Mau menanyakan dokterBagaimana cara mengatasi anak trauma setelah di pukul
Mau menanyakan dokter
Bagaimana cara mengatasi anak trauma setelah di pukul org tuanya
Mau menanyakan dokter
Bagaimana cara mengatasi anak trauma setelah di pukul org tuanya
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Sebagai orang tua tentunya mengharapkan yang terbaik buat anak sehingga berbagai cara akan dilakukan agar anak merasa nyaman dan aman menjalani hari-harinya. Kejadian yang tidak menyenangkan yang dialami oleh anak terkadang menyisakan trauma sehingga berdampak pada perilaku anak dalam menjalani keseharian, yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap keseharian orang tua dalam menjalani aktivitas.
Anda dapat mengenali sumber trauma anak sehingga lebih mudah untuk mendampingi anak melewatinya. Luangkan waktu lebih banyak untuk anak dengan melakukan aktivitas bersama. Dengan kata lain orang tua hadir secara jasmani dan rohani agar anak merasa tidak sendirian. Dalam menghadapi anak, sebaiknya tetap tenang dan jangan terbawa emosi sehingga tidak memperburuk kondisinya. Tidak ada salahnya meminta maaf kepada anak dan menunjukkan penyesalan. Hargai setiap proses anak sehingga tidak merasa semakin tertekan.
Perlu diketahui bahwa untuk memastikan kondisi anak yang sebenarnya diperlukan asesmen/ pemeriksaan yang mendalam. Dengan dilakukan pemeriksaan lebih dini, maka dapat segera ditentukan pula langkah yang tepat untuk selanjutnya. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk mendiagnosa sendiri.
Anda tidak perlu ragu memeriksakan anak anda ke psikolog anak untuk memperoleh gambaran dan penangan yang tepat.
Semoga membantu ya
Pertama, dengarkan anak dengan penuh perhatian dan validasi perasaannya. Biarkan mereka tahu bahwa Anda memahami apa yang mereka rasakan. Jangan meremehkan atau mengabaikan perasaan mereka. Kedua, bangun kembali rasa aman dan kepercayaan anak. Ini bisa dilakukan dengan memberikan dukungan emosional, seperti pelukan atau sentuhan lembut, serta mengingatkan mereka bahwa Anda menyayangi mereka. Ketiga, perbaiki kualitas komunikasi dengan anak. Ajak mereka berbicara tentang apa yang terjadi dan bagaimana perasaan mereka. Ajukan pertanyaan terbuka untuk mendorong mereka berbagi pengalaman mereka. Keempat, pahami karakter anak dan sediakan waktu khusus untuk mereka. Lakukan kegiatan yang mereka sukai dan yang bisa mengalihkan perhatian mereka dari trauma. Jika trauma yang dialami anak cukup parah, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari ahli atau psikolog anak. Terapi khusus dapat membantu anak mengatasi trauma dan mencegah masalah lebih lanjut. Selain itu, penting untuk diingat bahwa pendekatan yang penuh perhatian dan terencana sangat penting untuk membantu anak mengatasi dampak negatif dari pengalaman tersebut.
Related content