Halo dok mau tanya anak saya umur 14 bulan di pipi nya ada bercak putih kira2 pake apa ya dok,mohon saran ya,terima kasih
Kurang tidur
Halo dok sy ingin bertanya hampir3 hari ini saya sangat kurang tidur yaitu hanya 5 jam sehari itupun masih kurang yaitu karena tugas kuliah dan kerja tambahan jadi saat ini kepala saya pusing serta telinga sakit dan kaku bagaimana cara mengatasi nya dok
2 komentar
Terbaru
Halo Surdi, terima kasih atas pertanyaan anda.
Kemungkinan gejala sulit tidur yang anda rasakan akibat insomnia. Insomnia adalah kondisi saat Anda merasa sangat sulit untuk tidur, tidak bisa tidur nyenyak, atau keduanya. Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan Anda terbangun tengah malam dan tidak bisa kembali tidur. Pada kondisi tertentu, orang dewasa mungkin mengalami insomnia akut yang berlangsung hingga berhari-hari atau berminggu-minggu. Biasanya, hal ini terjadi sebagai dampak dari situasi yang menyebabkan stres. Namun, ada pula yang mengalami insomnia kronis, yaitu saat kondisi ini berlangsung lama. Jika sudah demikian, Anda mungkin mengalaminya karena masalah kesehatan tertentu atau efek pengobatan yang sedang dijalani. Jika mengalami gangguan tidur ini, Anda akan bangun tidur dalam keadaan lelah. Hal ini tentu akan berdampak pada aktivitas Anda keesokan harinya. Oleh sebab itu, apabila Anda mengalami kondisi ini, lebih baik segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter.
Tanda dan gejala insomnia yang umum terjadi, meliputi:
- Kesulitan untuk memulai tidur pada malam hari.
- Sering terbangun tengah malam atau bangun sangat pagi.
- Bangun tidur dengan tubuh yang lelah.
- Kerap mengantuk dan kelelahan pada siang hari.
- Lekas marah, depresi, atau cemas/gugup.
- Masalah dalam memperhatikan, sulit fokus pada tugas-tugas, dan sulit mengingat.
- Sakit kepala dan kepala terasa tegang.
- Rasa tertekan pada perut dan usus.
- Kekhawatiran tentang tidur.
Anda perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika:
- Gangguan tidur ini terjadi lebih dari empat minggu hingga mengganggu aktivitas harian.
- Anda sering terbangun tengah malam dalam kondisi terkejut atau napas tersengal-sengal.
- Anda mengalami kondisi lain yang cukup mengganggu tidur, seperti heartburn, nyeri otot, sensasi tidak nyaman pada tubuh ketika mencoba tidur.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan Anda sulit tidur, antara lain:
1. Stres -> Salah satu penyebab utama dari insomnia adalah stres atau banyak pikiran. Jika sedang memikirkan banyak hal, mulai dari pekerjaan, kesehatan, masalah keuangan, hingga masalah keluarga, ada kemungkinan Anda terjaga dan tidak bisa tidur pada malam hari. Tak hanya itu saja, kondisi ini juga bisa terjadi saat Anda baru mengalami situasi penyebab stres. Contohnya, kehilangan orang tersayang, perceraian, atau keluar dari pekerjaan.
2. Jadwal aktivitas yang berubah -> Ritme sirkadian atau jam biologis tubuh mengatur ‘jam kerja’ dari organ tubuh. Ini artinya, tubuh Anda sudah terbiasa dengan ritme tertentu, seperti kapan waktu tidur dan bangun, kapan metabolisme tubuh berlangsung, hingga suhu tubuh. Ritme sirkadian yang terganggu dapat menyebabkan Anda mengalami insomnia. Biasanya, kondisi ini terjadi saat terjadi perubahan jadwal aktivitas Anda. Contohnya, bepergian keluar negeri, mengubah pola tidur karena pergantian kerja, dan masih banyak lagi.
3. Kebiasaan tidur yang buruk -> Anda mungkin tidak menyadari, tetapi kebiasan tidur yang buruk bisa menjadi penyebab insomnia. Contohnya, jadwal tidur yang tak tentu, kondisi tidur yang tidak nyaman, hingga kebiasaan bekerja di tempat tidur. Ya, aktivitas seperti menggunakan laptop, menonton televisi, bermain game, atau kegiatan lain yang membuat Anda menatap layar terus-menerus bisa mengganggu siklus tidur. Jika terjadi secara berkelanjutan, Anda bisa mengalami insomnia.
4. Terlalu banyak makan pada malam hari -> Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan mengonsumsi makanan ringan sebelum tidur. Akan tetapi, mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dapat membuat Anda tak nyaman saat berbaring. Bahkan, tidak sedikit orang yang mengalami heartburn, hingga muntah karena berbaring setelah makan. Oleh sebab itu, makan terlalu banyak pada malam hari bisa menjadi salah satu penyebab dari insomnia.
5. Gangguan mental -> Tahukah Anda bahwa mengalami gangguan mental juga bisa menjadi penyebab dari insomnia? Ya, beberapa gangguan mental seperti gangguan kecemasan dan post-traumatic stress disorder (PTSD) dapat mengganggu tidur Anda. Tidak bisa tidur nyenyak juga bisa menjadi pertanda Anda mengalami depresi. Anda mungkin perlu memeriksakan kondisi kesehatan mental ke dokter saat mengalami insomnia.
