakan jaringan periodontal akibat penyakit gusi atau beberapa kondisi berikut.
- Kebiasaan menggertakkan gigi atau bruxism.
- Infeksi gusi karena plak atau karang.
- Implan gigi yang gagal.
- Kecelakaan.
- Hilangnya tulang di sekitar gigi.
Namun, perlu diingat bahwa splinting gigi tidak bertujuan untuk mengobati penyakit gusi. Prosedur ini hanya menstabilkan gigi goyang akibat penyakit gusi.
Jadi, jika gigi Anda goyang akibat penyakit gusi, Anda juga memerlukan perawatan pada gusi secara terpisah.
Splinting gigi hanya bisa digunakan jika masih ada akar yang menempel pada gusi. Perawatan ini juga lebih banyak digunakan untuk perekatan gigi bagian depan.
Macam-macam splinting gigi

Dental splinting dapat dibedakan berdasarkan bahan pengikat yang dipakai. Berdasarkan studi dalam Australian Dental Journal (2016), berikut jenis splinting yang paling umum digunakan.
1. Splint komposit dan kawat
Sesuai dengan namanya, splinting gigi yang satu ini menggunakan dua bahan utama berupa komposit dan kawat yang lentur.
Caranya, gigi Anda yang goyang akan diikat ke gigi yang masih kuat dengan kawat. Sementara itu, kawat yang menempel akan direkatkan dengan resin komposit.
Komposit sendiri merupakan resin yang biasa dipakai untuk bahan tambal gigi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar