🔥 Diskusi Menarik

Nafsu susu bayi

Selamat siang dokter

mau tnya ini dok,penyebab bayi nafsu minumnya semakin berkurang apa ya dok??

bayi sya berusia 3 Bln dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Hai sobat sehat, terima kasih pertanyaannya.

Berbagai Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu

Nursing strike adalah kondisi ketika bayi tidak mau menyusu ASI. Padahal, ASI merupakan sumber nutrisi utama untuk bayi hingga berusia 6 bulan.

Secara umum, bayi tidak mau menyusu bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sisi ibu maupun bayi itu sendiri. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai berbagai penyebab bayi tidak mau menyusu.

1. Posisi Menyusui yang Tidak Tepat

Penyebab bayi tidak mau menyusu yang pertama adalah posisi menyusui yang salah. Umumnya, posisi mulut bayi yang tidak tepat pada puting payudara dapat membuat bayi merasa kesulitan untuk melekatkan atau menempelkan mulutnya ke puting payudara ibu. Hal ini menyebabkan bayi merasa tidak nyaman sehingga membuatnya enggan untuk menyusu.

Karena itu, ibu dianjurkan untuk selalu memastikan perlekatan mulut bayi yang tepat pada puting payudara dan memosisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dari tubuhnya guna memudahkannya saat menelan ASI.


2. Ibu Memiliki Puting Payudara yang Datar atau Terbalik

Bentuk puting payudara ibu yang datar atau terbalik juga kerap membuat bayi enggan untuk menyusu ASI. Pasalnya, bentuk puting payudara yang datar atau terbalik dapat membuat bayi merasa kesulitan untuk menahan posisi puting payudara di dalam mulutnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, ibu dapat merangsang puting payudara atau menggunakan pompa ASI terlebih dahulu sebelum menyusui si kecil. Kedua cara tersebut diketahui dapat membantu mengangkat posisi puting payudara agar lebih menonjol sehingga memudahkan bayi untuk menahannya di mulut selama menyusu.


3. Menurunnya Produksi ASI pada Ibu

Sedikitnya jumlah ASI yang didapatkan oleh bayi saat menyusu dapat membuatnya merasa frustrasi dan memicu terjadinya nursing strike. Menurunnya jumlah produksi ASI untuk bayi ini biasanya terjadi pada ibu yang baru melahirkan pertama kali, sedang mengalami stres, menderita penyakit tertentu, atau sedang mengubah pola menyusui karena aktivitas sehari-hari.

Jika alasan bayi mogok menyusu disebabkan oleh hal-hal tersebut, ibu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih, dan mencoba untuk menyusui bayi sesering mungkin guna membantu memperbanyak produksi ASI.


4. Bayi sedang Tumbuh Gigi

Secara umum, gigi bayi mulai tumbuh saat ia berusia 6–12 bulan. Pada waktu tersebut, bayi mungkin akan merasa tidak nyaman pada gusinya sehingga membuatnya enggan untuk menyusu.

Bila si kecil enggan menyusu karena merasa tidak nyaman pada gusi, ibu dapat membantu meredakan rasa nyerinya dengan mengusap gusi bayi menggunakan jari atau handuk yang telah dibasahi air dingin. Jika bayi menggigit payudara ibu saat menyusu, ibu dapat memasukkan jari ke dalam mulut bayi untuk menghentikannya.


5. Pilek dan Hidung Tersumbat

Penyebab bayi tidak mau menyusu berikutnya adalah pilek dan hidung tersumbat. Kondisi ini dapat membuat bayi kesulitan bernapas sehingga ia merasa tidak nyaman, rewel, hingga pada akhirnya mulai mogok menyusu.

Jika pilek dan hidung tersumbat pada bayi tergolong ringan, ibu dapat mengatasinya dengan menjaga kelembapan udara dalam ruangan atau kamar si kecil. Selain itu, alangkah baiknya untuk membersihkan hidung bayi menggunakan kain lembut yang bersih secara rutin.

Namun, jika cara-cara tersebut tidak dapat meredakan keluhan pilek dan hidung tersumbat pada bayi, sebaiknya segera kunjungi dokter guna mendapatkan diagnosis dan penanganan medis yang tepat. Sebab, pilek dan hidung tersumbat ini juga bisa menjadi salah satu gejala dari infeksi saluran pernapasan akut pada anak, misalnya seperti pneumonia.


6. Perhatian Bayi yang Teralihkan

Ketika sudah beranjak dewasa, bayi akan mulai penasaran dengan kondisi dan benda-benda di sekitarnya. Hal tersebut membuat perhatian si kecil mudah teralihkan sehingga kerap menyebabkan bayi berhenti atau bahkan menolak untuk menyusu karena ada hal yang dianggap lebih menarik.


