🔥 Diskusi Menarik

Perkembangan berfikir anak usia 4 tahun

Hallo dokter,,

Izin bertanya, saya mempunyai anak yang usia nya sudah 3,5 tahun..

Lalu saya mulai sediki demi sedikit mengajarkan anak saya utk belajar berhitung..

Namun saat belajar, kenapa ya anak saya sperti susah mencerna pemikiran nya utk pengulangan kembali..


Awalnya berhitung 1-5 bisa, namun saat di ulang kembali, anak saya terlihat kebingungan utk menjawab nya..


Bahkan apa yang saya tanyakan,, anak saya malah jadi ikutan bicara apa yang saya tanyakan ke dia..


Izin mohon di bantu dalam pertanyaan yang saya ajukan ini..


Terimakasih🙏🙏🙏

4
75k
1 komen

1 komentar

Halo Muhammad, terima kasih atas pertanyaan anda.


Anak yang mengalami kesulitan belajar, bukan berarti anak Anda tidak cerdas dan tidak memiliki kemampuan sama sekali untuk menerima pelajaran yang diberikan. Gangguan belajar anak adalah masalah yang memengaruhi kemampuan otak untuk menerima, mengolah, menganalisis, atau menyimpan informasi, sehingga memperlambat anak dalam perkembangan akademik. Lebih lanjut Helpguide menjelaskan bahwa gangguan belajar anak berhubungan masalah perkembangan balita pada aspek membaca, menulis, matematika, cara berpikir, mendengarkan dan sampai bicara. Namun, sebagai orangtua, Anda jangan kecewa dulu. Faktanya anak-anak yang memiliki gangguan ini cenderung lebih cerdas dan pintar ketimbang anak-anak yang normal.


Beberapa hal yang dapat menyebabkan seorang anak mengalami gangguan perkembangan otak yaitu:

- Ibu mengalami komplikasi saat masa kehamilan.

- Terjadi masalah ketika persalinan, sehingga membuat oksigen tidak diterima oleh si bayi dan menyebabkan otaknya terganggu.

- Ketika balita, anak mengalami sakit yang keras seperti meningitis atau trauma pada bagian kepala.

- Faktor genetik dari keluarga yang memiliki kesulitan belajar.

- Trauma fisik seperti kecelakaan yang membuat mengganggu proses belajar anak.

- Trauma psikologi, seperti kekerasaan saat masih kecil yang berpengaruh pada perkembangan otak.


Ada banyak tipe dan jenis gangguan belajar yang bisa dialami oleh anak, berikut adalah beberapa gangguan yang sangat sering dialami, yaitu:

1. Gangguan belajar dalam membaca (disleksia) -> ada beberapa ciri anak mengalami disleksia sesuai usia. Untuk anak di bawah tiga tahun yaitu:

- Agak susah melafalkan sesuatu

- Lambat berbicara

- Sulit mengingat hal-hal dari film atau sesuatu yang ia sukai

- Mengalami kesulitan untuk belajar huruf-huruf dasar (alfabet), sulit membedakan atau mengenali warna

- Sulit membedakan kata-kata yang serupa, atau bahkan huruf yang serupa (seperti b dan d)


Ada beberapa latihan yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu anak gangguan belajar dalam hal membaca atau disleksia, yaitu:

- Menggunakan balok huruf -> Menyusun suatu kata dengan balok mainan warna-warni berbentuk huruf dapat membantu anak untuk menghubungkan suara dengan huruf. Untuk meningkatkan latihan si kecil, Anda bisa mengkategorikan warna yang berbeda untuk kelompok huruf hidup dan huruf konsonan, merah dan biru, misalnya. Selagi mereka menyusun kata, minta mereka untuk mengeja bunyi huruf-huruf tersebut, kemudian minta ia untuk mengatakan kata utuhnya dengan jelas setelah ia selesai menyusun kata.

- Baca, susun, tulis -> Dengan selembar kertas karton, buat tiga kolom: Baca, susun, dan tulis. Kemudian, sediakan spidol dan balok huruf warna-warni. Tuliskan kosakata yang ingin Anda latih di kolom Baca dan minta anak Anda untuk melihat huruf-huruf pembentuk kata tersebut. Kemudian, si kecil akan menyusun kata tersebut di kolom susun menggunakan balok huruf. Terakhir, minta ia untuk coba menuliskan kata tersebut di kolom tulis sambil membacakannya dengan lantang.

- Buat dinding kosakata -> Untuk kata-kata yang sering terlihat atau dipakai dalam sebuah kalimat utuh, misalnya “saya”, “di”, “ke”, “dari”, cetaklah kata-kata ini dalam ukuran besar dan berwarna-warni. Kemudian tempelkan dalam urutan alfabetik di dinding kamar anak Anda. Membantu mengenali sejumlah kosakata dapat membantu perkembangan kognitif anak.


2. Gangguan kemampuan menulis (disgrafia) -> Gangguan belajar dalam hal kemampuan menulis hampir sama dengan membaca. Hal yang membedakan, anak kesulitan menyusun kalimat, mengatur paragraf, menggunakan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang benar dalam bentuk tulisan. Bila anak memiliki masalah lisan atau pengucapan, kemungkinan besar bisa mengalami masalah dalam kemampuan menulis dan matematika atau menghitung. Gangguan ini berhubungan dengan ADHD atau gangguan perilaku yang terjadi pada anak. Mereka juga mengalami kesulitan dalam membuat tulisan yang baik dan benar. Terkadang tulisannya tidak dapat dibaca karena kurang jelas. Tanda lain yang terlihat dari gangguan belajar dalam kemampuan menulis yaitu:

- Anak menunjukkan ketidaksukaannya terhadap kegiatan menggambar atau menulis.

- Sulit untuk menulis kalimat dalam bentuk yang baik dan benar.


Cara melatih anak dengan kondisi disgrafia :

- Menjalani terapi -> Dilansir dari laman Mayo Clinic, terapi sangat bermanfaat untuk anak yang mengalami kesulitan belajar. Untuk anak yang memiliki disgrafia dan saat di sekolah ia butuh ujian tulis, beri terapi untuk meningkatkan koordinasi tangan dan matanya. Anda bisa melatih anak dengan membuat catatan di laptop sambil belajar mengetik dengan baik.

- Menggunakan obat sesuai rekomendasi dokter -> Obat digunakan ketika dokter melihat anak mengalami depresi atau kecemasan berat karena masalah gangguan belajar. Obat-obatan ini digunakan untuk anak yang mengalami hiperaktif untuk meningkatkan kemampuan anak berkonsentrasi di rumah.


3. Gangguan kemampuan menghitung (diskalkulia) -> Kesulitan belajar dalam hal menghitung ditandai dengan anak sering membuat kesalahan untuk matematika dasar. Sebagai contoh, anak kesulitan saat mengerjakan kolom yang tidak sejajar untuk penambahan atau pembagian. Kesulitan untuk menghitung pertambahan atau pengurangan sederhana dan mengingat angka. Dalam istilah medis, gangguan menghitung disebut dengan diskalkulia. Diskalkulia adalah ketidakmampuan seorang anak dalam hal menghitung. Tanda diskalkulia akan berbeda-beda pada setiap orang, tetapi sebagian besar anak yang dyscalculia tidak dapat mengenali angka. Ketika tumbuh dewasa, mereka akan susah untuk melakukan perhitungan yang sederhana bahkan susah untuk mengingat angka, sehingg anak mengalami gangguan belajar.


Berikut ini adalah beberapa rekomendasi dari ahli yang berguna untuk membantu pemahaman anak dengan diskalkulia:

- Buatlah rencana belajar yang dirancang khusus

- Buatlah game atau permainan pembelajaran berbasis matematika

- Sering-sering mengajak anak belajar matematikan bahkan dari yang paling sederhana

- Biarkan anak berhitung menggunakan tangan atau coret-coretan di kertas

- Gunakan kertas atau buku bergaris. Ini membantu untuk menjaga agar kolom dan angka tetap di garis yang benar.

- Gunakan musik saat belajar matematika.

- Cari guru les matematika yang bisa membantu.

- Gambar permasalahan matematika.

- Bermain game yang ada hubungannya dengan matematika.


Apabila anda mengalami kendala dalam mendidik anak anda, segera bawa anak anda ke dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang.


Sekian dan Terima Kasih



1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.