Dok ..saya mempunyai anak laki2 Yanng berumur 13 tahun ...beberapa saat yang lalu ,anak saya ketahuan di malam hari mencoba menyentuh kemaluan say
... Lihat LainnyaPerut sering kembung
Hallo dok , anak saya usia 4 bln , sering mengalami kembung akhir² ini , apakah penyebabnya karna saya yg menyusui sering makan makanan pedas ?
2 komentar
Terbaru
Terima kasih pertanyaannya. Bunda menyusui boleh makan pedas. Namun, sebaiknya dicoba dulu sedikit untuk melihat reaksinya ke anak.
Ada beberapa bayi yang sangat sensitif terhadap capsaicin (zat yang terkandung dalam cabai) sehingga diare setelah ibu makan makanan pedas. Jika bayi tidak ada masalah dengan hal itu, silakan saja.
Sampai saat ini memang belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makanan pedas harus dihindari saat menyusui. Prinsip penting dari pola makan saat menyusui adalah tidak berlebihan. Artinya, makan pedas pun boleh asalkan tidak terlalu banyak karena tidak menyehatkan, Bunda..
Kenali pula tanda bayi yang menjadi sensitif setelah menyusui. Bayi mungkin bisa menjadi rewel, sering menangis, susah tidur, hingga mengalami alergi dan diare karena makanan pedas yang dikonsumsi Bunda.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Perut kembung pada bayi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terlalu banyak udara yang tertelan saat makan atau minum, gangguan pencernaan, atau sensitivitas terhadap makanan tertentu. Makanan pedas yang Anda konsumsi sebagai ibu menyusui mungkin tidak langsung menyebabkan kembung pada bayi, tetapi beberapa bayi bisa lebih sensitif terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi oleh ibu. Sebaiknya perhatikan pola makan Anda dan perhatikan apakah ada pola tertentu yang membuat bayi Anda lebih kembung setelah Anda mengonsumsi makanan tertentu. Selain itu, pastikan Anda memberikan ASI secara eksklusif atau formula bayi yang sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi Anda. Jika masalah kembung terus berlanjut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?Related content