🔥 Diskusi Menarik

Malaria

Dok saya mau bertanya

Saya kena malaria. Penanganan yg tepat nya bagaimana ya dok. Saya sdh priksa . Badan saya linu linu mau muntah terus tp gak muntah2 terus pusing darah nya rendah . Mulut nya pahit banget

0
2
2 komen

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Penyakit malaria adalah salah satu jenis penyakit serius dan berbahaya yang disebabkan oleh infeksi parasit jenis Plasmodium. Umumnya, parasit tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama oleh nyamuk Anopheles. Salah satu jenis parasit Plasmodium yang paling umum menyebabkan penyakit ini adalah P. falciparum. Berikut adalah 5 jenis parasit Plasmodium yang memicu penyakit ini:

- Plasmodium falciparum

- Plasmodium vivax

- Plasmodium ovale

- Plasmodium malariae

- Plasmodium knowlesi


Pada kebanyakan orang, tanda-tanda dan gejala malaria muncul sekitar 10 hari hingga 4 minggu setelah pertama kali terinfeksi. Namun, terdapat pula kasus di mana penderita mulai merasakan gejala 7 hari setelah tergigit nyamuk, atau bahkan 1 tahun kemudian. Tanda-tanda dan gejala umum dari penyakit malaria adalah:

- Menggigil sedang sampai berat

- Demam tinggi

- Tubuh kelelahan

- Banyak berkeringat

- Sakit kepala

- Mual disertai muntah

- Diare

- Nyeri otot


Dalam proses diagnosis, dokter mungkin akan meninjau ulang riwayat kesehatan Anda, serta menanyakan apakah Anda baru-baru ini mengunjungi daerah dengan wabah penyakit ini. Selain itu, dokter akan memeriksa apakah ada keluhan seperti demam, menggigil, muntah, diare, dan gejala-gejala lainnya. Pemeriksaan akan dilanjutkan dengan mengecek adanya pembengkakan limpa (splenomegali) atau hati (hepatomegali). Kemudian, dokter akan meminta Anda menjalani tes-tes tambahan, seperti pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya parasit, serta jenis parasit Plasmodium yang menginfeksi sel darah merah Anda. Berikut adalah jenis-jenis tes darah yang biasanya dilakukan:

- Uji diagnostik cepat (rapid diagnostic test)

- Hapusan darah tepi (blood smear).

- Tes pemeriksaan darah lengkap (complete blood count)


Pengobatan penyakit malaria yang disarankan oleh Ikatan Dokter Indonesia dan WHO adalah pemberian terapi berbasis artemisinin (ACT). Infeksi Plasmodium biasa (tanpa komplikasi) dan berat (dengan komplikasi) adalah kondisi yang ditangani dengan dosis dan kombinasi obat yang berbeda.

1. Malaria biasa (tanpa komplikasi) -> Untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh P. falciparum dan P. vivax, dokter akan memberikan ACT yang digabung dengan primakuin. Dosis primakuin untuk infeksi P. falciparum adalah 0,25 mg/kgBB, dan hanya diberikan pada hari pertama saja. Sementara itu, infeksi P. vivax diberikan dosis 0,25 mg/kgBB selama 14 hari. Pada kasus penyakit malaria vivax yang kambuh, dokter akan memberikan ACT dengan dosis yang sama, namun dikombinasikan dengan primakuin 0,5 mg/kgBB/hari. Pada infeksi P. ovale, obat ACT yang diberikan ditambah dengan primakuin selama 14 hari. Sedangkan untuk infeksi P. malariae, pasien diberikan ACT dengan dosis 1 kali sehari selama 3 hari. Pasien dengan infeksi P. malariae tidak diberikan primakuin. Pengobatan penyakit malaria pada ibu hamil tidak berbeda jauh dengan pengobatan pada orang dewasa biasa. Namun, ibu hamil tidak boleh diberikan primakuin.

2. Malaria berat (dengan komplikasi) -> Penderita kondisi ini harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit atau puskesmas terdekat. Pasien akan diberikan artesunat intravena melalui infus. Apabila tidak tersedia, tim medis akan memberikan kina drip.


Penyakit ini bisa sembuh dengan obat-obatan. Jenis obat dan lama pengobatan tergantung pada jenis malaria, lokasi orang tersebut terinfeksi, usia, apakah sedang hamil atau tidak, dan seberapa sakit pada awal pengobatan. Obat antimalaria yang paling umum meliputi:

a. Klorokuin fosfat -> Klorokuin adalah pilihan pengobatan untuk setiap parasit yang sensitif terhadap obat. Tetapi di banyak bagian dunia, parasit resisten terhadap klorokuin, dan obat tersebut tidak lagi merupakan pengobatan yang efektif.

b. Terapi Kombinasi Berbasis Artemisinin (ACT) -> ACT adalah kombinasi dari dua atau lebih obat yang bekerja melawan parasit malaria dengan cara yang berbeda. Ini biasanya merupakan pengobatan pilihan untuk malaria resisten klorokuin. Contohnya termasuk artemether-lumefantrine (Coartem) dan artesunat-meflokuin.

c. Obat antimalaria umum lainnya -> Ini termasuk atovaquone-proguanil (Malarone), quinine sulfate (Qualaquin) dengan doksisiklin (Oracea, Vibramycin), dan fosfat primakuin.


kunci terpenting seseorang dapat terkena malaria yaitu seseorang tersebut pernah pergi ke daerah endemis malaria yaitu di papua. Biasanya bila tidak pernah ke daerah endemis, jarang terinfeksi malaria. Serta malaria mempunyai trias gejala khusus yaitu demam lalu menggigil disertai berkeringat.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya bukan dokter, tetapi saya dapat memberikan informasi umum tentang penanganan malaria. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Gejala yang umum terjadi pada malaria meliputi demam, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, dan kelelahan.

Jika Anda mencurigai bahwa Anda terkena malaria, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis. Dokter akan melakukan tes darah untuk mendiagnosis malaria dan menentukan jenis parasit yang menyebabkan infeksi. Pengobatan malaria biasanya melibatkan penggunaan obat antimalaria yang diresepkan oleh dokter.

Selain pengobatan, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengatasi gejala malaria. Pertama, pastikan Anda istirahat yang cukup dan minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Hindari makanan yang berat dan berlemak, dan pilih makanan yang mudah dicerna seperti buah-buahan dan sayuran. Juga, hindari minuman beralkohol dan kafein.

Untuk mengurangi demam, Anda dapat menggunakan obat penurun demam yang direkomendasikan oleh dokter. Juga, gunakan kelambu atau semprotan anti-nyamuk untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk yang dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut.

Namun, penting untuk diingat bahwa saya bukan dokter dan saran ini hanya bersifat umum. Saya sangat menyarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan spesifik sesuai dengan kondisi Anda.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan