Tak hanya menimbulkan rasa sakit, sariawan juga bisa membuat Anda kesulitan makan dan berbicara. Jadi, tak heran jika beberapa orang memilih mencari obat sariawan yang ampuh agar kondisinya segera membaik.
Sedang sariawan dan berusaha mencari pengobatan? Berikut adalah beberapa jenis obat yang bisa Anda coba.
Pilihan obat sariawan
Sariawan sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2–4 minggu. Namun, rasa sakitnya bisa bertahan lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Untuk mempercepat proses pemulihan sariawan, Anda bisa menggunakan beberapa jenis obat di bawah ini.
1. Obat pereda nyeri
Sebagai pereda nyeri akibat sariawan, Anda bisa menggunakan parasetamol yang mudah didapatkan tanpa resep dokter.
Selain mudah didapatkan, parasetamol juga aman untuk anak-anak dan lansia. Namun, tetap ikuti aturan pemakaian pada kemasan.
Jika ingin efek yang lebih kuat, ibuprofen bisa menjadi pilihan untuk meredakan rasa nyeri sekaligus mengurangi peradangan akibat sariawan.
Namun, Anda harus lebih berhati-hati dalam menggunakan obat golongan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) ini.
Anak-anak di bawah 12 tahun dan ibu hamil sebaiknya menggunakan ibuprofen di bawah pengawasan dokter.
2. Obat antivirus
Jika sariawan yang Anda alami disebabkan oleh infeksi virus, dokter mungkin meresepkan obat antivirus.
Salah satu jenis virus yang bisa menjadi penyebab sariawan adalah virus herpes simpleks-1 (HSV-1).
Antivirus bisa diberikan dalam bentuk obat tetes, obat minum, atau kumur. Selalu ikuti saran pengobatan dari dokter Anda.
3. Obat kortikosteroid
Dokter juga bisa memberikan obat kortikosteroid untuk mengobati sariawan. Obat ini akan meredakan nyeri sekaligus mengurangi pembengkakan sariawan pada gusi.
Triamsinolon adalah contoh obat kortikosteroid untuk sariawan dalam bentuk salep. Selain itu, ada pula hidrokortison untuk mengatasi sariawan pada lidah.
Selain salep, kortikosteroid untuk sariawan juga tersedia dalam bentuk kumur dan minum.
4. Obat antijamur
Sariawan pada mulut dan gusi dapat disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Untuk mempercepat proses penyembuhannya, Anda dapat mengonsumsi obat antijamur sesuai dengan resep dokter.
Obat antijamur untuk sariawan yang ampuh biasanya mengandung klotrimazol, flukonazol, atau nistatin.
Dokter biasanya hanya memberikan obat antijamur untuk dipakai selama 7–14 hari. Jika sariawan tidak juga membaik, sebaiknya kunjungi dokter.
5. Obat antibiotik
Selain jamur dan virus, sariawan juga bisa disebabkan oleh bakteri. Dalam kondisi seperti ini, dokter akan meresepkan Anda antibiotik.
Salah satu contoh antibiotik untuk mengobati sariawan adalah tetrasiklin. Ingat, obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Meski sariawan sudah membaik, jangan menghentikan penggunaan antibiotik secara sembarangan. Habiskan antibiotik Anda atau hentikan konsumsinya hanya jika dokter menyarankan demikian.
6. Obat kumur
Selain larutan air garam dan baking soda, Anda bisa menggunakan jenis obat kumur tertentu untuk mengatasi sariawan.
Mengutip dari laman Health Direct, pilihlah obat kumur yang mengandung antiseptik (klorheksidin) dan bebas alkohol jika Anda memiliki sariawan.
Beberapa obat kumur untuk anak juga sudah ada yang diformulasikan untuk sariawan. Anda bisa memastikannya dengan melihat informasi pada kemasan.
7. Kauterisasi
Apabila sariawan tidak kunjung sembuh, Anda bisa mencoba kauterisasi dengan bahan kimia, seperti debacterol atau perak nitrat.
Kedua bahan kimia yang digunakan dengan cara topikal (dioles) tersebut bekerja dengan cara membakar dan menghancurkan jaringan sariawan.
Dilansir dari Mayo Clinic, penggunaan debacterol dapat membantu mempercepat penyembuhan sariawan dalam satu minggu.
Sementara itu, perak nitrat belum terbukti mempercepat penyembuhan, tetapi dapat membantu meredakan nyeri akibat sariawan.
8. Suplemen
Tidak jarang, sariawan juga disebabkan oleh kekurangan zat gizi tertentu. Maka, jangan heran jika dokter merekomendasikan Anda minum suplemen untuk mengatasinya.
Suplemen yang diberikan untuk orang dengan sariawan biasanya mengandung vitamin B6, vitamin B12, zinc, dan asam folat.
Selain itu, tentu saja Anda perlu memperoleh berbagai zat gizi tersebut dari sumber aslinya, seperti sayur, buah, dan daging.
Alternatif obat sariawan untuk anak-anak
Ketika Si Kecil terkena sariawan, orang tua harus mempersiapkan kesabaran ekstra karena kondisi ini sering kali membuat mereka rewel.
Beberapa orang tua mungkin memilih obat sariawan alami, tetapi perlu diketahui bahwa obat medis pun tidak akan membahayakan anak-anak asalkan digunakan sesuai aturan.
Berikut adalah beberapa cara mengobati sariawan yang terjadi pada anak-anak dengan aman.
- Gunakan larutan antasida sebagai obat kumur sebanyak 4 kali sehari. Untuk anak di atas 6 tahun, larutkan 1 sendok makan antasida dengan air hangat. Untuk anak di bawah 6 tahun, cukup celupkan kapas pada larutan dan oleskan pada sariawan.
- Berikan obat pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai anjuran pakai. Ibuprofen tidak disarankan untuk bayi di bawah 6 bulan serta anak-anak yang mengalami dehidrasi atau muntah terus-menerus.
- Oleskan cairan antiseptik, seperti klorheksidin atau hidrogen peroksida untuk mempercepat pemulihan luka sariawan. Berikan sedikit saja karena obat ini bisa menyebabkan rasa perih singkat yang tidak disukai anak-anak.
Kapan harus ke dokter?
Meski cukup sering terjadi dan bisa diobati dengan banyak cara, bukan berarti sariawan bisa diabaikan.
Segeralah pergi ke dokter jika sariawan tidak juga membaik setelah 14 hari atau Anda mengalami kondisi berikut.
- Nyeri pada area mulut terus bertambah parah.
- Kesulitan menelan.
- Timbul tanda infeksi di sekitar mulut, seperti keluarnya nanah, cairan asing dari luka, atau pembengkakan.
- Muncul tanda dehidrasi, seperti air kencing sedikit dan berwarna gelap, rasa haus yang berlebihan, mulut kering, hingga pusing.
- Demam hingga disertai kejang-kejang pada anak.
Pemberian obat sariawan harus disesuaikan dengan apa yang menjadi penyebabnya. Tujuannya agar pengobatan yang diberikan bisa maksimal dan Anda pulih lebih cepat.
Kesimpulan
- Anda bisa mengatasi sariawan dengan obat pereda nyeri, antivirus, kortikosteroid, antijamur, antibiotik, dan obat kumur tertentu.
- Meski kebanyakan jenis obat sariawan bisa didapat tanpa resep, pastikan untuk tetap mengikuti aturan pakainya.
- Segeralah kunjungi dokter bila sariawan tidak membaik setelah 14 hari.