Saat sedang terburu-buru, mungkin Anda pernah lupa menyiram kloset setelah buang air kecil. Beberapa saat setelahnya, Anda ingat dan berniat untuk menyiramnya. Namun, Anda malah mendapati bekas air kencing dikerubungi semut.
Apakah ini adalah tanda penyakit? Jika iya, apa penyebabnya? Cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini.
Penyebab kencing dikerubungi semut
Semut biasanya mengerubungi makanan manis, seperti kue, permen, atau bekas tumpahan susu. Namun, beberapa orang mendapati semut juga mengerubungi urine (air kencing).
Hal ini mungkin Anda ketahui ketika lupa menyiram kloset atau membersihkan kamar mandi setelah buang air kecil.
Walaupun cukup aneh, kondisi ini ternyata bisa dijelaskan secara medis. Jadi, penyebab utama air kencing dikerubungi semut adalah glikosuria, yakni adanya gula (glukosa) pada urine.
Biasanya, ginjal akan menyerap gula darah (glukosa darah) kembali ke pembuluh darah dari cairan apa pun yang dikonsumsi.
Ketika glukosuria terjadi, ginjal tidak dapat mengambil cukup gula darah dari urine sebelum dikeluarkan dari tubuh.
Gula yang tidak terambil ini akan keluar bersama urine, dan bila didiamkan bisa mengundang semut-semut yang ada di rumah datang dan berkerubung.
Menurut buku Physiology, Glycosuria, adanya sejumlah kecil glukosa pada urine dianggap normal.
Akan tetapi, jika jumlah glukosa urine menunjukkan lebih dari 25 mg/dl dalam urine, ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan.
Berikut adalah berbagai kondisi kesehatan yang kemungkinan menyebabkan air kencing dikerumuni semut.
Konsumsi makanan tinggi gula yang menyebabkan asupan gula lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Penyakit diabetes tipe 2 dan diabetes yang terjadi pada ibu hamil (diabetes gestasional).
Renal glukosuria, yaitu kondisi mutasi genetik yang menyebabkan ginjal mengeluarkan gula secara berlebih pada urine.
Kondisi hiperglikemia yang menjadi komplikasi penyakit diabetes, hipertiroidisme, dan sindrom Cushing.
Sindrom Fanconi yakni kondisi ginjal yang tidak dapat menyerap elektrolit dan zat lain karena cacat pada unit penyaringan (nefron).
Penyeba kencing dikerubungi sangat beragam sehingga untuk tahu pastinya diperlukan tes kesehatan, seperti tes urinalisis.
Pada tes ini, dokter akan meminta Anda untuk buang air kecil dalam wadah khusus. Di laboratorium, strip tes akan dicelupkan ke dalam urine.
Teknisi laboratorium akan dapat menentukan apakah kadar glukosa urine Anda menunjukkan glikosuria atau tidak.
Dokter mungkin juga merekomendasikan tes darah untuk memeriksa gula darah.
Jika kadar gula darah Anda tinggi dan diabetes belum pernah didiagnosis sebelumnya, dokter kemungkinan akan melakukan tes hemoglobin terglikasi (A1C).
Tes darah ini memberikan informasi tentang kadar gula darah Anda selama beberapa bulan terakhir.
Tes lain mungkin dilakukan untuk memeriksa kondisi ginjal yang menyebabkan air kencing dikerumuni semut.
Hasil pemeriksaan gula darah
Kadar gula darah puasa yang normal adalah < 100 miligram per desiliter (mg/dL).
Kadar prediabetes puasa biasanya antara 100 – 125 mg/dL.
Puasa dengan kadar diabetes biasanya > 126 mg/dL.
Kenapa diabetes menyebabkan kencing dikerubungi semut?
Di antara penyebab glikosuria di atas, diabetes adalah penyakit yang paling umum terjadi di Indonesia.
Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (Pusdatin) tahun 2020, Indonesia menduduki peringkat ke-7 dengan jumlah pengidap diabetes terbanyak di dunia.
Diabetes tipe 2 membuat insulin di dalam tubuh tidak bekerja dengan baik. Insulin adalah hormon yang mengendalikan gula darah.
Normalnya, ketika Anda makan, pankreas melepaskan hormon insulin yang memungkinkan tubuh mengubah glukosa menjadi energi dan disebarkan di seluruh tubuh.
Hormon yang satu ini juga membantu tubuh menyimpan energi tersebut. Namun, proses ini tidak berjalan dengan baik bagi pengidap diabetes.
Dalam beberapa kasus, insulin mereka tidak dapat mengangkut gula darah ke dalam sel-sel tubuh secara efektif. Hal ini menyebabkan gula darah (glukosa) keluar melalui urine.
Nah, bila urine ini dikeluarkan dan tidak dibersihkan, semut-semut akan berdatangan. Inilah yang menyebabkan air kencing pengidap diabetes tipe 2 bisa dikerubungi semut.
Selain adanya gula pada urine, orang yang mengidap penyakit diabetes biasanya menunjukkan gejala sebagai berikut.
Sering merasa haus.
Buang air kecil di malam hari terus-menerus.
Cepat lapar.
Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
Kelelahan.
Penglihatan kabur.
Luka yang lambat sembuh.
Pengidap diabetes sering mengalami infeksi.
Mati rasa atau kesemutan pada tangan atau kaki.
Area kulit yang menggelap, biasanya di ketiak dan leher.
Tanda dan gejala diabetes tipe 2 sering berkembang perlahan. Bahkan, Anda bisa hidup dengan diabetes tipe 2 selama bertahun-tahun dan tidak menyadarinya.
Jika Anda mengalami kencing yang dikerumuni semut dan gejala yang disebutkan di atas, kemungkinan Anda mengidap diabetes.
Untuk mengetahui secara pasti, Anda perlu melakukan berbagai tes gula darah di fasilitas kesehatan.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ferrannini, E. (2011). Learning from glycosuria. Diabetes, 60(3), 695–696. https://doi.org/10.2337/db10-1667
Kemkes.go.id. (n.d.). Retrieved June 13, 2022, from https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-2020-Diabetes-Melitus.pdf
Renal Glycosuria. NORD (National Organization for Rare Disorders). (2021, November 16). Retrieved June 13, 2022, from https://rarediseases.org/rare-diseases/renal-glycosuria/
Liman MNP, Jialal I. Physiology, Glycosuria. [Updated 2022 Mar 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557441/
Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2021, January 20). Type 2 diabetes. Mayo Clinic. Retrieved June 13, 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/symptoms-causes/syc-20351193
Versi Terbaru
01/07/2022
Ditulis oleh Aprinda Puji
Ditinjau secara medis olehdr. Patricia Lukas Goentoro