🔥 Diskusi Menarik

penularan hiv

sebenernya virus hiv kalau di luar inang ndak mati kak, tapi dia sifatnya non aktif. Baru kalau misal dia ketemu ama kisaran inangnya baru dia aktif lagi. Jadi meski udah kena sabun dll dia tidak mati tapi cuman non aktif aja dan bisa nular gitu

apakah konteks tersebut benar dokter?

0
17k
2 komen

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Berikut beberapa cara penularan HIV yang perlu kamu waspadai:

1. Hubungan intim tanpa menggunakan kondom -> Virus HIV bisa memasuki tubuh dari cairan vagina, air mani, atau cairan pra ejakulasi melalui luka terbuka yang terdapat pada organ intim. Melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom bisa meningkatkan risiko perpindahan virus, hingga tubuh lebih rentan terinfeksi. Inilah sebabnya, sangat penting untuk menggunakan kondom ketika melakukan hubungan intim, terutama jika kamu kerap berganti pasangan. Pemakaian kondom cukup efektif untuk mencegah penularan virus dengan menghalangi masuknya cairan vagina maupun air mani ke tubuh pasangan.

2. Menggunakan jarum suntik bergantian -> Cara penularan HIV selanjutnya adalah menggunakan jarum suntik secara bergantian. Kondisi ini terutama terjadi pada seseorang yang positif mengidap AIDS. Sisa darah pada jarum suntik bisa masuk dan menginfeksi tubuh seseorang yang sehat. Tidak hanya AIDS, pemakaian jarum suntik bergantian juga bisa meningkatkan risiko penularan masalah kesehatan serius lain, termasuk hepatitis B dan C. Maka itu, pastikan kamu menggunakan jarum suntik yang masih baru dan bersegel, serta steril.

3. Cara penularan HIV melalui transfusi darah -> Beberapa kasus menunjukkan bahwa, virus HIV bisa menular dari transfusi darah. Cara ini sebenarnya kurang umum, karena selalu ada pengujian dan seleksi ketat dari petugas kesehatan kepada calon pendonor sebelum melakukan transfusi. Selain itu, risiko penularan virus HIV melalui cara ini akan semakin kecil kemungkinan terjadi pada negara yang memiliki rumah sakit dengan adopsi teknologi kesehatan terkini.

4. Melalui ibu kepada bayinya -> Siapa sangka, ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS memiliki risiko yang sangat tinggi untuk menularkan virus penyakit tersebut kepada janin dari plasenta. Bahkan, cara penularan HIV ini juga bisa terjadi selama proses persalinan. Inilah sebabnya, ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan darah. Sebab, skrining awal dapat membantu dokter memberikan penanganan segera sehingga komplikasi dan risiko penularan pada bayi bisa dicegah. Tidak hanya itu, pemberian ASI dari ibu yang terjangkit HIV/AIDS juga sama berisikonya untuk menularkan penyakit tersebut pada bayi. Meski begitu, studi belum lama ini menyebutkan bahwa ibu tetap dapat memberikan ASI secara langsung kepada bayinya selama periode menyusui (direct breastfeeding). Hanya saja, ibu wajib mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara berkala sesuai dengan anjuran dokter. Obat tersebut kabarnya cukup efektif untuk membantu menekan jumlah virus dalam darah, sehingga bisa menurunkan risiko terjadinya penularan.

5. Melalui seks oral -> Cara penularan HIV yang tidak banyak orang tahu adalah seks oral. Ini merupakan aktivitas seksual dengan memberikan rangsangan pada organ intim menggunakan lidah, bibir, atau mulut. Aktivitas seksual ini dapat menularkan virus penyebab penyakit HIV/AIDS apabila sedang mengidap sariawan atau memiliki luka pada bibir dan mulut. Bahkan, bibir yang pecah sekalipun. Tidak hanya itu, risiko penularan juga lebih tinggi apabila pria mengeluarkan cairan ejakulasi atau sperma dalam mulut. Selain HIV, melakukan seks oral juga memungkinkan kamu terjangkit penyakit menular seksual lain.

6. Penggunaan alat bantu seks (sex toys) -> Alat bantu seks atau sex toys dengan pemakaian bersamaan juga bisa menjadi cara penularan HIV lainnya. Risikonya semakin tinggi jika mainan tersebut tidak terjaga kebersihannya atau tidak menggunakan kondom sebagai lapisan. Memang, pakar menyebutkan bahwa virus penyebab HIV tidak bisa bertahan dalam waktu lama pada permukaan benda mati. Namun, alat bantu seks yang basah karena terkena sperma, cairan vagina, maupun darah tetap bisa menjadi media penularan virus kalau kamu memakainya secara bergantian. Selain itu, pastikan mainan seks yang kamu pakai selalu bersih, sehingga tidak berpotensi menularkan penyakit seksual lainnya.


Intinya HIV akan menular melalui cairan tubuh melalui hubungan seksual atau luka yang terbuka dan tidak dapat sembarangan menular. Jadi perlu edukasi yang jelas dan terpercaya.


Sekian dan terima kasih

1 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Tidak cukup data untuk menjawab pertanyaan tersebut. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain yang ingin saya bantu jawab?
2 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.