🔥 Diskusi Menarik

Susah bab dari sejak bayi

Malam dok, saya mau bertanya. Anak saya skrg usianya 3,5tahun dari sejak lahir sampai sekarang babnya susah hanya 2/3minggu sekali, pup nya kdang sampai keras besar dan panjang. Setiap bab dia selalu nangis dan kesakitan, udah banyak kami berobat kemana-mana tp hasilnya cuma disuruh ganti sufor, perbanyak minum, perbanyak serat dll. Pdahal skrg anak saya udah jarang sufor, makan buah mau, cuma gak mau makan sayur aja. Udh banyak cara yg kami lakukan tp hasilnya belum ada. Tolong dok, apa yg hrus saya lakukan lg? Ini anak pertama kami , dan dari lahir memang gak pernah minum ASI dari saya sebab saya ada kendala untuk mengASIhi kmrin. Trmksih sblmnya dok 🙏

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

hai sobat sehat, terima kasih pertanyaannya.

Kondisi dan keluhan anak ibu yang susah BAB kita sebut juga dengan konstipasi.

Penyebab Konstipasi

Sebab utama konstipasi fungsional sebenarnya adalah adanya riwayat trauma sebelumnya saat berhajat, bisa karena nyeri karena tinja yang keras, atau karena toilet fobia yaitu ketakutan ke toilet akibat toilet yang jorok, ada kecoa, bau, dan lain lain. Akibat trauma tersebut anak menahan tinjanya dan tidak mau berhajat. Karena ditahan tinja akan semakin keras karena air diserap oleh dinding usus, sehingga saat anak berusaha berhajat semakin terasa sakit, karena sakit semakin ditahan oleh si anak, sehingga keadaan tersebut menjadi berulang. Sehingga kondisi ini harus dihentikan dengan cara menghilangkan trauma pada anak tersebut, dan membuat kondisi supaya anak merasa nyaman saat berhajat, tidak sakit, tidak takut dan tidak menahan tinjanya.

Bagaimana Menangani Konstipasi?

Ada 3 hal yang harus diperhatikan bila menghadapi anak dengan konstipasi yaitu:

  1. Pada tahap awal kita harus mengevakuasi tinja yang sudah menumpuk berhari-hari di dalam usus besarnya. Evakuasi biasanya dilakukan dengan cara klisma atau enema dengan gliserin yang dilakukan di rumah sakit. Bila tinja yang menumpuk tidak terlalu banyak, evakuasi juga bisa dilakukan dirumah dengan cara pemberian obat supositoria (obat yang dimasukkan lewat anus).
  2. Tahap kedua adalah pengobatan rumatan yang harus diberikan paling sedikit 2 minggu, bahkan kadang - kadang sampai 1 sampai 3 bulan. Pengobatan rumatan ini bertujuan mencegah tinja supaya tidak keras dan mencegah keluhan berulang yang membuat anak menahan tinjanya. Pengobatan rumatan dilakukan dengan cara memberikan cairan yang cukup paling tidak 1 liter sehari, pemberian serat yang cukup, pijatan di perut searah dengan jarum jam untuk merangsang gerakan usus besar, toilet training serta obat pencahar yang aman diberikan jangka panjang. Berikanlah buah buahan selain pisang dan apel, berikanlah susu dengan takaran yang sesuai, sambil dilakukan massage diperut dengan minyak telon atau baby oil dari arah kanan bawah ke kanan atas dilanjutkan ke kiri atas lalu kiri bawah, secara rutin 15 kali sehari. Toilet training akan mengembangkan refleks gastrokolik dan selanjutnya akan membangkitkan refleks defekasi. Sebagian besar anak telah siap memulai toilet training pada usia 18 bulan hingga 3 tahun. Toilet training dilakukan dengan cara anak diminta duduk sebentar sekitar 3- 5 menit di toilet atau mainan yang berbentuk tolit, 15 menit setelah makan pagi atau siang. Pada awalnya anak tidak ditargetkan untuk berhajat saat toilet training, karena hal itu malah akan membuat stres si anak, yang penting adalah anak bisa duduk dulu sebentar, dan dilakukan secara teratur setiap hari. Salah satu cara untuk tetap mejaga kepatuhan terapi adalah menstimulasi anak yang telah berhasil dalam kegiatan ini dengan pemberian hadiah
  3. Tahap ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah mencari penyebab dari konstipasi tersebut.

Selanjutnya saya sarankan ibu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesiais anak konsultan gastroenterologi (pencernaan). Semoga membantu

6 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Dari informasi yang Anda berikan, tampaknya anak Anda mengalami masalah konstipasi yang serius. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
  1. Konsultasikan kembali dengan dokter anak atau dokter spesialis gastroenterologi untuk evaluasi lebih lanjut. Mereka mungkin perlu melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan untuk mengetahui penyebab pasti dari masalah buang air besar yang dialami anak Anda.

  2. Perhatikan pola makan anak Anda. Pastikan dia mendapatkan asupan serat yang cukup dari buah-buahan, sayuran, dan sereal berserat tinggi. Anda juga bisa memberikan suplemen serat jika diperlukan.

  3. Pastikan anak Anda minum cukup air setiap hari. Dehidrasi dapat memperparah masalah konstipasi.

  4. Ajak anak Anda untuk berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik dapat membantu merangsang pergerakan usus.

  5. Bicarakan dengan dokter mengenai kemungkinan penggunaan obat pencahar atau supositoria jika diperlukan untuk membantu melancarkan buang air besar anak Anda.

  6. Berikan dukungan dan perhatian ekstra kepada anak Anda selama proses penanganan masalah konstipasi ini. Berikan penghargaan dan pujian saat dia berhasil buang air besar tanpa kesulitan.

Jangan ragu untuk terus berkomunikasi dengan dokter anak atau dokter spesialis untuk mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kondisi anak Anda. Semoga anak Anda segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?

6 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan