🔥 Diskusi Menarik

Kakak  otoriter kepada adiknya

Bagaimana cara mengatasi anak umur 15 tahun yang otoriter kepada adiknya umur 12 tahun. Bahkan Kadang kadang kalau ada kemauan kakak yang tidak diikuti oleh adiknya. Si kakak memukul adiknya.

Terima kasih.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
25
1
1

1 komentar

Halo, terima kasih atas responnya.


Setiap anak mendambakan memperoleh kasih sayang sepenuhnya dari orang tua. Begitupun dengan orang tua berusaha memberikan dan memenuhi kebutuhan anaknya. Namun, terkadang terjadinya berbagai kondisi dalam hidup tanpa sadar membuat anak merasa kehilangan kasih sayang tersebut/ kasih sayang yang dirasakan berkurang karena kehadiran adik. Perasaan kecewa, sedih, dan lain sebagainya wajar dialami oleh seorang anak apabila harapan tidak sesuai dengan realitas yang terjadi. Apabila perasaan tersebut berlangsung dalam jangka waktu lama, terus-menerus, dan mengganggu kehidupan sehari-hari/ melukai diri sendiri dan orang lain, maka jangan khawatir untuk meminta bantuan profesional agar segera tertangani secara tepat.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti cemburu/ marah/ takut/ cemas, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti memukul/ membentak).

Sebagai orang tua dapat meluangkan waktu lebih banyak untuk berbicara dari hati ke hati dengan kakak dan adik di waktu yang berbeda, dengarkan dan pahami pikiran dan perasaanya terkait situasi tersebut serta tanyakan juga harapan dan keinginannya (termasuk terhadap orang tua dan saudaranya). Kemudian anda dapat memberikan pemahaman mengenai pikiran dan perasaan yang diutarakan adalah hal yang wajar terjadi, tetapi mungkin saja terdapat kekeliruan. Selanjutnya, anda perlu menjadi penengah yang bijak tanpa memihak salah satunya karena akan semakin memunculkan permusuhan dan menghindari anak semakin menutup diri, ajak keduanya duduk bersama untuk mengutarakan kondisi masing-masing dengan cara asertif (tanpa menyakiti orang lain). Hindari untuk memarahi atau memukul anak karena akan memperburuk kondisinya. Hargai setiap proses anak, serta bantu anak untuk mengembangkan sikap memaafkan terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan.


Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan