terjatuh saat bermain
Dok anak saya usia 3 tahun,tadi siang terjatuh,tulang belakangnya terbentur ke pembatas tembok,memmar dan bengkak, dan kepala belakangnya terbentur ke batu. Setelah itu dia demam tinggi,lalu dikasi sanmol demamnya naik ,turun dok. Tapi dia masi aktif dok,apakah itu berbahaya?
Halo Amhar, terima kasih atas pertanyaan anda.
ketika terjatuh bayi dalam keadaan sadar, tapi ada beberapa tanda yang menunjukkan jatuhnya meninggalkan kondisi yang tidak wajar buat dirinya. Beberapa gejala yang harus diwaspadai oleh orangtua adalah:
- Tidak bisa dihibur
- Kepala yang terbentur menonjol
- Bayi mengusap-usap kepalanya
- Memberikan tanda mengantuk yang tak wajar
- Mengeluarkan cairan darah ataupun berwarna kuning yang berasal dari hidung atau telinga
- Berteriak dan menangis dengan nada tinggi
- Kehilangan keseimbangan
- Mengalami koordinasi yang parah
- Ukuran pupil mata yang tidak seimbang
- Mengalami kepekaan yang luar biasa terhadap cahaya
- Muntah persisten atau terus menerus
Kenali tanda-tanda bayi ketika mulai berperilaku tidak biasa, seperti:
- Menjadi rewel saat makan,
- Perubahan pola tidur,
- Menangis lebih lama dalam posisi tertentu ketimbang posisi lain, dan
- Gampang menangis, bahkan dalam keadaan normal
inilah pertolongan pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi kepala anak terbentur:
1. Jangan Panik -> Ketika si kecil terbentur, pastilah Anda merasa khawatir yang luar biasa. Apalagi jika mereka menangis kencang yang membuat Anda semakin panik. Namun, sebaiknya tenangkan dulu diri Anda. Panik bakal membuat pikiran menjadi blank, sehingga tak bisa berpikir jernih. Tetaplah tenang agar bisa memutuskan langkah berikutnya.
2. Pindahkan ke Tempat yang Aman -> Jika kepala anak terbentur di tempat umum atau keramaian, pindahkan dulu ke lokasi yang aman dan mendatar.
3. Lihat Kesadaran Anak -> Anda periksa anak, apakah dalam kondisi sadar atau tidak usai benturan. Jika si kecil menangis, mungkin Anda tak perlu khawatir. Tenangkanlah si Kecil dengan gendongan atau pelukan. Namun, jika tak sadarkan diri, Anda bisa membangunkan anak dengan cara dengan menyebutkan namanya atau menggoyangkan tubuhnya.
4. Apabila Anak Pingsan, Periksa Pernapasannya -> Bila tidak sadar, Anda bisa membuka jalan napas si kecil, lalu nilai pernapasannya selama sekitar 10 detik. Jika anak tidak bernapas, segera berikan napas buatan lima kali. Selanjutnya, lakukan kompresi atau tekan dada sebanyak 30 kali, lalu diikuti bantuan napas 2 kali. Sambil langkah ini dilakukan, mintalah bantuan orang sekitar untuk memanggil ambulans. Jika si kecil bisa bernapas dengan baik, baringkan dengan posisi menyamping, sambil menunggu ambulans datang. Saat sudah bisa bernapas lagi, tetap bawa si kecil ke fasilitas kesehatan.
5. Jika Anak Sadar, Cek Adakah Perdarahan -> Jika Anda menemukan adanya perdarahan, lakukan penekanan di area yang berdarah menggunakan tangan. Sembari itu, carilah perban atau kain bersih untuk membalut luka. Selanjutnya, lakukan balut tekan dengan perban ataupun kain untuk menghentikan perdarahan. Apabila perdarahan masih berlanjut, bawalah anak ke rumah sakit.
6. Jika Anak Tak Berdarah, Aplikasikan Kompres Dingin -> Saat mengaplikasikan kompres dingin, baringkan anak dengan posisi kepala lebih tinggi. Pastikan juga Anda tidak langsung meletakkan es batu ke kulit yang memar karena bisa menimbulkan nyeri hingga iritasi. Lebih baik, balut es batu dengan kain atau handuk bersih. Barulah, letakkan kompres di area yang terbentur selama 15-20 menit. Anda bisa mengulangnya 3 hingga 4 kali saat dibutuhkan.
7. Beri Obat-anti Nyeri bila Perlu -> Rasa nyeri pasca terbentur bisa saja muncul hingga membuat si Kecil tak nyaman. Jika anak tampak kesakitan, Anda bisa memberikan obat antinyeri, seperti ibuprofen atau parasetamol. Pastikan Anda memberikan obat sesuai dosis dan anjuran di label obat. Selain memberikan obat, jangan lupa untuk membiarkan si Kecil beristirahat sembari Anda mengawasinya. Jika perlu, Anda bisa membatasi aktivitasnya sementara waktu agar cepat pulih.
8. Pantau tanda bahaya yang muncul pada si Kecil -> Setelah melakukan hal tersebut, cek lagi apakah si kecil mengalami gejala tertentu. Seperti, sakit kepala, kejang, muntah-muntah hebat, terlihat mengantuk, keluar cairan bening dari telinga atau hidung, tidak bisa jalan, atau penurunan kesadaran dalam 24 jam ke depan. Saat mendapati gejala tersebut, jangan tunda bawa si kecil ke rumah sakit agar mendapatkan pertolongan. Bisa saja benturan yang terjadi menyebabkan perdarahan di otak. Apabila selama pemantauan anak tampak aktif, tidak menunjukkan gejala apa pun, kemungkinan besar si Kecil tak mengalami hal yang berbahaya. Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati agar kejadian serupa tak terulang kembali.
9. Apabila terjadi demam -> anda perlu mewaspadai adanya pendarahan pada bagian yang terbentur sehingga anda perlu membawanya ke rumah sakit untuk di rontgen kepala untuk memastikan apakah terdapat retak pada kepala atau tidak.
Apabila anak tidak membaik setelah mendapatkan pertolongan pertama maka sebaiknya anda membawa anak anda segera ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih