Trauma pada anak
Malam dok...SY mempunyai anak perempuam baru masuk sekolah dasar.Hari pertama sampe 2 minggu sekolah anak masih happy.TaPi sekarang anak saya jd ga mau sekolah karna semenjak ditegur guru tdk mengerjakan pr padahal anak sy sudah mengerjakan pr.YG kedua sekarang teman" nya anak sy ga mau main bareng dengan anak sy makanya anak sy jd sering menangis di sklh dan di rumah. Gimana cara mengatasinya dok?TErimakasih.
Halo Tina Lestari, terima kasih atas pertanyaan anda
Berdasarkan cerita anda, tampaknya anak sedang menghadapi rasa kecewa atau tersinggung karena merasa tidak dipercaya gurunya, dan perasaan tersisih dari teman-temannya. Kedua hal ini bisa membuatnya merasa tidak aman dan enggan kembali ke sekolah.
Langkah pertama yang penting adalah membantu anak merasa didengar dan divalidasi. Di rumah, beri kesempatan ia bercerita tanpa diinterupsi, lalu tunjukkan bahwa keluarga memahami perasaannya, misalnya dengan mengatakan, “Mama/ Papa paham kamu sedih, ya, waktu guru bilang belum mengerjakan PR padahal kamu sudah kerjakan.” Validasi seperti ini membuat anak merasa dimengerti.
Selanjutnya, perlu membangun kembali rasa aman anak terhadap sekolah. Anda sebagai orang tua dapat menjadwalkan pertemuan singkat dengan wali kelas untuk menjelaskan bahwa anak sebenarnya sudah mengerjakan PR, sekaligus menyampaikan bahwa komentar tersebut membuatnya enggan sekolah. Komunikasi terbuka dengan guru akan membantu mencari solusi bersama, misalnya guru lebih berhati-hati dalam menyampaikan teguran di depan teman-teman.
Terkait masalah pertemanan, bantu anak belajar keterampilan sosial sederhana. Guru bisa membantu memfasilitasi permainan berkelompok agar anak tidak merasa sendirian. Selain itu, tetap jaga rutinitas positif menuju sekolah, seperti dengan menambahkan ritual menyenangkan sebelum berangkat. Beri juga apresiasi kecil setiap kali anak mau berangkat sekolah, sekecil apa pun kemajuannya.
Jika keluhan berlanjut, maka segera berkonsultasi langsung dengan psikolog anak/ psikolog pendidikan.
Penting untuk tidak memaksakan anak untuk sekolah secara langsung, melainkan mencari tahu akar permasalahannya melalui komunikasi yang tenang dan penuh perhatian. Dengarkan dengan seksama perasaan anak Anda mengenai insiden dengan guru dan masalah dengan teman-temannya. Validasi perasaannya agar ia merasa dipahami dan didukung. Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
Related content