Halo dok

Dok saya mau tanya, anak saya makannya banyak tapi kok gak gemuk"?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
5
2
1

1 komentar

Halo Khai ismail, terima kasih atas pertanyaan anda.


Berikut beberapa penyebab anak makan banyak namun tetap kurus :

1. Genetik -> Kadangkala bunda sudah memberikan makan si anak dengan porsi sangat banyak, bahkan gizi-gizinya pun juga tercukupi. Tapi sayangnya badan anak tetap kurus dan tidak bisa gemuk. Apa yang salah? Kemungkinan yang pertama yakni faktor genetik. Coba perhatikan ukuran tubuh keluarga Anda, apakah cenderung kurus ataukah gemuk? Jika memang rata-rata keluarga memiliki bobot tubuh kurus maka bisa saja kondisi tersebut diturunkan kepada anak-cucunya.

2. Kekurangan kalori -> Kebanyakan bunda hanya memberikan makanan pada anaknya tanpa memperhatikan jumlah kalori yang ada di makanan tersebut. Padahal kalori ini sangat berpengaruh terhadap kenaikan berat badan. Sebagian besar kalori dihasilkan dari karbohidrat, protein dan lemak. Sebagai informasi, anak balita (1-5 tahun) membutuhkan kalori sekitar 1000-1400 kalori/harinya. Sedangkan anak berumur 6-9 tahun membutuhkan 1700-1900 kalori/hari. Anak usia 10-12 tahun sekitar 2000-2400 kalori/hari. Kebutuhan kalori ini juga disesuaikan dengan berat badan dan aktivitas dari anak tersebut. Selain itu, jangan lupa untuk menambahkan asupan serat, vitamin dan mineral.

3. Pola makan tidak teratur -> Pola makan yang berantakan juga bisa menjadi pemicu bobot badan anak sulit naik. Maka itu, perhatikanlah jadwal makan si anak dengan benar-benar. Terutama untuk sarapan. Banyak orang tua yang membiarkan anaknya pergi sekolah tanpa sarapan. Padahal makan pagi sangat penting. Waktu sarapan yang baik adalah sebelum jam 9 pagi. Sebab pada jam-jam tersebut kadar gula dalam tubuh sangat rendah, sehingga tubuh membutuhkan pasokan energi untuk bisa beraktivitas. Selain itu, di jam 9 juga terjadi proses metabolisme. Bila anak tidak makan, maka lemak dalam tubuhnya-lah yang akan diolah menjadi energi.

4. Hipermetabolisme -> Tak hanya orang dewasa, nyatanya anak-anak pun juga seringkali mengindap gangguan hipermetabolisme. Yakni suatu keadaan dimana proses metabolisme berlangsung lebih cepat dari kondisi normal. Tidak peduli sebanyak apapun bunda memberikan asupan makanan kepada si anak, tubuhnya tetap akan membakar makanan dengan waktu singkat. Sehingga sari-sari yang terserap cenderung lebih sedikit dan anak akan cepat merasa lapar.

5. Gangguan saluran pencernaan -> Penyebab lain yang mungkin menjadi pemicu anak susah gemuk adalah gangguan saluran pencernaan. Dalam dunia medis, kondisi tersebut lebih sering disebut sebagai Hipersensitif Saluran Cerna. Gangguan ini merupakan keadaan dimana fungsi saluran pencernaan tidak berjalan optimal. Sehingga makanan yang dikonsumsi tidak dapat diserap secara baik, akibatnya bobot badan pun juga sulit naik. Sebenarnya kondisi ini sering dialami anak-anak berusia balita, dimana organ pencernaan mereka memang belum terlalu matang. Sehingga terjadilah hipersensitif. Yang perlu bunda lakukan bila hal ini terjadi adalah mencoba untuk tenang. Umumnya fungsi pencernaan akan normal seiring bertambahnya usia.

6. TBC (Tuberculosis) -> seseorang yang mengidap TBC (Tuberculosis) biasanya memiliki bobot badan yang kecil atau sangat kurus. Anak-anak bisa saja terserang penyakit gangguan paru-paru ini dikarenakan menghirup udara kotor yang telah tercemar bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut berasal dari bersin atau batuk si penderita TBC. Penyakit ini juga bisa menular lewat air liur. Untuk menghindari hal tersebut, bunda sebaiknya memperhatikan dengan siapa saja anak berteman, dimana ia biasa bermain, dan bunda wajib menjaga kebersihannya.

7. Cacingan -> Bunda pasti sering sekali mendengar pernyataan bahwa anak kurus kemungkinan disebabkan cacingan. Ya, hal itu memang benar. Cacing yang masuk dan bersemayam dalam perut akan menghisap nutrisi dari makanan yang kita konsumsi, sehingga akibatnya badan pun jadi susah gemuk. Biasanya seorang anak yang cacingan menunjukkan ciri-ciri tertentu, yakni badannya kurus, perut buncit, bila BAB terasa gatal, keluar cacing diantara tinja (paling umum cacing kremi), sering batuk dan wajahnya terlihat lesu. Penyebab utama dari cacingan adalah kurangnya menjaga kebersihan


Tips Mengatasi Anak Susah Gemuk :

1. Pahami makna kurus terlebih dahulu. Ingat bunda, badan kurus tak selalu berarti penyakitan atau tidak sehat. Bunda juga harus memperhatikan tinggi badan si anak. Bunda bisa menghitung dengan rumus BMI untuk menentukan apakah si anak memiliki berat badan ideal (BBI) atau tidak. (Baca juga: Susu penambah berat badan bayi, Cara menaikkan berat badan bayi)

2. Perhatikan jumlah kalori pada makanan yang akan dikonsumsi si anak. Bunda bisa melihat di tabel kalori makanan untuk memperkirakan kebutuhan hariannya sehingga anak tidak kekurangan ataupun kelebihan asupan kalori.

3. Makan dengan perlahan-lahan. Pastikan ia mengunyah kurang-lebih sebanyak 32 kali. Ingat, jangan terlalu terburu-buru. Apabila ia mengunyahnya dengan cepat maka makanan sulit dicerna oleh lambung sehingga cenderung dikeluarkan sebagai kotoran.

4. Penuhi kebutuhan gizinya secara seimbang, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, serat dan vitamin.

5. Variasikan masakan agar nafsu makan anak bertambah (Baca juga: Cara mengatasi balita susah makan, Mengatasi bayi susah makan MPASI)

6. Seusaikan porsi makanan dengan aktivitas anak. Apabila ia adalah seorang anak yang aktif bergerak, maka porsi makanannya juga harus ditambah sehingga ia bisa memperoleh energi lebih. Begitupun sebaliknya.

7. Sesekali periksakan tinja anak di laboratorium, tujuannya untuk mengetahui apakah ia menderita cacingan atau tidak.

8. Ajaklah si anak untuk berekreasi. Gembirakanlah hatinya. Tanyakan bagaimana hari-harinya di sekolah. Seorang anak yang tertekan biasanya memiliki tubuh yang cenderung kurus.

9. Apabila anak menunjukkan gejala yang tak wajar maka segera bawa berobat ke rumah sakit.


Sekian dan Terima Kasih

3 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan