Mendidik anak

Halo.dok saya mau bertanya

Saya mungkin suka khilaf memukul dan memarahi anak ketika anak sedang melakukan kesalahan skrng usia anak sudah mau beranjak 6tahun, dan saya ingin menghilangkan kebiasaan buruk itu krn sepertinya anak saya sudah terkena tumbuh kembang otaknya, apakah masibada kesempatan untuk merubahnya dan apakah bisa anak say sembuh dan normal lagi dalam hal berkonsentrasi saat belajar??

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
7
2

2 komentar

Halo Susi Nurjayanti, terima kasih atas pertanyaan anda


Kami memahami kekhawatiran anda, serta mengapresiasi karena telah menyadari dampak dan berupaya untuk memperbaiki pola pengasuhan.


Mengenai konsentrasi, anak bisa jadi memang sedang menunjukkan kesulitan, tetapi belum tentu itu berarti kerusakan yang permanen. Kesulitan fokus bisa dipengaruhi banyak faktor, seperti pengalaman emosional, cara belajar, atau bahkan hal sehari-hari seperti kualitas tidur, pola makan, dan rutinitas. Dengan lingkungan yang lebih hangat, konsisten, serta dukungan belajar yang sesuai, anak masih sangat bisa berkembang dengan baik.


Yang penting sekarang adalah bagaimana anda mulai mengganti pola marah atau memukul dengan cara lain, misalnya dengan teknik disiplin positif: memberi pilihan, konsekuensi yang konsisten, dan menguatkan perilaku baik dengan pujian atau pelukan. Jika kesulitan terasa berat, anda juga bisa mencari pendampingan dengan berkonsultasi langsung ke psikolog/ psikiater anak baik, maupun asesmen perkembangan anak agar langkah-langkahnya lebih terarah.

Semoga membantu ya

3 minggu yang lalu
Suka
Balas
Ibu, sangat baik bahwa Anda menyadari dan ingin mengubah kebiasaan memukul atau memarahi anak. Tentu saja ada kesempatan besar untuk mengubah pendekatan mendidik anak Anda, dan konsentrasi anak juga dapat ditingkatkan kembali. Perubahan positif dalam pola asuh akan sangat membantu tumbuh kembang anak:

Untuk mengubah kebiasaan memukul dan memarahi, penting untuk menerapkan kesabaran dan pendekatan yang tepat. Cobalah untuk:

  • Mendengarkan pendapat anak: Komunikasi dua arah penting agar anak merasa dihargai.
  • Hindari memaksa: Memaksa hanya akan memicu perlawanan.
  • Berikan pilihan: Anak lebih suka memiliki kontrol atas keputusan mereka.
  • Hadapi dengan tenang: Sikap tenang membantu mengurangi ketegangan.
  • Biarkan anak belajar dari pengalaman: Pengalaman dapat mengajarkan pelajaran berharga.
  • Ajak anak bekerja sama dan berdiskusi: Negosiasi dapat membantu anak belajar mengambil keputusan.
  • Ciptakan lingkungan yang menyenangkan: Lingkungan positif mendukung perkembangan anak.
  • Pahami cara berpikir anak dan ajarkan perilaku baik: Tunjukkan contoh yang baik dan berikan pujian. Komunikasi yang baik, pemahaman, dan konsistensi adalah kunci utama dalam mendidik anak. Mengenai konsentrasi anak, ada beberapa cara efektif untuk melatih dan meningkatkannya:
  • Buat jadwal yang jelas: Anak lebih mudah fokus dengan rutinitas yang teratur.
  • Tidak memberi banyak tugas dalam satu waktu: Berikan tugas sedikit demi sedikit.
  • Beri batasan waktu: Atur waktu belajar dan istirahat sesuai kemampuan konsentrasi anak.
  • Ciptakan suasana belajar yang disukai: Sesuaikan lingkungan belajar dengan preferensi anak.
  • Latih dengan mainan: Gunakan permainan seperti puzzle untuk melatih fokus.
  • Olahraga bersama: Aktivitas fisik dapat meningkatkan konsentrasi.
  • Beri penghargaan: Pujian dapat memotivasi anak untuk fokus.
  • Pastikan anak beristirahat teratur dan berikan makanan yang mendukung konsentrasi: Nutrisi seimbang dan istirahat penting untuk fungsi otak. Perhatian dan dukungan yang tepat dari orang tua sangat penting dan dapat membantu anak mengatasi kesulitan konsentrasi yang mungkin mereka hadapi. Dengan kesabaran, konsistensi, dan komunikasi yang baik, Anda dapat membantu anak Anda berkembang secara optimal.
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan