Tahukah Anda bahwa pertumbuhan gigi sudah dimulai sejak dalam kandungan? Meski begitu, gigi baru akan terlihat di rongga mulut ketika sudah terjadi proses yang disebut erupsi.
Lantas, bagaimana proses pertumbuhan gigi sampai akhirnya muncul ke permukaan gusi dan bisa digunakan untuk mengunyah? Berikut penjelasannya.
Apa itu erupsi gigi?
Erupsi gigi adalah serangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan gigi di dalam rahang sampai akhirnya muncul di rongga mulut dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Sederhananya, erupsi gigi adalah proses ketika gigi muncul dari dalam gusi. Pada manusia, erupsi gigi terbagi menjadi dua proses.
Proses pertama adalah erupsi gigi susu yang yang dimulai ketika anak-anak berusia sekitar enam bulan.
Setelah itu, gigi permanen akan mulai muncul ke permukaan gusi ketika anak-anak berusia sekitar enam tahun sampai remaja.
Tahapan erupsi gigi
Proses erupsi gigi terbagi dalam tiga fase, yaitu pra erupsi, erupsi prafungsional, dan erupsi fungsional. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang ketiga fase tersebut.
1. Pra-erupsi
Meski gigi pertama umumnya baru terlihat saat bayi berusia enam bulan, benih gigi sebenarnya sudah ada sejak dalam kandungan. Berikut adalah proses pembentukan gigi di dalam tulang rahang.
- Inisiasi (bud stage): pembentukan dental lamina dari hasil penebalan jaringan epitel di mulut yang lebih cepat dibandingkan jaringan lainnya. Dental lamina akan berbentuk lengkungan sebagai bakal gigi.
- Proliferasi (cap stage): permulaan pembentukan lapisan enamel oleh dental lamina, setelah itu dilanjutkan dengan pembentukan dentin dan mesenkim (bagian luar dari akar gigi). Susunan ini disebut sebagai benih gigi.
- Histodiferensiasi (bell stage): tahap lanjutan dari dari proliferasi untuk menyempurnakan lapisan enamel dan dentin sehingga bagian mahkota gigi mulai terbentuk.
- Morfodifensiasi: pembentukan dentinoenamel junction sebagai area batas dentin dan enamel sehingga lapisan gigi yang lebih dalam tidak mudah rusak.
- Aposisi: pengendapan matriks keras dari struktur gigi, seperti enamel, dentin, dan sementum (jaringan keras yang mengikat gigi ke tulang rahang).
2. Erupsi prafungsional
Pergerakan gigi untuk mencapai rongga mulut dan mengalami erupsi sudah dimulai ketika masih berada dalam tulang rahang.
Akan tetapi, gigi baru bisa keluar seiring dengan tulang rahang yang bertambang panjang dan tinggi. Pergerakan gigi untuk keluar dari rahang akan melibatkan bodily movement dan eccentric growth.
- Bodily movement: penghancuran dan pembentukan tulang alveolar untuk membentuk jalan keluar gigi dari rahang ke permukaan gusi.
- Eccentric growth: pertumbuhan beberapa bagian gigi yang lebih cepat untuk menyesuaikannya dengan pertumbuhan rahang sehingga gigi bisa mencapai posisi yang tepat.
Ketika gigi susu mulai muncul ke permukaan gusi, posisi gigi permanen di bawahnya akan ikut berubah.
Pada tahap ini, gigi sudah berada di bawah lapisan gusi, tetapi belum “menyobeknya” sehingga belum terlihat.
3. Erupsi fungsional
Selama proses erupsi, jaringan epitel akan mengeluarkan sejumlah enzim yang memecah jaringan ikat, saraf, dan pembuluh darah.
Inilah alasan mengapa proses erupsi gigi yang terkesan “merobek” gusi tidak menyebabkan perdarahan.
Pada tahap ini, gigi sudah muncul sepenuhnya di dalam rahang sehingga sudah bisa digunakan untuk mengunyah.
Ketika gigi sudah muncul ke permukaan, itu artinya akar yang mengikatnya dengan tulang rahang juga sudah terbentuk.
Meski begitu, perlu diingat bahwa kemunculan gigi tidak terjadi secara bersamaan. Ada berbagai faktor yang memengaruhi kondisi ini, seperti asupan gizi dan genetik.
Mengutip dari laman National Health Services, gigi susu yang pertama kali muncul biasanya adalah gigi seri bawah (gigi depan).
Umumnya, anak-anak akan memiliki gigi susu lengkap sebanyak 20 buah saat berusia 2–3 tahun. Setelah itu, gigi permanen akan mulai erupsi ketika anak-anak berusia 6–7 tahun.
Urutan erupsi gigi permanen biasanya dimulai dari gigi molar (geraham) di rahang bawah dan diakhiri dengan gigi bungsu. Jumlah gigi permanen pada orang dewasa adalah 32.
Perbedaan jumlah gigi susu dan permanen tidak akan mengganggu Anda karena sejalan dengan pertumbuhan rahang.