Sembelit
Halo moms
mau tanya diskus dong,siapa tau ada yg ngalamin spt sy...
anak saya perempuan,3,5th dari umur 2 th dia seperti merasakan sembelit..mau bab tp ga kluar,saya konsul
ke dsa dberikan opilax dan mkn syr serat,tp ga berkinjung baik sampai saat ini...ngeluh mau bab tp yg kluar hanya air atau res res an aja, kadang bab yg besar kluar hanya sminggu skali
Halo Lalitaiswari, terima kasih atas pertanyaan anda.
Sembelit atau konstipasi adalah kondisi saat anak mengalami kesulitan untuk buang air besar selama dua minggu atau lebih. Seorang anak dikatakan mengalami sembelit ketika mengalami berbagai gejala berikut:
1. Anak kurang dari 4 tahun -> Pada anak kurang dari 4 tahun, ia dikatakan mengalami sembelit jika buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu dan disertai rasa nyeri. Selain itu, anak juga mengalami susah BAB ketika feses, atau lebih dikenal dengan sebutan tinja, terasa seperti tersumbat di dubur. Sensasi ini muncul karena feses tidak keluar semua meski sudah buang air besar tiga kali dalam seminggu atau bahkan lebih.
2. Anak lebih dari 4 tahun -> Pada anak yang berusia lebih dari 4 tahun, susah BAB biasanya ditandai dengan gejala seperti:
- Buang air besar dua kali atau kurang dalam seminggu tanpa minum obat pencahar
- BAB tiba-tiba keluar, dua kali atau lebih setiap minggu
- Memiliki riwayat penyumbatan feses
- Memiliki riwayat sakit saat buang air besar
- Feses keluar dalam jumlah banyak sekitar 7 sampai 30 hari
- Punya riwayat feses berukuran besar hingga menyumbat toilet
- Terasa seperti ada penumpukan massa di perut dan dubur
berikut berbagai penyebab susah BAB pada anak:
1. Menunda BAB -> Aktivitas bermain ataupun belajar sering membuat anak menunda buang air besar. Hal ini akan membuat feses menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan. Akibatnya, sembelit pun tak bisa dihindari.
2. Stres -> Anak bisa mengalami susah BAB saat ia mengalami kecemasan berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan emosional ini dapat mempengaruhi fungsi usus karena anak cenderung menahan feses dan tidak mau buang air besar.
3. Kurang asupan cairan -> Kurangnya cairan, misalnya dari minum air putih, akan membuat kerja usus menjadi lebih sulit. Pasalnya, feses menjadi lebih kering sehingga sulit untuk dikeluarkan.
4. Jenis susu formula yang dikonsumsi -> Susu formula memiliki komposisi nutrisi yang berbeda dengan ASI. Hal ini membuat susu formula menjadi lebih sulit dicerna. Akibatnya, feses menjadi lebih keras dan si kecil pun jadi enggan untuk buang air besar.
5. Makanan baru -> Makanan tak jarang jadi faktor yang menyebabkan anak jadi susah BAB. Hal ini terutama terjadi pada masa peralihan dari makanan cair ke makanan padat atau ketika bayi mulai MPASI. Pasalnya, sistem pencernaan anak butuh penyesuaian. Itu sebabnya di awal-awal masa peralihan, anak biasanya akan susah BAB.
6. Kurang serat -> Makanan yang rendah serat bisa menjadi pemicu yang membuat anak susah BAB
7. Alergi makanan -> Susah BAB yang tak kunjung hilang dapat menjadi tanda intoleransi susu atau alergi makanan tertentu.
8. Kondisi medis tertentu -> Kondisi medis tertentu bisa berupa kelainan atau masalah pada fisik, seperti penyakit Hirschprung, hipotiroid, atau fisura ani.
Cara mengatasi susah BAB pada anak :
1. Biasakan anak duduk di toilet secara teratur -> Cara ini bisa dilakukan sekitar 3 sampai 5 menit setelah makan. Meskipun anak tidak ingin buang air besar, tetap mintalah ia untuk duduk di toilet setiap harinya. Ciptakan suasana yang nyaman tiap buang air besar agar si kecil tidak merasa tertekan.
2. Berikan makanan yang tinggi serat -> Sebaiknya, berikan anak makanan kaya serat misalnya dari sayuran dan buah setiap harinya. Agar BAB anak lancar dan tidak keras, berikan sumber serat berbeda setiap hari terutama yang banyak mengandung air. Makanan anak tinggi serat membantu memperlancar proses buang air besar dan meningkatkan gerakan usus untuk mendorong feses keluar.
3. Batasi pemberian susu formula -> Jika anak berusia lebih dari 18 bulan, sebaiknya jangan berikan susu formula lebih dari 500 ml per hari. Pasalnya, pemberian susu yang berlebihan justru menjadi penyebab anak susah BAB.
4. Cukupi kebutuhan cairan -> Dengan minum cukup cairan, feses menjadi lebih lunak. Dengan begitu, proses buang air besar bisa lebih mudah dan teratur dan penyebab anak susah BAB tidak terjadi.
5. Ajak anak bergerak aktif saat susah BAB -> Agar anak tak lagi susah BAB, ajak ia bergerak aktif misalnya lewat bermain. Berikan waktu untuk bermain sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap hari. Dengan tetap aktif, usus akan terus bergerak sehingga memperlancar proses pencernaan anak.
6. Atur jadwal makan anak yang sedang susah BAB -> Jadwal makan yang teratur mampu merangsang usus sehingga anak akan terbiasa buang air besar secara rutin. Biasakan si kecil sarapan pagi lebih awal agar ia terbiasa untuk buang air besar sebelum berangkat sekolah.
7. Berikan obat pencahar saat anak susah BAB -> Kalau BAB anak masih tidak lancar, orangtua bisa memberikan obat pencahar untuk anak yang mengandung zat aktif laktulosa. Laktulosa dapat membantu melunakkan feses sehingga lebih mudah dikeluarkan. Dalam kasus emergensi, Anda juga bisa memberikan obat pencahar dengan kandungan bisacodyl supositoria (lewat dubur) untuk mengatasi susah BAB.
Apabila anak masih tetap tidak bisa BAB, disarankan anda untuk berkonsultasi kembali dengan dokter spesialis anak.
Sekian dan Terima Kasih