Halo dok,
sudah 3 bulan ini BB dan TB bayi saya seret banget dok bahkan sempat kemarin BBnya turun dan juga makanan sering dilepeh.
di
... Lihat Lainnya🔥 Diskusi Menarik
halo dok,saya baru bergabung dikomunitas ini..mohon bantuannya..
saya seorang ibu dengan 1 orang anak laki-laki umur 5 tahun,BB anak saya 16kg,saya saat ini tinggal terpisah jarak sekitar 4 jam dwngan suami yang tinggal dirumah mertua dan saya tinggal dengan anak saya di rumah orang tua saya.alasan saya tidak mau serumah dengan mertua karena mertua saya terlalu ikut campur urusan rumah tangga kami dan saya merasa risih setiap kami berkumpul ber3 karena kalau2 mertua datang ikut nimbrung,dan apapun hal2 kecil selalu dipermasalahkan,spt teknik memasak yg tidak sesuai dengan seleranya,atau hal2 lain masalah sepele yg seharusnya tidak dpermaslah kan jadi bahan untuk mengajari saya,sekali duakali saya menerima namun hampir setiap hari dan itu didepan suami saya,saya merasa tidak berharga dan tidak berguna..jika suami saya pulang kerja mertua saya duluan menanyai dilantai bawah,hingga saya harus menunggu lama untuk sekedar menyambut suami saya pulang kerja,bahkan jika keluarga besar pulang kerumah,saya mau tidak mau ikut melayani dan harus curi2 waktu istirahat..dan sekarang setelah tinggal dirumah orang tua saya,saya ada maslah dengan anak saya,yg cenderung nempel dan sedikit2 menangis jika maunya tidak dipenuhi,bahkan berlaku implusif dan barang2 sering sekali rusak jika tidak diberi ia menangis. dan memukul2,selain itu sikaapnya hiperaktif hingga saya benar-benar merasa lelah dan muak bahkan emosi hampir setiap hri.kemampuan sosialisasinya jga tidak baik,.saya benar-benar sedih.disatu sisi saya mau bersama suami mengurus anak,tapi saya tidak sanggup utk serumah dengan mertua.untuk mengontrakpun gaji suami saya masih pas-pasan.terimakasih sudah mendengrkan.dan bagaimana tips supaya bsa mengntrol rasa tertekan saya thdp permaslahan ini .agar anak saya tidak kena marah terus.terimakasih
3 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Wulan Refan, terima kasih untuk pertanyaannya.
Dalam menjalani keseharian, terdapat berbagai situasi dan pengalaman yang mempengaruhi bagaimana cara menjalani kehidupan. Setiap orang memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi permasalahannya. Kondisi mental seseorangpun ikut serta mempengaruhi respon yang dimunculkan. Sebagian orang ada yang optimis ketika menghadapi masalah, sehingga akan menjadi pribadi yang jauh lebih kuat dan tangguh saat berhasil melewati masa sulitnya, serta mau untuk berjuang menjalani kehidupannya kembali. Namun, sebagian orang juga terkadang merasa pesimis ketika menghadapi masalah sehingga menyebabkan pikiran
menjadi tidak jernih dan sulit untuk menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Terjadinya konflik dalam rumah tangga adalah hal yang wajar terjadi. Namun, apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka anda perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang anda rasakan sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif. Anda dapat mengidentifikasi pikiran, perasaan, dan kondisi yang anda alami dengan menuliskannya pada kertas, kemudian berproses secara perlahan menerima hal tersebut sebagai bagian diri anda. Dengan adanya penerimaan, akan membuat anda lebih tenang dan lebih siap menghadapi sumber permasalahan.
Selain itu, anda dapat mengembangkan pola komunikasi yang hangat dan terbuka dengan pasangan. Terkadang seseorang melupakan bahwa dalam berumah tangga adalah tanggung jawab kedua pihak (suami dan istri), bukan salah satu pihak saja. Dengan memperbaiki pola komunikasi, anda dan pasangan dapat saling bertukar pikiran terkait permasalahan yang dihadapi, lalu bersama-sama mencari jalan keluarnya. Saat pengaplikasian pola komunikasi ini, bukan hanya melatih anda dan pasangan untuk lebih terbuka, tetapi juga diharapkan mampu saling mendengarkan dan menghargai setiap pikiran atau perasaan masing-masing.
Beberapa cara lainnya yang dapat anda lakukan, yaitu anda dapat melatih diri dalam melakukan relaksasi pernapasan untuk menghindari perilaku reaktif terhadap anak saat marah atau kesal. Anda juga dapat mengaplikasikan pola hidup sehat (tidur yang cukup, makan makanan bergizi, berolahraga dan lain sebagainya) sehingga membantu anda lebih siap menjalani keseharian. Anda juga dapat melatih diri untuk mengembangkan sikap pemaafan, baik itu pada diri sendiri, pasangan, orang-orang di sekitar, dan lingkungan anda, sehingga dapat mengurangi sedikit beban yang anda rasakan. Terkait kondisi anak anda, silakan untuk mengkonsultasikan pada profesional agar segera tertangani secara tepat, serta tidak dianjurkan untuk melakukan diagnosa sendiri terhadap anak karena hanya akan memperburuk kondisi anak.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Halo Wulan, salam kenal, semoga diberi kekuatan yaa menghadapi ini semua. Sekarang tinggal di mana? jika si ade memang sudah ada tanda-tanda ADHD coba dibawa ke puskesmas lalu minta dirujuk ke klinik tumbuh kembang, bisa pakai BPJS full. Ke kelinik tumbuh kembang ini pertama fungsuinya untuk tahu diagnosa dia kenapa, jadi nanti setelah tahu diagnosanya baru bisa dapat informasi-informas dan tips-tips yang bisa sesuai sama kondis dia.
Nah setelah dapat diagnosa itu, Wulan bisa cari namanya Yayasan namanya YCHI dia ini yayasan nirlaba yang bisa bantu anak-anak berkebutuhan khusus ini untuk belajar tenang etc. Instagramnya @ychiautismcenter.id (gratis).
Hai mbak, peluk jauh ya..
Gimana kabarnya saat ini? Semoga setelah cerita minimal ada kelegaan walaupun mungkin sedikit.
Mengenai anak, apa sudah pernah konsul ke dsa?
Mengenai emosi atau tekanan yg mbak rasakan, apa sudah pernah konsul ke psikolog?