6. Penyakit kronis dan penyakit lain -> Ada beberapa masalah kesehatan yang juga sering berkaitan dengan insomnia. Contohnya, penyakit kronis, kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Namun tak hanya itu, penyakit asma, gastroesophageal reflux disease (GERD), kelenjar tiroid yang overaktif, Parkinson, dan Alzheimer juga bisa menjadi penyebab dari sulit tidur.
7. Kebiasaan mengonsumsi kafein, nikotin, dan alkohol -> Mengonsumsi kopi, teh, dan minuman bersoda dapat menyebabkan Anda mengalami insomnia. Pasalnya, minuman tersebut mengandung kafein yang bersifat stimulan sehingga dapat membuat Anda terjaga dan tak bisa tidur. Selain itu, nikotin yang terdapat pada produk rokok juga memberikan dampak yang sama. Sementara itu, alkohol mungkin dapat membuat Anda tertidur, tetapi tidak bisa nyenyak. Bahkan, alkohol dapat membuat Anda sering terbangun tengah malam.
8. Penggunaan obat-obatan -> Ada beberapa jenis obat yang dapat mengganggu tidur Anda. Beberapa di antaranya termasuk antidepresan dan obat untuk mengatasi asma dan tekanan darah. Selain itu, obat-obatan pereda rasa sakit, alergi, dan obat flu juga bisa menyebabkan Anda susah tidur malam.
9. Pertambahan usia -> Percaya atau tidak, insomnia bisa saat Anda bertambah tua. Pasalnya, saat memasuki usia lanjut, terdapat banyak perubahan yang akan Anda alami. Mulai dari perubahan kondisi kesehatan, perubahan aktivitas, hingga kebiasaan tidur.
Berikut adalah beberapa pengobatan insomnia yang bisa menjadi pilihan:
1. Penggunaan obat -> Anda bisa mengatasi insomnia dengan obat tidur. Biasanya, dokter akan meresepkan obat sesuai dengan jenis insomnia yang Anda alami. Namun, pastikan untuk selalu berdiskusi terlebih dahulu mengenai manfaat dan efek samping dari penggunaan obat sebelum menggunakannya. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, berikut adalah beberapa jenis obat tidur yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi insomnia:
- Benzodiazepine, untuk membentuk kebiasaan tidur yang baik.
- Benzodiazepine receptors agonists, seperti zolpidem, zaleplon, dan eszopiclone.
- Melatonin receptor agonists, seperti ramelteon.
- Orexin receptor antagonists, seperti suvorexant.
2. Terapi perilaku kognitif -> Ternyata, ada terapi perlaku kognitif yang khusus untuk mengatasi insomnia. Terapi ini umumnya berlangsung selama 6-8 minggu untuk membuat Anda lebih cepat mengantuk dan tetap tidur lebih lama. Menariknya, terapi ini tidak selalu harus Anda lakukan secara tatap muka. Ini artinya, Anda bisa melakukan terapi ini dengan dokter, suster, atau ahli terapi melalui telepon atau secara online. Ada beberapa tahapan pada terapi untuk insomnia ini, seperti berikut:
- Terapi kognitif, untuk membuat Anda lebih rileks dan berpikiran positif saat hendak tidur.
- Terapi meditasi dan relaksasi, untuk mengajari Anda tidur lebih cepat.
- Pembelajaran untuk tidur, untuk membantu Anda terbiasa dengan kebiasaan tidur yang baik.
- Terapi pembatasan tidur, untuk membatasi waktu yang Anda habiskan di atas tempat tidur, baik saat sedang tidur atau tidak.
- Terapi mengontrol stimulus, untuk membantu Anda memiliki waktu bangun dan tidur yang sama setiap hari.
Apabila keluhan tersebut sangat mengganggu, sebaiknya anda segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jiwa untuk penanganan lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba memberikan saran yang mungkin dapat membantu Anda mengatasi masalah kurang tidur dan gejala yang Anda alami.Prioritaskan tidur yang cukup: Usahakan untuk mengatur jadwal tidur yang konsisten dan cukup, idealnya sekitar 7-9 jam setiap malam. Hindari begadang atau tidur terlalu larut malam jika memungkinkan.
Atur lingkungan tidur yang nyaman: Pastikan kamar tidur Anda gelap, sejuk, dan tenang. Gunakan bantal dan kasur yang nyaman untuk mendukung tidur yang berkualitas.
Hindari konsumsi kafein dan stimulan lainnya: Minimalkan atau hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman energi, terutama menjelang waktu tidur. Juga hindari merokok dan alkohol, karena dapat mengganggu kualitas tidur.
Lakukan relaksasi sebelum tidur: Coba teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mandi hangat sebelum tidur. Ini dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh Anda untuk mempersiapkan tidur yang lebih baik.
Batasi paparan cahaya biru: Hindari penggunaan gadget atau layar elektronik seperti ponsel, tablet, atau komputer sebelum tidur. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk tidur.
Kelola stres dengan baik: Cari cara untuk mengurangi stres dalam hidup Anda, seperti dengan berolahraga, bermeditasi, atau melakukan hobi yang menyenangkan. Juga penting untuk mengatur waktu dengan bijak antara kuliah, pekerjaan, dan waktu istirahat.
Jika gejala pusing dan sakit telinga berlanjut atau semakin parah, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Mereka dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan penanganan yang sesuai.
Ingatlah bahwa tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan dan kinerja Anda. Usahakan untuk mengatur waktu tidur dengan baik dan mengatasi faktor-faktor yang mengganggu tidur Anda. Jika masalah ini berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Semoga bermanfaat!
Related content