Selamat malam dok maaf sebelumnya saya mau tanya dok teneteng mental anak saya anak saya sepertinya mengalmi troma dok tidak mau sekolah padahal aw
... Lihat LainnyaSelamat pagi….
Saya mau tanya….gimana caranya menghadapi anak yang awalnya dia penurut,mungkin karena saya terkadang cerewet dan terkesan memaksa dia suruh belajar dan dapat nilai bagus disekolah akhirnya dia berontak dan gak mau belajar , mulai berani ke ortu dan mau semaunya sendiri
atau mungkin ini efek dia sering main hape….dia sering main hape dan merasa lebih enak main hape daripada belajar.
kalau sudah menangis dan berontak sulit dikendalikan
mohon solusinya
1 komentar
Terbaru
Halo Nova Dewi Anggraeni, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perilaku anak selalu saja menggemaskan. Namun, terkadang juga anak menunjukkan perilaku yang menyababkan orang tuanya marah, kesal, atau kecewa. Ditambah lagi dengan kondisi di mana orang tua sambil bekerja atau tidak hanya mengasuh satu anak saja.
Anak terkadang menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan yang orang tua harapkan. Perlu diketahui bahwa perilaku menangis dan memberontak yang dilakukan oleh anak biasanya merupakan cara mereka untuk protes terhadap lingkungannya. Hal demikian terjadi karena anak belum mampu menyampaikan keinginan dan mengelola emosinya dengan baik. Anak yang terus menerus ditekan agar hanya fokus kepada belajar tanpa mempertimbangkan waktu bermain dan istirahat, maka lama kelamaan akan merasa tidak nyaman, bosan, bahkan bisa saja menjadi tidak menyukai kegiatan belajar tersebut. Di sisi lain, anak menemukan gadget yang lebih menyenangkan menurutnya, sehingga ia semakin kurang berminat untuk belajar. Dengan demikian, untuk mendapatkan apa yang diinginkan anak, maka anak akan mudah tantrum.
Sebagai orang tua dalam mengarahkan anak perlu disertai dengan penjelasan yang detail mengenai alasan orang tua memintanya melakukan sesuatu hal atau melarangnya sehingga anak dapat memahami kondisi tersebut. Namun, apabila anak melakukan kesalahan, anda tidak perlu memarahi secara berlebihan atau memukul anak karena akan menyebabkan anak meniru perilaku serupa yang bisa saja berlangsung hingga dewasa. Oleh karena itu, anda dapat mengajak anak berdiskusi dengan tenang mengenai alasan anak melanggar aturan yang telah disepakati, tanyakan juga pikiran dan perasaannya. Proses belajar anak tidak hanya dilakukan dengan cara duduk kemudian berhadapan dengan buku saja, tetapi anda dapat membuat suasana belajar yang lebih kreatif, kondusif, dan nyaman buat anak. Kenali pula gaya belajar yang cocok buat anak anda. Anda dapat membuat kesepakatan dengan anak mengenai waktu penggunaan gadget. Hargai setiap proses anak dan berikan apresiasi jika anak menunjukkan perilaku yang lebih baik agar anak mempertahankan perilakunya tersebut.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.