Selamat malam dok maaf sebelumnya saya mau tanya dok teneteng mental anak saya anak saya sepertinya mengalmi troma dok tidak mau sekolah padahal aw
... Lihat LainnyaNina nuriana
Anakkku umur nya 3.5 tahun, d 3 tahun anakku tiba² kena alergi, kalo batuk Sampek sesak, dan bersin setiap hari nya Sampek meler, dan berkelanjutan batuk.. daya tahan tubuhnya lemah sekali, ada solusi kah, utk kesehatan anakku?
1 komentar
Terbaru
Halo Nina Nuriana, terima kasih atas pertanyaannya.
alergi tak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga bisa menyerang anak-anak dan bayi. Sebagai orangtua, penting untuk mengetahui alergi apa yang dimiliki si kecil dan apa pemicunya. Berikut penjelasan seputar alergi pada anak dan bayi.
Macam-macam penyebab alergi pada anak dan bayi :
1. Alergi makanan (Makanan adalah pemicu alergi pada anak yang paling sering. Alergi makanan muncul ketika tubuh bereaksi terhadap protein yang dianggap berbahaya bagi tubuh. Kebanyakan kasus alergi makanan pada anak disebabkan oleh:
-Telur
- Susu sapi
- Kacang tanah
- Kedelai
- Gandum
- Kacang dari pohon (seperti kenari, pistachio, pecan, kacang mete)
- Ikan (seperti tuna, salmon)
- Makanan laut (seperti udang, lobster, cumi
2. Alergi serbuk sari, debu, dan jamur (Beberapa jenis alergen yang umum adalah serbuk sari, tungau, debu, spora jamur, serta bulu hewan. Asap rokok dan parfum juga termasuk pemicu alergi ini)
3. Alergi obat (Reaksi ini muncul karena sistem kekebalan tubuh menganggap zat tertentu dalam obat tersebut sebagai substansi yang bisa membahayakan tubuh. Kondisi ini berbeda dengan efek samping obat yang biasanya tercantum pada kemasan, maupun keracunan obat akibat overdosis)
4. Alergi susu (Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gejala alergi susu sapi terbagi menjadi dua, yaitu anak yang sedang menerima ASI eksklusif dan anak yang mengonsumsi susu formula. Untuk anak yang minum ASI eksklusif, alergi bukan disebabkan oleh ASI tetapi makanan yang ibu konsumsi sehingga berpengaruh pada kandungan susu di dalam ASI. Jadi, perlu diingat bahwa ASI tidak memicu reaksi alergi)
5. Alergi kulit (Mengutip dari Live Well, setidaknya 10 persen anak di dunia memiliki eksim yang termasuk ke dalam alergi kulit. Alergi kulit pada anak dikelompokkan berdasarkan gejala dan tipenya, yaitu:
- Eksim (kulit kering, kemerahan, dan pecah-pecah)
- Ruam setelah memegang sesuatu
- Bengkak dan gatal-gatal
Cara mengobati alergi pada anak dan bayi :
1. Antihistamin (Untuk gejala alergi ringan, dokter akan merekomendasikan obat antihistamin yang dijual bebas di pasaran. Bentuk obat yang diberikan untuk anak juga bervariasi, bisa bentuk sirup, tablet kunyah, atau semprotan hidung untuk mengatasi demam. Namun semprotan ini akan terasa tidak nyaman di anak, mungkin si kecil lebih senang dengan obat minum. Beberapa tipe antihistamin bisa menyebabkan kantuk dan baik diberikan saat malam hari)
2. Decongestan (Bagi anak yang mengalami alergi dengan ciri hidung tersumbat, decongestan sangat cocok untuk mengatasi kondisi tersebut. Namun terkadang decongestan digabung dengan antihistamin untuk mengatasi berbagai gejala)
3. Cromolyn (Obat yang satu ini sering direkomendasikan untuk mencegah gejala alergi hidung pada anak dan bayi. Cromolyn digunakan setiap hari bila mengalami alergi kronis atau anak dekat dengan alergen. Obat ini bisa didapatkan tanpa resep dalam bentuk semprotan hidung atau diminum 3-4 kali sehari)
4. Kortisteroid (Obat yang satu ini juga sering disebut steroid atau kortison yang sangat efektif dalam pengobatan alergi. Krim dan salep steroid menjadi obat andalan untuk anak yang mengalami eksim. Kortisteroid dalam bentuk semprotan hidung juga efektif untuk anak yang memiliki masalah dengan pernapasan. Biasanya digunakan sehari sekali ketika dibutuhkan)
5. Immunoterapi (suntikan alergi) -> Isi dari suntikan ini adalah ekstrak alergen dengan dosis cukup kuat. Suntikan alergi butuh waktu yang cukup lama dan dilakukan secara bertahap. Sebagai contoh, di awal pengobatan dilakukan 2 minggu sekali, lalu setiap 3 minggu, dan akhirnya 4 minggu. Efek dari suntikan ini terasa setelah 6-12 bulan setelah penyuntikan. Setelah melakukan immunoterapi, alergi anak akan membaik. Suntikan alergi sering dilakukan selama 3-5 tahun.
Maka dari itu perlu diingat bahwa paling penting dalam pengobatan alergi pada anak adalah mencari tahu pencetus alerginya dan menghindari pencetusnya.
Sekian dan Terima Kasih