🔥 Diskusi Menarik

Varian COVID-19 BQ1

Saya membaca artikel mengenai varian COVID-19 yang baru yaitu BQ1. Bahkan dari berita yang saya baca varian covid BQ.1 kasusnya telah mencapai 171 orang. Apakah gejala covid BQ 1 beda dari varian lain? Katanya gejala awal sekarang bukan demam, tapi lelah? Terimakasih

1
17k
1 komen

1 komentar

Halo Deni, terima kasih atas pertanyaannya.


Covid varian BQ1 merupakan varian Covid yang merupakan varian COVID turunan dari BA.5. ECDC memprediksi bahwa pada pertengahan November hingga awal Desember 2022, lebih dari 50% infeksi COVID akan disebabkan oleh BQ.1. Pada awal 2023, mereka diperkirakan akan menyumbang lebih dari 80% kasus.


Penularan mengacu pada kapasitas patogen untuk dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain. Karakteristik ini ditentukan oleh banyak faktor berkaitan dengan patogen, inangnya, dan lingkungan. Pada tahap ini, kita memiliki data terbatas tentang seberapa menular kedua varian baru ini. Tapi BQ.1 tampaknya sangat menular, dengan laporan media sosial menghitung hanya butuh 19 hari untuk tumbuh delapan kali lipat dari lima urutan kode genetik menjadi 200 urutan. Meski BQ.1 saat ini terdiri dari sebagian kecil dari semua kasus COVID secara global, di beberapa negara proporsi kasus meningkat pada tingkat yang menunjukkan varian itu lebih menular daripada varian lain yang beredar.


ECDC menunjukkan peningkatan yang diamati dalam tingkat pertumbuhan BQ.1 mungkin didorong terutama oleh lolosnya virus dari respons imunitas tubuh (immune escape). Ini mengacu pada kapasitas virus untuk menghindari respons imun kita dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya. BQ.1 mengandung mutasi pada protein S, protein pada permukaan SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19) yang memungkinkannya menempel dan menginfeksi sel kita. Mutasi varian ini termasuk K444T, N460K, L452R dan F486V. BQ.1.1 berisi mutasi tambahan, R346T, yang juga ditemukan di varian BA.5. Mutasi-mutasi tersebut dapat dikaitkan dengan kemampuan virus untuk lolos dari respons imunitas tubuh dan menghindari antibodi. Satu studi menunjukkan bahwa kemungkinan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi dari subgaris keturunan omicron sebelumnya dan vaksinasi belum cukup mampu melindungi tubuh dari infeksi BQ.1 ini. Namun, penelitian ini masih bersifat pra-cetak (preprint), artinya belum ditinjau oleh rekan sejawat. Meski vaksin COVID serta infeksi varian sebelumnya memberikan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah, mereka tetap tidak memberikan perlindungan penuh dari infeksi ulang. Mereka memang dapat mengurangi resiko penularan COVID, tapi bukan mencegah sepenuhnya. Varian-varian baru ini juga tampaknya memiliki kapasitas tertinggi untuk menghindari kekebalan. Ada yang mengatakan, vaksin COVID akan terus menawarkan perlindungan yang kuat dari penyakit parah, bahkan kematian.


Kita masih belum tahu banyak tentang tingkat keparahan penyakit yang disebabkan dengan BQ.1. Tapi berdasarkan data terbatas yang tersedia, beritanya bagus di depan ini. Tidak ada bukti bahwa BQ.1 terkait dengan penyakit yang lebih parah dari BA.4 dan BA.5. Namun yang mengkhawatirkan, studi preprint baru-baru ini menunjukkan bahwa BQ.1 dapat resisten terhadap Evusheld, sebuah terapi antibodi yang dirancang untuk melindungi orang yang mengalami gangguan kekebalan dan tidak merespons vaksin COVID dengan baik.


Untuk gejalanya tidak berbeda dari Varian COVID pendahulunya yaitu batuk, demam, nyeri kepala, mual, muntah, nyeri tenggorokan, dll.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.