backup og meta

Restorasi Gigi

Restorasi Gigi

Sekilas, restorasi gigi terkesan mirip dengan tambal gigi karena sama-sama berfungsi untuk memperbaiki bentuk dan fungsi gigi.

Namun, ternyata restorasi berbeda dengan tambal gigi. Dengan perawatan gigi yang satu ini, dokter gigi bisa memberikan jenis perawatan yang lebih kompleks.

Cari tahu lebih banyak tentang restorasi gigi melalui artikel berikut!

Apa itu restorasi gigi?

Restorasi gigi atau dental restoration adalah proses perbaikan gigi yang rusak, cacat, atau hilang dengan menggunakan bahan tertentu.

Tidak hanya bertujuan untuk mengembalikan fungsi gigi, restorasi gigi juga bisa dilakukan untuk mempercantik bentuk gigi.

Laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa dental crown, dental bridge, implan gigi, dan pemasangan gigi palsu merupakan berbagai contoh dari perawatan restorasi.

Macam-macam restorasi gigi

abses merupakan penyebab pipi bengkak karena sakit gigi

Secara umum, restorasi gigi terbagi menjadi dua jenis, yaitu direct dan indirect. Perbedaan keduanya ada pada waktu tindakan dan cakupan perawatan.

Berikut adalah penjelasan mengenai direct dan indirect restoration.

1. Direct restorations

Jenis restorasi ini akan membuat pasien langsung mendapatkan perawatan pada kunjungan pertama.

Salah satu contoh perawatan direct restoration adalah tambal gigi tanpa perawatan saluran akar.

Amalgam dan resin komposit merupakan dua bahan yang paling banyak digunakan untuk direct restoration.

2. Indirect restoration 

Berkebalikan dengan direct, perawatan indirect restoration setidaknya membutuhkan dua kali kunjungan ke dokter gigi.

Pada kunjungan pertama, dokter akan memeriksa kondisi gigi pasien terlebih dahulu.

Setelah pemeriksaan, dokter perlu mencetak bahan restorasi di laboratorium. Hasil cetakan inilah yang akan dipasang pada kunjungan selanjutnya.

Resin komposit dan keramik adalah bahan yang paling sering digunakan untuk perawatan restorasi indirect.

Sementara itu, contoh perawatan yang perlu dilakukan dalam beberapa kali kunjungan yaitu dental crown, dental bridge, inlay, dan veneer

Bahan untuk perawatan restorasi gigi

Terdapat beberapa bahan yang bisa digunakan untuk dental restoration. Bahan-bahan berikut akan dipilih sesuai dengan jenis perawatan dan kondisi gigi pasien.

1. Amalgam

Meski menggunakan merkuri cair sebagai salah satu bahan pembuatnya, Food and Drug Administration tetap mengizinkan perawatan dengan amalgam.

Namun, perawatan dengan bahan ini tidak disarankan untuk anak-anak di bawah enam tahun, ibu hamil atau menyusui, pasien dengan gangguan saraf atau fungsi ginjal, dan pasien yang sensitif dengan bahan-bahan logam.

Selain merkuri, amalgam terbuat dari campuran logam seperti perak, timah, dan tembaga. 

2. Glass ionomer cement (GIC)

odontoma tumor gigi

Kaca ionomer atau glass ionomer cement (GIC) merupakan salah satu material restorasi pengganti amalgam pada perawatan direct. Bahan ini paling sering digunakan untuk perawatan gigi anak dan gigi susu.

Australian Dental and Oral Health Therapists Association menyebutkan bahwa material ini memiliki warna menyerupai gigi dan mengandung fluor yang cukup tinggi.

Fluor merupakan mineral yang berfungsi untuk memberikan kekuatan pada gigi yang ditambal.

GIC juga bisa digunakan untuk perawatan restorasi gigi indirect, tetapi hanya sebagai perekat bahan utama.

3. Resin komposit

Baik restorasi direct maupun indirect, keduanya sama-sama paling sering menggunakan bahan resin komposit.

Pasalnya, bahan yang satu ini memiliki warna yang beragam, mudah digunakan, kuat, dan cukup terjangkau.

Resin komposit memiliki bentuk awal berupa cairan kental yang kemudian mengeras akibat polimerisasi dengan gigi.

Bahan ini juga dipercaya mampu mengurangi tekanan eksternal sehingga memperkecil risiko kerusakan pada gigi yang direstorasi.

4. Porselen

Material lain yang juga digunakan untuk restorasi gigi adalah porselen. Karena harus dibuat di laboratorium, porselen dipakai untuk indirect restoration.

Dari segi estetika, porselen kerap dianggap lebih baik dibandingkan resin komposit. Inilah alasan mengapa porselen banyak digunakan untuk  veneer gigi.

Selain dari segi estetika, bahan porselen juga cukup kuat dan tahan terhadap keausan.

5. Akrilik

Resin akrilik merupakan bahan dasar gigi tiruan yang juga sering digunakan dalam restorasi kerusakan gigi sebagian.

Dibandingkan bahan indirect restoration lainnya, akrilik memiliki harga paling terjangkau. Namun, bahan yang satu ini memang tidak terlalu kuat.

Oleh karena itu, pastikan untuk memilih bahan restorasi sesuai rekomendasi dokter gigi Anda.

6. Keramik

memutihkan gigi di dokter

Zirkonium adalah bahan keramik monolitik yang banyak digunakan untuk restorasi indirect, seperti veneer dan dental crown.

Bahan ini banyak dipilih karena kuat, tahan lama, dan memiliki warna yang menyerupai gigi asli.

Selain itu, zirkonium juga dinilai memiliki tingkat estetika terbaik sehingga banyak digunakan untuk perawatan gigi bagian depan.

Meski memiliki masalah gigi yang sama, setiap pasien mungkin membutuhkan bahan dental restoration yang berbeda.

Selalu ikuti panduan perawatan dari dokter gigi untuk mendapatkan hasil perbaikan terbaik.

Semua tentang restorasi gigi

  • Restorasi gigi adalah prosedur untuk memperbaiki bentuk dan fungsi gigi. Dental crown, tambal gigi, dan veneer merupakan beberapa contohnya.
  • Prosedur restorasi terdiri atas direct restoration dan indirect restoration. Direct restoration dapat dilakukan dalam sekali kunjungan.
  • Beberapa contoh bahan yang digunakan di dalam prosedur ini adalah amalgam, GIC, resin komposit, dan keramik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dental amalgam fillings. (2021, February 18). U.S. Food and Drug Administration. Retrieved 08 September 2023 from https://www.fda.gov/medical-devices/dental-devices/dental-amalgam-fillings.

Restorative materials. (2019). Australian Dental and Oral Health Therapists Association. Retrieved 08 September 2023 from https://www.adohta.net.au/resources/Documents/About%20Us/PS9%20Restorative%20Materials_PS9.19.0.

Materials for direct restorations. (n.d.). American Dental Association. Retrieved 08 September 2023 from https://www.ada.org/resources/research/science-and-research-institute/oral-health-topics/materials-for-direct-restorations.

Materials for indirect restorations. (n.d.). American Dental Association. Retrieved 08 September 2023 from https://www.ada.org/resources/research/science-and-research-institute/oral-health-topics/materials-for-indirect-restorations.

Sajjanhar, I., & Mishra, P. (2019). Direct versus indirect restoration: A review. IP Indian Journal of Conservative and Endodontics4(3), 75-78. Retrieved 08 September 2023 from https://doi.org/10.18231/j.ijce.2019.017.

Rahman, S., F., & Riva, Y., R. (2019). Dental composite resin: A review. Retrieved 08 September 2023 from https://doi.org/10.1063/1.5139331.

Restorative dentistry: What it is, types & procedures. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 08 September 2023 from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/10924-dental-restorations.

Versi Terbaru

20/09/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Berbagai Cara Memutihkan Gigi Melalui Perawatan Dokter

5 Langkah Perawatan Gigi Berlubang agar Kondisinya Tidak Semakin Parah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 20/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan