🔥 Diskusi Menarik

Hallo dok, Kenapa ya anak saya  pas usia 3 Minggu muntah2 terus yaa  kalo habis minum asi,dan itu ngk sekali 2x sering

Kenapa ya dok

Anak saya muntah2 terus setiap abis minum asi, Muntah nya sehari ada kali 10x mah muntah, dan muntah nya keluar dari hidung juga

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
38
2

2 komentar

Hai Sobat Sehat, terima kasih pertanyaannya.

Bayi muntah setelah minum ASI dikenal dengan istilah gumoh. Gumoh dikatakan normal apabila tidak menyebabkan bayi rewel atau sesak napas. Meskipun dapat dicegah, kondisi tersebut tidak memerlukan penanganan khusus, dan normal terjadi.


Gumoh disebabkan oleh ASI atau susu yang ditelan bayi kembali ke kerongkongan, karena otot di saluran pencernaan bayi, yaitu di bagian kerongkongan dan lambung, masih lemah. Kondisi ini disebut sebagai refluks.

Bayi kemungkinan mengalami refluks karena ukuran lambungnya masih sangat kecil sehingga cepat terisi penuh. Refluks juga terjadi karena katup pada kerongkongan belum sempurna, sehingga belum bekerja secara optimal untuk menahan isi lambung.

Umumnya, bayi muntah setelah minum ASI akan berlangsung hingga usia 4–5 bulan. Setelah itu, gumoh akan berhenti dengan sendirinya.

Untuk mencegah keluhan bayi muntah setelah minum ASI, ikuti tips berikut di antaranya:

  • Upayakan posisi kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya saat menyusu
  • Posisikan tubuhnya tetap tegak setelah menyusu, agar bayi dapat lebih mudah bersendawa
  • Biarkan bayi menyusu dalam keadaan tenang untuk mencegah bayi mengisap terlalu banyak udara bersamaan dengan ASI
  • Biasakan bayi menyusu secukupnya, tapi lebih sering. Menyusu terlalu banyak dapat membuat lambung bayi teregang karena penuh, sehingga memicu bayi untuk muntah setelah minum ASI
  • Biarkan bayi sendawa terlebih dahulu setiap kali habis menyusu sebelum berganti payudara
  • Pastikan pakaian atau popok bayi tidak terlalu ketat, serta hindari menggendong bayi untuk sendawa dengan posisi perut bayi tepat di bahu Anda. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada perutnya
  • Hindari menggoyangkan bayi atau membuat bayi aktif segera setelah menyusu
  • Hindari bepergian dengan kendaraan sesaat setelah bayi menyusu
  • Jika bayi sudah cukup besar, posisikan agar ia duduk sekitar 30 menit setelah menyusu
  • Usahakan posisi tidur bayi dalam keadaan kepalanya sedikit lebih dengan meletakkan selimut atau handuk yang digulung di bawah bahu dan kepala. Sebaiknya hindari menggunakan bantal pada bayi.
  • Teliti kemungkinan bayi muntah setelah minum ASI akibat makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu, misalnya susu sapi
11 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya bukan dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan beberapa informasi yang mungkin dapat membantu.

Muntah pada bayi setelah minum ASI bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:

  1. Refluks gastroesofageal (GER): Ini adalah kondisi di mana isi lambung naik kembali ke kerongkongan. Ini bisa terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan belum sepenuhnya berkembang atau karena bayi makan terlalu cepat. Muntah pada GER biasanya terjadi setelah makan dan bisa terjadi beberapa kali sehari.

  2. Alergi atau intoleransi makanan: Beberapa bayi mungkin memiliki alergi atau intoleransi terhadap protein dalam ASI atau formula. Ini bisa menyebabkan muntah, diare, atau gejala lain seperti ruam kulit atau kesulitan bernapas. Jika Anda mencurigai ini sebagai penyebabnya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

  3. Stenosis pilorus hipertrofik: Ini adalah kondisi langka di mana otot di antara lambung dan usus kecil (pilorus) menjadi terlalu tebal, sehingga makanan tidak dapat melewati dengan lancar. Muntah pada kondisi ini biasanya terjadi setelah makan dan bisa sangat kuat.

  4. Infeksi saluran pencernaan: Infeksi virus atau bakteri pada saluran pencernaan juga bisa menyebabkan muntah pada bayi. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah diare, demam, atau kehilangan nafsu makan.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan evaluasi yang lebih akurat dan diagnosis yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mungkin meminta tes tambahan, dan memberikan saran pengobatan yang sesuai dengan kondisi bayi Anda.

Jika bayi Anda muntah dengan frekuensi yang tinggi atau muntah dengan kuat, sebaiknya segera hubungi dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

11 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan