haiii

Izin mau nanya dok anak umur 11 tahun bb 57 tinggi hampir 150,diperbolehkan tidak untuk diet,dan jika boleh kirimkan aktivitas diet sehari hari


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
5
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Coba terapkan aturan diet berikut untuk anak usia sekolah.


1. Berikan ragam sumber makanan --> Tetap berikan berbagai makanan sehat untuk anak, yaitu sebagai berikut.

- Sayuran dan buah-buahan.

- Susu dan produk susu seperti keju serta yoghurt.

- Daging, ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sumber protein tinggi lainnya.

- Sumber karbohidrat seperti nasi merah, gandum, atau makanan dari gandum utuh (seperti roti gandum dan sereal).

Selain mencukupi kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak sehat, penuhi juga kebutuhan vitamin, mineral, hingga serat agar terhindar dari konstipasi atau sembelit. Potongan buah segar bisa dijadikan camilan sehat untuk anak di sore hari.

2. Batasi asupan gula tambahan --> Batasi asupan gula tambahan anak sekolah dalam menu diet dengan cara menukar minuman manis (seperti jus dan minuman bersoda) dengan air putih atau susu rendah lemak. Kurangi juga jumlah permen dan makanan manis bila si Kecil suka sekali makan makanan tersebut. Bahkan, tak ada salahnya untuk lebih membatasi anak makan makanan instan dan cepat saji (fast food)

3. Sarapan setiap hari --> Pastikan anak tidak melewatkan waktu makannya, terutama sarapan. Sarapan sehat dengan sumber karbohidrat dan protein (seperti sepotong roti gandum dengan selai kacang) dapat membuat anak merasa kenyang. Ini mencegah anak makan berlebihan di lain waktu. Bahkan menurut Help Guide, anak-anak yang sarapan pagi berisiko kecil mengalami obesitas dibandingkan dengan anak-anak yang tidak sarapan. Jika waktu makan siang anak masih berada di sekolah, sebaiknya bawakan bekal sekolah anak untuk dimakan saat istirahat.

4. Perhatikan porsi makan anak --> Bukan bermaksud melarang, tapi sebaiknya ingatkan anak bila porsi makannya sudah berlebihan. Coba berikan piring yang berukuran kecil guna membantu membatasi porsi makan anak. Sebaliknya, piring yang berukuran besar dapat mendorong anak untuk makan lebih banyak.

5. Jangan hilangkan sumber lemak, tapi ganti dengan sumber lemak sehat --> Anak usia sekolah yang sedang diet tetap membutuhkan lemak dalam menu makanan hariannya. Namun, ketimbang memberikan makanan sumber lemak jenuh seperti lemak dalam daging, susu tinggi lemak, junk food, gorengan, dan lainnya, sebaiknya ganti dengan lemak tak jenuh. Contoh makanan sumber lemak tak jenuh yang bisa Anda berikan meliputi buah alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan, hingga ikan

6. Pastikan anak aktif bergerak --> Sebenarnya, anak-anak bisa dengan mudah membakar kalori dengan berbagai macam kegiatan. Anak-anak biasanya suka dengan berbagai aktivitas dan permainan. Aktivitas tersebut secara tidak langsung dapat membuat anak aktif sekaligus berkeringat dengan cara yang menyenangkan. Pilihlah berbagai macam kegiatan yang anak suka, contohnya bermain sepeda, sepak bola, basket, menari, dan sebagainya. Selain itu, Anda juga dapat mengajak anak berolahraga secara rutin, misalnya seminggu sekali. Biasakan anak untuk aktif bergerak ketimbang hanya menghabiskan waktu berjam-jam untuk duduk di depan TV dan komputer.


Berikut pilihan menu diet untuk anak sekolah yang mengalami obesitas.


1. Sereal gandum dan susu skim dengan buah-buahan --Semangkuk seral gandum dengan tambahan susu anak jenis skim yang cair dan beberapa potongan buah bisa menjadi ide bagus sebagai menu sarapan anak. Sereal gandum memiliki kandungan serat yang cukup tinggi sehingga membantu anak merasa kenyang. Jika anak kenyang, tentu akan menurunkan keinginannya untuk makan camilan maupun makanan berat di luar jam makan seharusnya. Alhasil, perlahan-lahan berat badan anak bisa turun dan lebih terjaga.

2. Ayam atau daging tumis kecap --> Anak tetap boleh makan daging ayam dan daging sapi, kok. Hanya saja, pastikan Anda memberikan bagian daging yang tidak banyak mengandung lemak. Ambil contohnya berikan menu diet anak sekolah berupa ayam bagian dada dan daging sapi tanpa lemak. Jangan khawatir anak akan kekurangan asupan lemak karena daging ayam dan daging sapi sendiri sebenarnya sudah mengandung lemak. Bahkan, daging ayam dan daging sapi juga kaya kandungan protein. Anda bisa mengolah daging ayam dan daging sapi dengan ditumis lalu diberi tambahan kecap manis. Pilihan sumber protein dan lemak hewani sehat lainnya bisa dengan membuat olahan ikan dan telur

3. Spageti bolognese dengan sayuran --> Menu diet untuk anak sekolah selanjutnya bisa dengan membuat spageti bolognese. Menu diet anak usia sekolah guna menurunkan berat badan ini bisa Anda sajikan saat waktu makan utama maupun sebagai selingan di sore hari, tentunya dengan porsi yang berbeda. Anda bisa menambahkan sayuran seperti brokoli dan kembang kol untuk menambah asupan serat dan vitamin anak.

4. Sup tahu dan sayuran --> Sup tahu ditambah dengan sayuran bisa menjadi pilihan menu diet lainnya untuk anak usia sekolah yang sedang ingin menurunkan berat badan. Pilihan sayurannya bisa berupa daun bawang, sawi, brokoli, wortel, kol, jagung dan lainnya. Anda juga bisa menambah potongan sosis ke dalam sup


Sekian dan terima kasih

2 minggu yang lalu
Suka
Balas
Berat badan anak Anda tergolong normal untuk usianya, namun penting untuk mempertimbangkan komposisi tubuh dan aktivitas fisiknya:

Diet ketat tidak dianjurkan untuk anak usia 11 tahun karena masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan nutrisi yang cukup. Sebaiknya fokus pada perubahan pola makan yang sehat dan peningkatan aktivitas fisik. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Pola Makan Seimbang: Pastikan anak makan tiga kali sehari dengan gizi seimbang, meliputi karbohidrat kompleks (nasi merah, roti gandum), protein (ayam tanpa kulit, ikan, tahu, tempe), lemak sehat (alpukat, minyak zaitun), serta vitamin dan mineral dari sayur dan buah.
  • Batasi Makanan Olahan dan Manis: Kurangi konsumsi makanan cepat saji, makanan ringan kemasan, minuman manis, dan makanan yang digoreng.
  • Aktif Bergerak: Ajak anak untuk aktif bergerak minimal 60 menit setiap hari. Bisa dengan bermain di luar, bersepeda, berenang, atau mengikuti kegiatan olahraga yang disukai.
  • Sarapan: Pastikan anak sarapan setiap hari untuk memulai metabolisme dan memberikan energi untuk beraktivitas.
  • Porsi Makan: Perhatikan porsi makan anak. Gunakan piring yang lebih kecil dan ajarkan anak untuk makan perlahan dan berhenti saat merasa kenyang.
  • Camilan Sehat: Sediakan camilan sehat seperti buah-buahan, sayuran, atau yogurt rendah lemak jika anak merasa lapar di antara waktu makan.
  • Cukupi Kebutuhan Cairan: Pastikan anak minum air putih yang cukup, sekitar 6-8 gelas sehari. Contoh aktivitas diet sehari-hari:
  • Sarapan: Sereal gandum utuh dengan susu skim dan buah-buahan.
  • Makan siang: Nasi merah, ayam panggang tanpa kulit, sayur tumis.
  • Makan malam: Ikan bakar, tahu, sayur sup.
  • Camilan: Buah-buahan, yogurt rendah lemak. Penting untuk diingat bahwa diet untuk anak berbeda dengan diet untuk orang dewasa. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan anak Anda.
3 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan