🔥 Diskusi Menarik

Untuk dokter anak

Selamat malam dok saya mu bertanya kenapa anak sy dari usia 8 bulan sampai skrg 16 bulan tdk mau mkn sm sekali, semua makann yg diberikan dilepe. Sy sdh berusaha membuat menu2 baru tpi ttp dilepeh.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
1
2

2 komentar

Hai sobat sehat, terima kasih pertanyaannya.

Saat si Kecil melepeh makanan, Bunda akan langsung memahaminya sebagai sebuah penolakan. Namun, tahukah Bunda? Ada beberapa hal yang mungkin menjadi alasan si Kecil melakukannya, antara lain:

1. Perkembangan Oral Motor yang Belum Sempurna

Saat usia 2 tahun, si Kecil masih belajar makan. Bila si Kecil melepeh makanannya, bisa jadi karena kemampuan oral motor yang belum matang. Keterampilan oral motor atau oromotor merupakan kemampuan untuk mengkoordinasikan otot mulut, rahang, dan lidah. Keterampilan tersebut sangat diperlukan si Kecil saat makan dan menelan makanannya.

2. Tidak Menyukai Rasa, Bentuk, atau Tekstur Makanan

Terkadang si Kecil melepeh makanan karena tidak menyukai rasa, bentuk, maupun tekstur makanan. Hal tersebut merupakan bagian dari proses belajar makan. Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan juga mengembangkan preferensi makan, yakni menentukan makanan yang disukainya. Nantinya, ia akan bisa menentukan makanan yang diinginkan atau tidak disukai.

3. Sudah Kenyang

Rasa lapar menjadi dorongan utama bagi si Kecil untuk mengunyah dan menelan makanannya. Saat sudah merasa kenyang, tentu si Kecil akan berhenti makan. Si Kecil seringkali belum bisa berkomunikasi dengan baik. Melepeh menjadi cara bagi si Kecil untuk memberi sinyal bahwa ia sudah kenyang.

4. Mulut Anak Terlalu Penuh dengan Makanan

Saat makan, anak terkadang memasukkan makanan terlalu banyak ke dalam mulutnya. Bunda terkadang juga memberikan makanan dengan potongan yang terlalu besar. Hal ini menyebabkan si Kecil kesulitan mengunyah dan memilih untuk melepehnya. Bunda bisa memberikan makanan dengan potongan yang lebih kecil.

5. Mencari Perhatian

Melepeh bisa menjadi salah satu cara si Kecil untuk mencari perhatian orang di sekitarnya. Apalagi bila Bunda bereaksi dengan tingkahnya. Si Kecil akan menganggap melepeh makanan sebagai hal yang menyenangkan atau lucu.


6. Sedang Mengeksplorasi Makanan

Si Kecil memiliki rasa ingin tahu yang tinggi termasuk dengan makanannya. Mungkin saja, ia mengeluarkan makanan dari mulutnya hanya untuk melihat atau mengeksplorasi makanan tersebut.

Tips Mengatasi Anak Suka Melepeh Makanan

Berikut ini sejumlah tips yang bisa Bunda terapkan agar si Kecil tidak melepeh makanannya lagi, antara lain:

1. Ajarkan Cara Mengunyah dan Menelan Makanan

Perkembangan oral motor si Kecil belum sempurna. OIeh karena itu, ia perlu belajar. Bunda bisa memberikan contoh cara mengunyah dan menelan. Apalagi anak-anak adalah peniru yang hebat. Cobalah untuk duduk berhadapan dengan si Kecil. Perlihatkan gerakan mulut Bunda saat mengunyah makanan. Sambil mengunyah, ucapkan “Kunyah!” agar si Kecil mengikuti gerakan Bunda.

2. Tawarkan Makanan dengan Tekstur yang Bervariasi

Bayi perlu mengenal berbagai tekstur dan rasa makanan agar dapat belajar serta bereksplorasi. Pada usia 2 tahun, si Kecil sudah lebih pandai mengunyah makanan. Bunda bisa coba menawarkan makanan dengan tekstur bervariasi. Selain memberikan makanan yang lembut, cobalah memberikan makanan dengan tekstur lebih sulit, seperti roti panggang atau makanan berserabut seperti ayam.

3. Terapkan Jadwal Makan yang Teratur

Menerapkan jadwal makan untuk si Kecil ternyata penting loh, Bunda! Jadwal makan yang teratur akan membantu si Kecil mengenali rasa lapar dan kenyang. Hal ini juga bisa membantu Bunda memastikan si Kecil benar-benar merasa lapar ketika waktunya makan. Jadi, si Kecil akan termotivasi untuk mengunyah dan menelan makanannya.

4. Terima Penolakan Si Kecil

Melepeh makanan bisa jadi cara si Kecil untuk menyampaikan bahwa ia sudah kenyang. Bunda sebaiknya menerima penolakannya. Sebab, memberi makan si Kecil secara berlebihan juga bisa menyebabkan refluks asam dan rasa tidak nyaman. Di sisi lain, jangan menganggap penolakan sebagai tanda bahwa si Kecil tidak suka makan makanan itu. Sebab, si Kecil membutuhkan 8-10 kali pengenalan terhadap makanan baru sebelum dapat menerimanya.

5. Berikan Makanan yang Bisa Digigit

Si Kecil harus mengunyah makanan menggunakan gigi gerahamnya bukan gigi bagian depan. Memberikan makanan bertekstur keras, seperti daging atau paha ayam, bisa mendorong reflek mengunyah si Kecil. Ketika makanan masuk ke mulut, ia secara naluriah memindahkan makanan dengan lidahnya ke gigi geraham untuk dikunyah.


6. Jangan Merespon Berlebihan Saat Si Kecil Melepeh

Saat anak melepeh untuk mencari perhatian, cobalah bersikap biasa saja. Sebab, respon berlebihan Bunda justru akan membuat si Kecil semakin suka untuk terus melepeh makanannya.

Kesimpulannya, anak yang suka melepeh makanan merupakan hal yang normal. Berbagai tips di atas bisa Bunda terapkan untuk mengatasi hal tersebut. Bila berbagai cara telah dilakukan tetapi si Kecil masih terus melepeh makanannya, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter anak untuk menemukan penyebab dan solusi yang tepat.

4 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Pada usia 8 bulan hingga 16 bulan, anak biasanya sedang dalam fase pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Namun, jika anak Anda menolak makan sepenuhnya selama periode waktu yang panjang, ada beberapa kemungkinan penyebab yang perlu dipertimbangkan:
  1. Picky eater: Beberapa anak memang memiliki selera makan yang sangat selektif dan mungkin menolak makanan baru atau makanan yang tidak mereka sukai. Mungkin perlu mencoba variasi makanan dan memberikan pilihan yang lebih menarik bagi anak.

  2. Masalah kesehatan: Ada kemungkinan bahwa anak Anda mengalami masalah kesehatan yang membuatnya kehilangan nafsu makan, seperti infeksi, gangguan pencernaan, atau masalah gigi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengevaluasi kondisi kesehatan anak.

  3. Gangguan sensorik: Beberapa anak mungkin memiliki gangguan sensorik yang membuat mereka sensitif terhadap tekstur, rasa, atau aroma makanan tertentu. Ini juga perlu dievaluasi oleh dokter anak.

  4. Faktor psikologis: Stres, kecemasan, atau perubahan lingkungan dapat memengaruhi nafsu makan anak. Mungkin perlu mencari bantuan dari ahli psikolog anak jika diperlukan.

Saya sarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengevaluasi kondisi anak secara menyeluruh dan mendapatkan saran yang tepat. Selain itu, tetaplah sabar dan terus mencoba berbagai strategi untuk meningkatkan nafsu makan anak. Jika anak terus menolak makan, penting untuk memastikan bahwa ia tetap terhidrasi dan mendapatkan nutrisi yang cukup melalui sumber lain seperti susu formula atau makanan penambah gizi. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain terkait masalah ini?

5 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan