Rasanya yang gurih dan mudah disajikan membuat banyak orang ketagihan dengan mi instan. Namun, pasien diabetes cenderung menghindari mengonsumsi mi instan karena takut gula darahnya naik.
Pasalnya, mi mengandung karbohidrat dan lemak yang tinggi. Lantas, apa benar mi instan berbahaya untuk kesehatan pasien diabetes?
Bolehkah pasien diabetes makan mi instan?
Mi merupakan salah satu makanan pokok yang berasal dari golongan biji-bijian. Pada dasarnya, biji-bijian mengandung tinggi karbohidrat sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah Anda.
Itulah alasannya pasien diabetes tipe 2 (diabetesi) mungkin memilih untuk menghindari mi instan agar gula darahnya tetap stabil.
Kabar baiknya, menurut American Diabetes Association pasien diabetes tetap boleh mengonsumsi mi instan asalkan tidak melebihi kebutuhan asupan karbohidrat harian.
Mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang banyak dan tidak terkontrol akan membuat Anda bertambah gemuk.
Kebiasaan ini juga dapat menaikkan kadar gula darah sehingga memperburuk kondisi diabetes yang Anda miliki.
Itu sebabnya, untuk pasien diabetes yang ingin makan mi, perhatikan jenis dan porsi mi yang Anda makan.
Ada baiknya konsumsi mi juga diseimbangi dengan pilihan makanan sehat untuk diabetes dan tetap melakukan aktivitas fisik.
Jika terus berolahraga secara teratur, menjalani pengobatan diabetes dengan baik, dan disiplin menerapkan target asupan karbohidrat harian, diabetesi tetap bisa makanan mi instan.
Tak hanya mi instan, syarat ini juga berlaku untuk konsumsi jenis mi lainnya, seperti mi ayam.
Tips makan mi instan yang sehat untuk pasien diabetes
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, diabetesi diperbolehkan mengonsumsi mi instan atau mi lainnya. Dengan catatan, Anda harus menyesuaikan dengan asupan karbohidrat untuk diabetes per harinya.
Nah, tips berikut ini mungkin bisa jadi referensi bagi Anda apabila ingin mengonsumsi mi instan agar tetap sehat.
1. Pilih mi yang mengandung serat tinggi
Terdapat banyak jenis mi yang dijual di pasaran. Namun, kebanyakan di antaranya terbuat dari bahan tepung putih halus, seperti mi telur.
Jenis mi yang satu ini, termasuk mi instan, mengandung karbohidrat sederhana yang bisa menyebabkan kenaikan gula darah untuk pasien diabetes.
Untuk pasien diabetes, pilihlah jenis mi yang lebih sehat dan mengandung serat tinggi. Mi dari gandum utuh, tepung beras merah, atau tepung quinoa adalah beberapa di antaranya.
Serat tinggi yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat kerja sistem pencernaan.
Gula darah pun diserap perlahan, membuat Anda cepat kenyang, dan mencegah kalap makan.
2. Buang bumbunya
Cara lain untuk menikmati mi instan yang lebih sehat untuk penderiata diabetes adalah dengan membuang bumbu yang biasanya disediakan di dalam kemasan.
Bumbu mi instan mengandung kadar natrium yang tinggi bahkan melebihi rekomendasi Dietary Guidelines for American 2015-2020. Kadar natrium yang tinggi ini dapat meningkatkan tekanan darah Anda.
Namun bukan berarti Anda hanya boleh makan mi yang terasa hambar. Anda bisa mencoba bahan-bahan lain untuk membantu membuat mi menjadi lebih sedap.
Gunakan rempah-rempah yang tersedia di dapur Anda seperti cabe segar, lada, ketumbar, atau kecap ikan yang lebih alami dan tentunya lebih sehat.
Ingat, semakin sedikit Anda menggunakan bumbu instan pada mi, semakin baik pula untuk kesehatan Anda secara keseluruhan.
3. Tambahkan sayuran dan bahan sehat lainnya
Sehat atau tidaknya mi tergantung dari cara memasaknya. Ketimbang memasak mi instan goreng, sajikan mi instan rebus yang lebih aman untuk kesehatan Anda.
Pasalnya, mi yang digoreng dengan minyak dapat mengandung lebih banyak kalori dan lemak. Akibatnya, hal ini bisa memicu kolesterol tinggi dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Tambahkan pula sayuran dan makanan padat nutrisi lainnya untuk membantu mengendalikan gula darah.
Anda bisa menambahkan potongan daging ayam, sawi, dan minyak zaitun. Selain rasanya lebih enak dan sehat, tubuh Anda akan lebih berenergi tanpa membuat gula darah naik dengan cepat.
4. Batasi porsi makan
Meski cara yang sudah dijelaskan di atas bisa membuat mi menjadi lebih sehat dikonsumsi untuk pasien diabetes, bukan berarti Anda bisa makan seenaknya sesering yang Anda mau. Anda tetap harus membatasi porsinya.
Pada dasarnya, mi mengandung nilai indeks glikemik sedang. Semakin tinggi indeks glikemik makanan, semakin cepat pula kenaikan kadar gula darah dalam tubuh.
Oleh karena itu, batasi porsi makan mi setidaknya dua kali dalam sebulan. Ingat, cukup makan satu porsi setiap kali makan agar gula darah Anda tetap stabil.
Memang, kalau sudah makan mi rasanya tidak bisa berhenti. Nah, agar tidak kalap makan, cobalah untuk ngemil camilan sehat untuk diabetes yang mengandung tinggi serat dan protein sebelum makan mi.
Sampai saat ini belum ada angka pasti berapa kali makan mi instan yang dikatakan membahayakan kesehatan, terutama untuk pasien diabetes.
Namun, sejumlah penelitian mengungkap, tiga kali makan mi instan dalam seminggu sudah terlalu banyak. Itu sebabnya, Anda mungkin harus mengonsumsinya jauh lebih sedikit dari itu, terutama jika memiliki diabetes.
[embed-health-tool-bmi]