🔥 Diskusi Menarik

Tips Agar Bayi Tidak Tidur Tengkurap

Anak saya baru dua bulan dan setiap kali menyusu baik itu susu asi ataupun formula, ujung ujungnya akan gumoh. Apa yang menyebabkan setiap kali menyusu bayi malah gumoh? Bagaimana cara mengatasinya? Apakah tidur tengkurap bisa jadi salah satu penyebabnya? Dan Apa tips agar bayi tidak tidur tengkurap? Terima kasih.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2544
1
2

2 komentar

Halo sobat sehat, terimakasih atas pertanyaannya.


Gumoh pada bayi bukanlah sesuatu yang membahayakan. Gumoh berbeda dengan muntah, gumoh umumnya terjadi akibat bayi yang terlalu banyak menyusu namun lupa atau kurang disendawakan, biasanya setelah menyusu bayi sebaiknya ditepuk-tepuk punggungnya dengan posisi digendong tegak hingga bersendawa karena sistem pencernaan bayi masih dalam fase perkembangan sehingga perlu bantuan orang dewasa untuk membuat bayi nyaman dan tidak gumoh akibat kekenyangan atau kurang disendawakan.

Menurut IDAI atau Ikatan Dokter Anak Indonesia, Gumoh adalah aliran balik isi lambung ke dalam kerongkongan dan dikeluarkan melalui mulut yang berlangsung secara tidak sadar. Gumoh umumnya jarang ditemukan di atas umur 1 tahun. Pada bayi yang tampak sehat, tumbuh dengan baik, dan tanpa gejala komplikasi, tidak perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan. Namun apabila disertai komplikasi akibat paparan asam lambung yang terlalu banyak dan lama misalnya pucat (anemia), darah pada muntahan atau tinja, menolak makan, kenaikan berat badan yang adekuat, rewel berlebihan maka perlu dibawa ke dokter spesialis anak terdekat.

Lakukan tips ini:

  • Setiap habis minum ASI, sebaiknya bayi diposisikan tegak sambil ditepuk lembut punggungnya beberapa menit, jangan langsung menidurkan bayi.
  • Gumoh itu bukan tanda bahaya, akan tetapi jika disertai keluhan lainnya seperti bayi terlihat kesakitan, bayi terus rewel, pucat, muntah terus, gumoh berlebihan, maka sebaiknya kontrol ke dokter spesialis anak.
  • Posisi tidur terlentang dengan sudut 45-60 derajat dengan alas tempat tidur dianjurkan pada bayi dengan gumoh berlebihan. Pada bayi dalam posisi miring, harus diperhatikan posisi lengannya agar bayi tidak menyebabkan posisi tengkurap. Hindarkan penggunaan alas tidur yang terlalu empuk.

Adapun Rekomendasi tidur bayi oleh American Academy of Pediatrics:

  1. Posisikan bayi tidur terlentang setiap kali tidur sampai usia 1 tahun. Tidur menyamping atau tengkurap tidak aman dan tidak dianjurkan. Posisi terlentang tidak meningkatkan risiko tersedak atau aspirasi karena bayi memiliki sistem perlindungan jalan napas. Bayi usia 1 tahun umumnya dapat berguling dari posisi tengkurap menjadi terlentang, sehingga pada usia ini bayi cukup aman tidur tengkurap.
  2. HIndari menggunakan alas tidur yang empuk atau lembut. Disarankan untuk menggunakan matras padat yang dibungkus oleh pelapis dengan ukuran pas. Bantal atau guling sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti alas tidur. Jangan letakkan barang – barang lunak di bawah bayi seperti boneka, kain, atau bantal. Bayi sebaiknya tidak dibiarkan tidur di ranjang dewasa karena terbekap atau terperangkap.
  3. Sebaiknya bayi tidur di ruang yang sama dengan orang tua, namun di tempat tidur terpisah agar memudahkan kontrol.
  4. Jauhkan dan dilarang menempatkan benda – benda lembut dan jangan gunakan sprei yang longgar pada tempat tidur bayi. Bantal, boneka, rajutan, selimut sebaiknya dijauhkan dari tempat tidur. Bantalan yang ditempel di sekililing tempat tidur tidak terbukti mencegah trauma pada bayi dan tidak perlu digunakan.
  5. Perhatikan suhu lingkungan, bayi amat sensitif dengan perubahan suhu. Upayakan suhu lingkungan area tidur bayi tidak terlalu panas. Bayi sebaiknya menggunakan pakaian yang tidak terlalu tebal. Jika bayi tampak berkeringat, gelisah, serta panas saat disentuh, maka pakaian perlu diganti atau suhu ruangan perlu diturunkan. Bayi yang berada di lingkungan panas meningkatkan risiko SIDS.

Semoga membantu, terimakasih


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Gumoh pada bayi setelah menyusu bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti udara yang bercampur dengan susu, proses menelan yang terganggu, atau gangguan saat menyusu. Tidur tengkurap juga bisa menjadi salah satu penyebab gumoh pada bayi. Oleh karena itu, disarankan untuk memposisikan bayi tidur telentang untuk mengurangi risiko gumoh dan juga untuk mencegah sindrom kematian mendadak (SIDS).

Berikut adalah beberapa tips agar bayi tidak tidur tengkurap:

  1. Posisikan bayi tidur telentang
  2. Jangan biarkan bayi tidur di tempat yang terlalu empuk atau berlebihan bantal
  3. Jangan biarkan bayi tidur di tempat yang terlalu panas
  4. Perhatikan asupan susu untuk ibu, karena alergi susu jenis lainnya bisa terjadi karena asupan susu yang ibu minum
  5. Batasi asupan susu, karena perut yang terlalu penuh dapat membuat bayi mengalami gumoh atau muntah dari hidung
  6. Membantunya bersendawa setelah menyusui untuk membatasi pembentukan atau penumpukan udara di dalam perut
  7. Mengubah posisi tubuh menjadi tegak saat menyusui untuk mengurangi risiko bayi mengalami gumoh

Namun, jika bayi Anda terus mengalami gumoh setelah menyusu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat!

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan