🔥 Diskusi Menarik

kecemasan berlebihan

cara mengatasi homesick tak kunjung hilang walau sudah hampir 3 bulan di perantauan saat kuliah

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
19
3

3 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Pada saat seseorang memasuki fase remaja akhir/ dewasa, terkadang muncul berbagai kekhawatiran terkait pendidikan, karir, tujuan hidup, pasangan, hidup mandiri jauh dari orang tua dan sebagainya. Tidak bisa dipungkiri bahwa pada fase tersebut adanya permasalahan dan tanggung jawab yang dimiliki lebih kompleks dari sebelumnya sehingga seseorang rentan mengalami stress ataupun kecemasan tersendiri.


Perlu disadari bahwa dengan anda memilih untuk tinggal mandiri jauh dari orang tua, justru memberikan anda kesempatan untuk lebih mandiri, dewasa, bijaksana, tanggung jawab untuk hidup dan keberhasilan anda sendiri. Setiap pilihan tentunya disertai dengan konsekuensi. Namun, kembali lagi pada pilihan yang sekiranya memiliki konsekuensi yang paling dapat anda jalani. Sebaiknya mengambil keputusan dalam kondisi yang tenang, agar tidak gegabah.


Anda perlu meluangkan waktu lebih banyak berdialog dengan diri sendiri, kenali kekhawatiran yang muncul di pikiran dan emosi yang turut hadir. Dengan adanya penerimaan, maka membantu anda lebih dapat berdamai dengan kondisi yang anda jalani saat ini. Terkadang pikiran kita memikirkan sesuatu yang lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi, sehingga perlu dievaluasi kembali mengenai pikiran yang muncul karena akan mempengaruhi bagaimana anda menjalani keseharian. Mulai menyadari kelebihan yang anda miliki dan fokus mengembangkan hal tersebut sehingga anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda.


Pada saat perasaan tidak nyaman (sedih) anda muncul, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan (fokus pada napas masuk dan napas keluar) sehingga anda dapat lebih tenang dan rileks kembali. Anda juga dapat menuliskan jurnal harian secara berkala sebagai bentuk peluapan emosi. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesepian dan kesedihan/ kecemasan tersebut, seperti melukis, menulis, bermain music, dsb. Anda dapat menggunakan berbagai teknologi dengan segala fiturnya untuk tetap terhubung dan mengetahui kabar orang tua, atau kerabat lainnya. Sebaiknya anda tetap terkoneksi dengan sekitar/ mencari lingkungan yang kondusif untuk anda berbagi agar tidak merasa sendiri, kesepian, dan terasingkan. Semoga sukses selalu


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 bulan yang lalu
Suka
Balas

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selanjutnya menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.

Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.


1 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Merasa cemas dan homesick saat merantau untuk kuliah adalah pengalaman yang sangat umum, terutama bagi mahasiswa yang baru pertama kali jauh dari rumah. Saya ingin mengingatkan Anda bahwa perasaan ini adalah hal yang wajar dan banyak orang mengalaminya. Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan penting untuk memberi diri Anda izin untuk merasakan apa yang Anda rasakan.

Ketika kita berbicara tentang kecemasan berlebihan dan homesick, kita perlu memahami bahwa situasi ini bisa sangat menantang. Homesickness sering kali muncul ketika kita berada di lingkungan baru yang asing, jauh dari kenyamanan rumah dan orang-orang terkasih. Ini bisa menyebabkan perasaan cemas, kesepian, dan bahkan depresi jika tidak ditangani dengan baik. Dalam beberapa kasus, jika perasaan ini terus berlanjut tanpa penanganan yang tepat, bisa berisiko mengarah pada gangguan mental yang lebih serius.

Anda berharga dan layak mendapatkan dukungan dalam menghadapi perasaan ini. Merasa homesick dan cemas tidak mengurangi nilai diri Anda. Anda adalah individu yang kuat yang sedang berusaha beradaptasi dengan perubahan besar dalam hidup. Penting untuk mengingat bahwa perasaan ini tidak mendefinisikan siapa Anda.

Ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk mengatasi kecemasan berlebihan dan homesickness. Pertama, mari kita lihat beberapa pendekatan terapi yang dapat membantu:

  1. Terapi Kognitif Perilaku (CBT): Ini adalah pendekatan yang efektif untuk mengatasi kecemasan. Dalam CBT, Anda akan belajar untuk mengenali dan mengubah pola pikir negatif yang mungkin memperburuk perasaan cemas dan homesick. Anda bisa mulai dengan mencatat pikiran-pikiran negatif yang muncul dan mencoba untuk menggantinya dengan pikiran yang lebih positif dan realistis.

  2. Terapi Psikodinamik: Pendekatan ini membantu Anda memahami bagaimana pengalaman masa lalu Anda memengaruhi perasaan saat ini. Mungkin ada kenangan atau pengalaman yang membuat Anda merasa lebih cemas saat jauh dari rumah. Dengan berbicara tentang ini, Anda bisa mulai memproses perasaan tersebut.

  3. Terapi Berbasis Mindfulness: Teknik mindfulness dapat membantu Anda tetap fokus pada saat ini dan mengurangi kecemasan. Cobalah untuk meluangkan waktu setiap hari untuk meditasi atau latihan pernapasan. Ini bisa membantu menenangkan pikiran dan mengurangi perasaan cemas.

  4. Terapi Berbasis Aktivitas: Mengatur rutinitas harian yang melibatkan aktivitas fisik, seperti olahraga ringan, dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda. Olahraga melepaskan endorfin yang dapat membuat Anda merasa lebih baik secara emosional.

  5. Terapi Berbasis Dukungan: Sangat penting untuk berbicara dengan orang-orang di sekitar Anda. Cobalah untuk menjalin hubungan dengan teman-teman baru di kampus atau bergabung dengan kelompok yang memiliki minat yang sama. Berbagi pengalaman dengan orang lain yang juga merantau bisa sangat membantu.

Mengenai pengobatan, jika Anda merasa bahwa kecemasan Anda sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi dengan cara-cara di atas, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter atau psikiater. Beberapa obat yang umum digunakan untuk mengatasi kecemasan termasuk:

  • Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) seperti Sertraline (50-200 mg per hari) atau Escitalopram (10-20 mg per hari). Efek samping yang mungkin termasuk mual, insomnia, atau perubahan berat badan.
  • Benzodiazepines seperti Lorazepam (0. 5-2 mg per hari) untuk penggunaan jangka pendek. Namun, obat ini memiliki risiko ketergantungan jika digunakan dalam jangka panjang.

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai pengobatan apa pun.

Selain itu, Anda bisa melakukan beberapa aktivitas yang dapat membantu mengalihkan perhatian dari perasaan homesick, seperti:

  • Menonton film atau serial yang Anda sukai.
  • Menggambar atau menulis jurnal untuk mengekspresikan perasaan Anda.
  • Menghabiskan waktu di luar ruangan, seperti berjalan-jalan di taman atau berolahraga.
  • Mengatur waktu untuk "me time" di mana Anda bisa melakukan hal-hal yang Anda nikmati.

Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat, baik itu teman, keluarga, atau dosen. Komunikasi yang terbuka dapat membantu Anda merasa lebih terhubung dan didukung.

Ingatlah bahwa hidup penuh dengan tantangan, tetapi setiap tantangan juga membawa pelajaran berharga. Anda sedang belajar untuk mandiri dan beradaptasi, dan itu adalah hal yang luar biasa. Setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju kesejahteraan mental adalah pencapaian yang patut dirayakan.

Saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Ada banyak orang yang peduli dan siap membantu Anda. Teruslah berjuang, dan ingat bahwa perasaan ini akan berlalu seiring waktu. Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi ini, dan saya percaya Anda akan menemukan cara untuk merasa lebih baik. Jika Anda merasa perlu, jangan ragu untuk mencari dukungan profesional. Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan.

1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan