🔥 Diskusi Menarik

Liaaa

Halo dok, perkenalkan saya Lia, saya ingin bertanya seputar penyakit pneumonia. Saudara saya terkena penyakit pneumonia sebelumnya dia tidak perokok. Apa yg membuat dia bisa terkena penyakit tersebut?

2
17k
1 komen

1 komentar

Halo Lia, terima kasih atas pertanyaan anda.


Pneumonia adalah kondisi inflamasi yang terjadi saat seseorang mengalami infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru. Kantung udara yang terinfeksi tersebut akan terisi oleh cairan maupun pus (dahak purulen). Gangguan ini dapat menyebabkan batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas. Infeksi yang ditimbulkan pneumonia bisa terjadi pada salah satu sisi paru-paru maupun keduanya. Penyebab utama dari gangguan inflamasi ini adalah infeksi virus, bakteri, ataupun jamur. Pneumonia lebih dikenal sebagai paru-paru basah di Indonesia. Penyakit ini bukan hanya dapat menimpa orang dewasa, melainkan juga terjadi pada anak-anak, bahkan bayi yang baru lahir. Baik pneumonia virus dan bakteri adalah penyakit yang menular. Berarti, seseorang yang mengidapnya dapat menyebarkan ke orang lain melalui menghirup tetesan udara dari bersin atau batuk. Maka dari itu, pengidap gangguan ini perlu menghindari cairan keluar dari mulutnya dengan menggunakan masker.


Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, tetapi beberapa orang lebih rentan untuk terkena pneumonia, seperti:

- Anak-anak usia 2 tahun dan di bawah 2 tahun.

- Orang dewasa di atas usia 65 tahun.

- Dirawat di rumah sakit dalam waktu yang lama.

- Dirawat di ruang ICU dan menggunakan ventilator (alat bantu napas).

- Memiliki penyakit paru kronik atau penyakit jantung.

- Merokok.

- Orang yang memiliki imunitas tubuh rendah (seperti pengidap HIV) atau orang yang mengonsumsi obat yang mensupresi sistem imun, dan sedang berada di rangkaian pengobatan kemoterapi.


Gejala tersebut memiliki durasi yang lebih lama bila dibandingkan flu biasa. Jika dibiarkan dan tidak diberikan penanganan, gejala yang berat dapat muncul, seperti:

- Nyeri dada pada saat bernapas atau batuk.

- Batuk berdahak.

- Mudah lelah.

- Demam dan menggigil.

- Mual dan muntah.

- Sesak napas.

- Gangguan pada kesadaran (terutama pada pengidap yang berusia >65 tahun).

- Pada pengidap yang berusia >65 tahun dan punya gangguan sistem imun, umumnya mengalami hipotermia.

- Pada anak-anak dan bayi, biasanya gejala yang muncul berupa demam tinggi, anak tampak selalu kelelahan, tidak mau makan, batuk produktif, dan sesak napas, hingga napas anak menjadi cepat.


penanganan untuk kasus pneumonia adalah dengan mengatasi infeksi yang terjadi dan memberikan terapi suportif. Dokter akan memberikan antibiotik yang harus dikonsumsi sampai habis jika infeksi disebabkan karena bakteri. Sedangkan terapi suportif yang diberikan dapat berupa:

- Obat penurun demam jika pengidap menderita demam tinggi dan membuat aktivitas terganggu.

- Obat batuk untuk mengurangi frekuensi batuk maupun mencairkan dahak yang tidak bisa keluar.


Dokter juga menganjurkan agar pengidap dirawat inap, jika terjadi beberapa kondisi ini:

- Berusia >65 tahun.

- Mengalami gangguan kesadaran.

- Memiliki fungsi ginjal yang tidak baik.

- Tekanan darah sangat rendah (<90/<60 mmHg).

- Napas sangat cepat (pada devassa >30 x/menit).

- Suhu tubuh di bawah normal.

- Denyut nadi <50x/menit atau >100x/menit.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.