7. Bayi Masih Mengantuk

Sebaiknya, hindari untuk menyusui bayi saat ia masih mengantuk. Pasalnya, hal tersebut justru membuat bayi jadi rewel dan menolak untuk minum ASI. Kondisi ini kerap terjadi pada bayi baru lahir karena prosedur dan obat-obatan yang mungkin digunakan selama proses persalinan dapat membuat si kecil jadi lebih mudah mengantuk.


Namun, rasa kantuk tersebut biasanya hanya bersifat sementara dan dapat membaik seiring dengan berjalannya waktu. Meski begitu, usahakan untuk tetap menyusui bayi sesering mungkin agar ia lebih terbiasa menyusu.


Oleh karena itu, terdapat beberapa cara yang bisa dicoba untuk membangunkan bayi agar ia mau menyusu, seperti mengusap kaki atau punggungnya, melepaskan selimutnya, atau menggantikan popoknya sebelum menyusui.


8. Rasa ASI Berubah

Salah satu penyebab bayi tidak mau menyusu yang umum terjadi adalah berubahnya rasa air susu ibu. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan kadar hormon pada ibu menyusui karena beberapa kondisi, seperti kembali mengalami menstruasi, hamil lagi saat menyusui, mengonsumsi pil KB, kebiasaan merokok, atau mengonsumsi makanan dan minuman tertentu.

Selain itu, aroma tubuh yang berbeda dari ibu, misalnya karena menggunakan parfum atau deodoran, juga kerap membuat bayi merasa terganggu dan enggan untuk menyusu.


9. Bayi Lahir Prematur

Umumnya, bayi yang lahir prematur harus dirawat di ruangan khusus terlebih dahulu sebelum akhirnya dikembalikan kepada orang tua. Karena itu, ibu masih belum bisa menyusui bayi yang lahir secara prematur dan perlu menunggu sampai kondisi si kecil siap untuk menyusu ASI.

Bayi yang lahir prematur cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk belajar menyusu dengan baik. Sebab, jika lahir secara prematur, bayi cenderung memiliki ukuran tubuh, termasuk rongga mulut yang lebih kecil dibandingkan ukuran tubuh bayi pada normalnya. Selain itu, bayi yang lahir prematur juga memiliki kekuatan tubuh yang lebih lemah dibandingkan bayi normal.

Kondisi-kondisi tersebut membuat si kecil kesulitan menyusu dengan benar, sehingga menyebabkan bayi menolak atau enggan untuk menyusu. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi kondisi seperti ini adalah dengan menggunakan pompa ASI dan memberikan ASI kepada bayi melalui botol susu.

Kemudian, menyusu langsung dari puting payudara dapat dilakukan jika bayi sudah bertumbuh dan memiliki tenaga yang lebih besar.


10. Bayi Sedang Sakit atau Memiliki Kelainan Kongenital

Ketika sedang sakit, bayi akan merasa tidak nyaman sehingga sering kali membuatnya mogok menyusu. Adapun beberapa kondisi medis yang kerap membuat bayi tidak mau menyusu adalah infeksi telinga, sariawan, kolik, dan sebagainya.

Selain itu, bayi yang memiliki kelainan kongenital atau mengalami cedera selama proses persalinan, misalnya seperti patah tulang pada bahu, juga dapat memicu terjadinya nursing strike.

7 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Selamat siang! Penyebab bayi mengalami penurunan nafsu minum bisa bervariasi. Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi nafsu minum bayi Anda yang berusia 3 bulan antara lain:
  1. Pertumbuhan dan perkembangan: Pada usia ini, bayi sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, dan ini dapat mempengaruhi nafsu makannya. Mungkin bayi Anda sedang mengalami periode pertumbuhan yang disebut "growth spurt", di mana mereka mungkin lebih sering ingin minum susu.

  2. Infeksi atau penyakit: Beberapa infeksi atau penyakit seperti pilek, flu, atau infeksi telinga dapat membuat bayi kehilangan nafsu makan. Jika bayi Anda juga memiliki gejala lain seperti demam atau kelelahan, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  3. Perubahan lingkungan: Perubahan lingkungan seperti perubahan suhu, kebisingan, atau stres dapat mempengaruhi nafsu makan bayi. Pastikan bayi Anda dalam lingkungan yang nyaman dan tenang saat makan.

  4. Perubahan pola makan: Bayi pada usia ini mungkin mulai mengalami perubahan pola makan, seperti lebih sering makan dalam jumlah yang lebih kecil atau lebih jarang makan. Ini adalah bagian dari perkembangan normal mereka saat mereka mulai mengenal makanan padat.

  5. Masalah pencernaan: Beberapa masalah pencernaan seperti kembung atau sembelit juga dapat mempengaruhi nafsu makan bayi. Jika Anda mencurigai masalah pencernaan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.

Penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda serta memperhatikan tanda-tanda lain yang mungkin mengindikasikan masalah kesehatan. Jika Anda khawatir atau bayi Anda terus mengalami penurunan nafsu makan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

8 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan