Selain mengurangi rasa percaya diri, gigi berantakan memang cukup mengganggu dan bahkan menyusahkan saat dipakai untuk makan atau berbicara. Untungnya, saat ini sudah ada banyak cara yang bisa Anda pilih untuk merapikan gigi.
Apakah Anda memiliki niatan untuk merapikan gigi? Jika iya, berikut adalah berbagai cara yang bisa Anda pilih untuk mewujudkan impian memiliki gigi yang rapi.
Berbagai pilihan cara untuk merapikan gigi
Gigi tonggos, patah, atau tumpang tindih merupakan beberapa penyebab gigi terlihat kurang rapi. Untuk mengatasinya, Anda bisa memilih beberapa macam perawatan gigi berikut.
1. Behel atau kawat gigi
Salah satu cara merapikan gigi yang paling populer adalah pasang behel atau kawat gigi. Perawatan ini bahkan bisa diberikan sejak usia dini, yaitu antara 8–14 tahun.
Pada rentang usia tersebut, jaringan tulang di sekitar gigi justru masih cukup lunak sehingga lebih mudah diperbaiki.
Meski begitu, orang dewasa tetap boleh pasang kawat gigi selama tulang alveolar-nya masih dalam keadaan sehat.
Durasi pemakaian behel bisa berbeda-beda, tergantung dengan tingkat kerusakan gigi. Akan tetapi, pemakaian kawat gigi umumnya memakan waktu hingga dua tahun.
Tahukah Anda?
Penggunaan retainer biasanya berlangsung selama satu tahun hingga seumur hidup.
2. Dental contouring
Dalam kasus gigi yang tidak rata, seperti asimetris atau memiliki tonjolan, merapikan dengan dental contouring bisa menjadi solusinya.
Prosedur yang termasuk dalam perawatan kecantikan gigi ini bekerja dengan cara mengikis lapisan enamel gigi.
Meski terbilang tidak meninggalkan rasa sakit dan berlangsung cepat, dental contouring tidak dianjurkan bagi pemilik gigi sensitif, gusi tidak sehat, gigi bolong, atau seseorang yang sedang melakukan perawatan saluran akar.
Dental contouring hanya akan memberikan perubahan kecil pada gigi Anda. Maka dari itu, prosedur ini tidak cocok dipilih sebagai solusi masalah gigi yang lebih besar seperti gigi tonggos, renggang, atau bertumpuk.
3. Dental crown
Pemasangan mahkota gigi atau dental crown juga bisa menjadi salah satu cara merapikan gigi yang berantakan, baik karena patah, retak, tidak rata, ataupun berlubang.
Prosedur ini juga cocok digunakan jika kerusakan terjadi pada bagian gigi geraham.
Beberapa bahan yang kerap digunakan untuk membuat mahkota gigi adalah stainless steel, logam, porselen, dan resin. Dokter gigi akan membantu memilihkan bahan terbaik untuk Anda.
Proses pemasangan dental crown bisa memakan waktu selama beberapa hari karena dokter harus mencetak mahkota yang sesuai dengan bentuk kerusakan gigi Anda.
Jika dirawat dengan baik, dental crown bisa bertahan selama 15 tahun.
4. Veneer
Selama ini, veneer mungkin hanya dikenal sebagai perawatan dengan tujuan estetika atau memutihkan gigi. Padahal, veneer juga bisa digunakan untuk merapikan gigi yang berantakan.
Veneer sendiri merupakan cangkang buatan untuk melapisi bagian depan gigi. Cangkang ini akan dibuat sesuai dengan bentuk gigi Anda.
Beberapa bahan yang kerap dipakai membuat veneer gigi adalah porselen, keramik, dan komposit.
Meski tidak bisa digunakan untuk memperbaiki kerusakan yang parah seperti gigi berlubang, veneer bisa dipakai untuk merapikan gigi patah, bercelah, dan tentu saja gigi yang menguning.
Namun, veneer memang tidak disarankan untuk pasien dengan bruxism (kebiasaan menggertakkan gigi) yang tidak memakai night guard (pelindung gigi saat tidur).
Sementara itu, bagi pasien dengan frenulum panjang atau gigi yang sangat renggang, dokter mungkin perlu melakukan frenektomi (operasi untuk membuang lipatan kecil yang mengikat bibir dan gusi) terlebih dahulu sebelum pasang veneer.