Trauma pada anak

Malam dok...SY mempunyai anak perempuam baru masuk sekolah dasar.Hari pertama sampe 2 minggu sekolah anak masih happy.TaPi sekarang anak saya jd ga mau sekolah karna semenjak ditegur guru tdk mengerjakan pr padahal anak sy sudah mengerjakan pr.YG kedua sekarang teman" nya anak sy ga mau main bareng dengan anak sy makanya anak sy jd sering menangis di sklh dan di rumah. Gimana cara mengatasinya dok?TErimakasih.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
2

2 komentar

Halo Tina Lestari, terima kasih atas pertanyaan anda


Berdasarkan cerita anda, tampaknya anak sedang menghadapi rasa kecewa atau tersinggung karena merasa tidak dipercaya gurunya, dan perasaan tersisih dari teman-temannya. Kedua hal ini bisa membuatnya merasa tidak aman dan enggan kembali ke sekolah.


Langkah pertama yang penting adalah membantu anak merasa didengar dan divalidasi. Di rumah, beri kesempatan ia bercerita tanpa diinterupsi, lalu tunjukkan bahwa keluarga memahami perasaannya, misalnya dengan mengatakan, “Mama/ Papa paham kamu sedih, ya, waktu guru bilang belum mengerjakan PR padahal kamu sudah kerjakan.” Validasi seperti ini membuat anak merasa dimengerti.


Selanjutnya, perlu membangun kembali rasa aman anak terhadap sekolah. Anda sebagai orang tua dapat menjadwalkan pertemuan singkat dengan wali kelas untuk menjelaskan bahwa anak sebenarnya sudah mengerjakan PR, sekaligus menyampaikan bahwa komentar tersebut membuatnya enggan sekolah. Komunikasi terbuka dengan guru akan membantu mencari solusi bersama, misalnya guru lebih berhati-hati dalam menyampaikan teguran di depan teman-teman.


Terkait masalah pertemanan, bantu anak belajar keterampilan sosial sederhana. Guru bisa membantu memfasilitasi permainan berkelompok agar anak tidak merasa sendirian. Selain itu, tetap jaga rutinitas positif menuju sekolah, seperti dengan menambahkan ritual menyenangkan sebelum berangkat. Beri juga apresiasi kecil setiap kali anak mau berangkat sekolah, sekecil apa pun kemajuannya.


Jika keluhan berlanjut, maka segera berkonsultasi langsung dengan psikolog anak/ psikolog pendidikan.

3 minggu yang lalu
Suka
Balas
Bapak/Ibu, memahami kondisi anak yang baru masuk sekolah dasar dan mengalami kesulitan seperti ini memang membutuhkan perhatian khusus. Situasi yang anak Anda alami, yaitu ditegur guru padahal sudah mengerjakan PR dan teman-temannya tidak mau bermain, dapat menimbulkan stres dan trauma emosional yang menyebabkan anak enggan sekolah dan sering menangis:

Penting untuk tidak memaksakan anak untuk sekolah secara langsung, melainkan mencari tahu akar permasalahannya melalui komunikasi yang tenang dan penuh perhatian. Dengarkan dengan seksama perasaan anak Anda mengenai insiden dengan guru dan masalah dengan teman-temannya. Validasi perasaannya agar ia merasa dipahami dan didukung. Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  1. Ciptakan Suasana Aman dan Nyaman: Pastikan anak merasa aman dan dicintai di rumah. Berikan dukungan emosional yang kuat.
  2. Ajak Bicara dan Dengarkan: Ajak anak berbicara tentang apa yang terjadi di sekolah, baik dengan guru maupun teman-temannya. Tanyakan mengapa ia merasa teman-temannya tidak mau bermain dengannya.
  3. Validasi Perasaan Anak: Katakan padanya bahwa wajar jika ia merasa sedih, marah, atau takut. Ingatkan bahwa Anda menyayanginya dan akan membantunya.
  4. Berkomunikasi dengan Pihak Sekolah: Segera hubungi guru kelas untuk mengklarifikasi insiden PR dan menjelaskan perspektif anak Anda. Diskusikan juga masalah pertemanan yang dialami anak Anda. Pihak sekolah dapat membantu memediasi atau mengawasi interaksi sosial anak di kelas.
  5. Bantu Anak Mengatasi Masalah Sosial: Jika masalahnya adalah teman-teman tidak mau bermain, bantu anak Anda mencari cara untuk berinteraksi, mungkin dengan mengajak satu atau dua teman bermain di rumah, atau mencari kegiatan ekstrakurikuler yang bisa membantunya bertemu teman baru.
  6. Berikan Pengalihan Perhatian: Ajak anak melakukan kegiatan yang ia sukai di luar sekolah untuk mengurangi fokus pada pengalaman negatif.
  7. Kembali ke Rutinitas Secara Bertahap: Setelah masalah utama ditangani, bantu anak kembali ke rutinitas sekolah secara bertahap, mungkin dengan kunjungan singkat ke sekolah atau bertemu guru di luar jam pelajaran.
  8. Pertimbangkan Bantuan Profesional: Jika kondisi anak tidak membaik, terus-menerus menangis, atau penolakan sekolah berlanjut, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog anak. Profesional dapat membantu anak mengatasi trauma dan memberikan strategi penanganan yang lebih spesifik. Pendekatan yang sabar, penuh perhatian, dan terencana sangat penting untuk membantu anak Anda melewati masa sulit ini dan membangun kembali rasa percaya dirinya di lingkungan sekolah.
4 minggu yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan