🔥 Diskusi Menarik

penyakit dalam

dok saya maw tanya kenapa tibatiba penis suami saya mengeluarkan darah setelah BAK, tetapi suami saya tidak merasakan apapun dia tidak merasakan sakit apapun, kirakira itu dok gejala apa, saya sebagai istri takut ber HB sama suami pasca keluar darah tersebut, dok mohon penjelasannya

0
3
2 komen

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Perdarahan dari penis biasanya berasal dari pembuluh darah rapuh di dalam prostat. Prostat membantu menghasilkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma. Ketika terjadi ejakulasi, prostat mengeluarkan cairan ini menuju uretra. Cairan yang dikeluarkan akan mengalir bersama dengan sperma sebagai air mani. Ejakulasi saat seks membuat prostat berkontraksi dan menyebabkan pembuluh darah di dalam prostat menjadi rapuh dan robek sehingga darah bercampur dengan air mani. Kondisi ini biasa disebut dengan hematospermia. Tidak hanya setelah seks, penis keluar darah juga bisa Anda alami di awal atau di akhir saat buang air kecil. Seks tanpa ejakulasi, asupan makanan pedas yang berlebihan juga bisa menyebabkan penis Anda berdarah. Iritasi pada kelenjar prostat juga bisa menyebabkan inflamasi yang meningkatkan risiko perdarahan. Tidak hanya itu, alkohol, naik sepeda atau aktivitas serupa juga bisa meningkatkan risiko penis berdarah setelah seks. Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah di dalam prostat akan mengalami pembesaran dan lebih mudah robek. Antibiotik dan proscar biasa diresepkan untuk mengurangi gejala ini.


Seorang pria yang telah lama tidak pernah berhubungan seks, biasanya akan rentan mengalami penis berdarah setelah seks. Pria yang mengalami hal ini akan merasa sakit saat ejakulasi dan mengeluarkan darah setelah selesai ejakulasi. Ada berbagai kondisi yang menyebabkan penis berdarah setelah seks. Dalam kebanyakan kasus, iritasi pada prostat dan uretra karena aktivitas seksual menjadi penyebabnya. Hal ini terjadi karena seks yang terlalu ‘bersemangat’ atau si pria yang sangat jarang berhubungan seks. Istirahat biasanya bisa mengurangi gejala yang ditimbulkan karena kondisi ini. Perdarahan ringan setelah berhubungan seks mungkin juga terjadi akibat inflamasi pada prostat, terutama jika terasa nyeri saat ejakulasi. Hal ini lebih sering terjadi pada pria yang lebih tua. Dokter akan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui apakah prostat dalam kondisi meradang atau rapuh. Jika nyeri ditemukan selama pemeriksaan, dokter akan melakukan tindakan untuk mencegah ‘kerusakan’ lebih lanjut.


Oleh sebab itu sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi atau dokter spesialis andrologi untuk penanganan lebih lanjut.


Sekian dan Terima Kasih

7 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya dokter, dan saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan sebaik mungkin berdasarkan informasi yang Anda berikan.

Jika suami Anda mengalami keluarnya darah setelah buang air kecil (BAK) tanpa merasakan sakit, ada beberapa kemungkinan penyebab yang perlu dipertimbangkan. Salah satu kemungkinan adalah adanya infeksi saluran kemih, seperti infeksi kandung kemih atau uretritis. Infeksi ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran kemih dan menyebabkan keluarnya darah setelah BAK.

Selain itu, ada juga kemungkinan adanya masalah pada prostat, seperti prostatitis atau pembesaran prostat. Kondisi ini juga dapat menyebabkan keluarnya darah setelah BAK. Namun, biasanya juga disertai dengan gejala lain seperti nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil atau ejakulasi.

Namun, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat, disarankan agar suami Anda segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memerlukan tes tambahan seperti tes urine atau pemeriksaan darah. Dengan mengetahui penyebab yang mendasari keluarnya darah, dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai.

Tentang kekhawatiran Anda terkait HIV, keluarnya darah setelah BAK tidak secara langsung terkait dengan HIV. Namun, jika Anda memiliki kekhawatiran terkait HIV, disarankan untuk melakukan tes HIV untuk memastikan status HIV Anda dan suami Anda. Jika hasilnya positif, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit menular untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Saya harap penjelasan ini dapat membantu. Namun, penting untuk diingat bahwa hanya dokter yang dapat memberikan diagnosis yang akurat berdasarkan pemeriksaan langsung. Jika suami Anda mengalami keluhan ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

7 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan