COVID-19

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan kebutuhan jamu, suplemen, dan obat tradisional meningkat selama pandemi COVID-19. Peningkatan ini kemudian disalahgunakan oknum untuk memproduksi produk jamu ilegal yang tidak memenuhi standar mutu dan keamanan.

Menurut BPOM, dalam jamu ilegal tersebut bisa saja mengandung penambahan Bahan Kimia Obat (BKO) dan bahan berbahaya atau bahan yang dilarang.

Untuk menguatkan daya tahan tubuh selama pandemi jamu memang bisa menjadi salah satu pilihan yang bagus. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi jamu atau obat tradisional.

Baca penjelasan DR. (Cand.) Dr. Inggrid Tania, M.Si. dalam artikel berikut.

https://hellosehat.com/herbal-alternatif/tips-konsumsi-jamu/

Beberapa hari yang lalu adik saya terpapar virus COVID-19 dengan gejela ringan. Beberapa orang di lingkungan sekitar rumah saya menganjurkan untuk mengkonsumsi jamu ataupun obat tradisonal yang kata bagus untuk mengobati gejala ringan COVID-19 dan menjaga daya tahan tubuh. Apakah jamu atau obat tradisional bisa membantu dalam pencegahan dan pengobatan COVID-19?

Vaksin COVID-19 bisa menimbulkan beberapa efek samping ringan pada tubuh. Saat muncul rasa tidak nyaman di area bekas suntikan, Anda bisa gerakkan lengan lalu kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan.

Selain itu, perbanyak minum air putih dan hindari dulu mengenakan pakaian dengan bahan tebal. Jika masih terasa nyeri ringan, Anda bisa minum obat parasetamol dan beristirahat.

Akan tetapi, saat Anda merasakan gejala yang tidak biasa seperti kemerahan, nyeri hebat, penglihatan kabur, dan sesak napas, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Ingin sharing informasi, syarat mudik lebaran salah satunya itu harus sudah vaksin booster.

1. Vaksin dosis booster, akan dicek dibeberapa rest area.
2. Mengisi E-Hac untuk semua moda transportasi.

Buat yang belum vaksin booster, yuk cepetan booster. Jangan vaksin mepet waktu mudik, apalagi H-1 atau hari H, takutnya ada KIPI atau demam di perjalanan.

Vaksin Moderna katanya terbukti terkontaminasi. Tahun lalu Jepang menemukan adanya kontaminasi baja tahan karat, akibat temuan itu Jepang menarik sekitar 2,6 juta dosis.

Sekarang beberapa negara menemukan lagi vaksin Moderna yang terkontaminasi.

Apa kemungkinan-kemungkinan akibatnya jika seseorang dapat vaksin Moderna yan terkontaminasi tersebut?

Salah satu dari keluarga saya saat ini lagi terpapar virus COVID-19. Apakah dianjurkan bagi penderita COVID-19 untuk menjalankan puasa atau lebih baik untuk sementara tidak puasa terlebih dahulu sampai sembuh dari virus COVID-19? kalau di perbolehkan puasa, apa tips puasa yang baik bagi penderita COVID-19?

Saya baru saja membaca WHO mengumumkan adanya varian COVID-19 baru yang harus diwaspadai. Namanya COVID-19 varian XE.

Apa itu COVID-19 varian XE, apakah ini lebih berbahaya? Adakah tanda-tanda tertentu yang harus diwaspadai?

Apakah tetap bisa mendapatkan vaksin COVID-19 booster walaupun sedang berpuasa? Apakah ada syarat tertentu atau hal yang perlu diperhatikan?

Desember 2020 lalu setelah terinfeksi COVID-19 menstruasi saya tidak lancar, baru normal kembali setelah melewati sekitar 4 siklus.

Bulan lalu setelah vaksin booster, saya juga terlambat menstruasi sampai 2 minggu, lalu ketika menstruasi datang juga cuma sedikit.

Apakah ini ada hubungannya dengan COVID-19 dan vaksinnya?

Semua orang di keluarga sudah divaksin jadi kami sedikit merasa aman dari COVID-19, paling tidak kemungkinan besar tidak bergejala kalaupun terinfeksi.

Tapi di keluarga ada balita yang belum bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19. Bagaimana dampak COVID-19 pada anak? Apa saja gejala long COVID-19 yang kemungkinan terjadi?