Remaja 14 tahun
Selamat malam. Izin bertanya tentang anak saya perempuan umur 14 tahun. Awalnya badannya agak berisi. Selama 2 bulan ini dia makan jadi gak teratur karena takut gemuk padahal badannya masih kurus kok.. Bolak balik berkaca dan merasa kesal dengan badannya sendiri.. Mohon pentunjuknya.. Terimakasih
Halo, terima kasih untuk pertanyaan anda
Pada saat seseorang memasuki fase remaja, maka identik dengan pencarian jati diri sehingga akan sangat mudah dipengaruhi oleh komentar yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, anak akan mudah kehilangan kepercayaan diri dan hanya melihat kekurangan pada dirinya apabila terlalu sering mendapatkan komentar atau label negatif.
Sebagai orang tua tentunya merasa khawatir dengan perilaku anak yang demikian. Namun, sebaiknya anda tetap tenang menghadapinya dan jangan terbawa emosi. Wajar jika seorang remaja memberikan perhatian lebih terhadap body image-nya, karena pada saat ia menginjak usia remaja akan terjadi perubahan pesat pada fisik. Remaja akan lebih berfokus pada hal-hal seperti apa yang dirasakan mengenai bentuk tubuh dan ukuran tubuh, kondisi wajah, penampilan, serta bagaimana membawakan dirinya. Oleh karena itu, dalam hal ini orang tua perlu mendampingi remaja agar memiliki body image positif yang dapat menyadari, menerima, serta puas akan bentuk dirinya tanpa harus sesuai dengan standar yang disajikan oleh media, masyarakat, dan lainnya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendampingi remaja yaitu, berbicara dari hati ke hati mengenai kekhawatirannya akan tubuh dan wajahnya. Hadapkan anak dengan bukti nyata bahwa tubuhnya tidak segemuk yang dipikirannya dengan cara mengukur berat badannya secara langsung. Hal yang tidak kalah penting adalah membantu anak untuk fokus pada kelebihan yang dimiliki, dan membantu anak menyadari bahwa hal tersebut dapat dibanggakan karena ia berharga dengan apa yang dimiliki. Dengan demikian, harga diri anak dapat meningkat, serta dapat mengembangkan perasaan cinta akan diri sendiri, baik itu pada kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Hargai setiap proses yang dijalani oleh anak, serta berikan apresiasi atas perilaku baik yang ditampilkan anak (misalnya pujian, pelukan, dan sebagainya) agar anak termotivasi mempertahankan dan mengulang kembali perilaku baiknya. Anak juga dapat mengeksplore dirinya lewat menari atau kegiatan positif lainnya agar merasa lebih berharga.
Semoga membantu ya
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.