Dokter
Dok.obat batuk asma anakyang bagus untuk diminum obat apa ya
Dok.obat batuk asma anakyang bagus untuk diminum obat apa ya
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Ahmad, terima kasih atas pertanyaan anda.
Asma adalah suatu peradangan kronis disaluran napas yang bersifat reversibel. Mengutip dari WHO, lebih dari 235 juta orang mengidap asma. Tak hanya pada orang dewasa, asma menjadi suatu penyakit yang umum pada anak-anak. Sampai saat ini penyebab asma pada anak belum diketahui secara pasti. Namun faktor keturunan dari orangtua juga ikut berperan penting sebagai penyebab asma pada anak. Apabila orangtua punya riwayat penyakit ini, risiko anak akan lebih tinggi untuk mengalaminya. Selain itu, penyebab asma pada si kecil yang paling umum adalah:
- Zat alergen yang terhirup (tungau, debu, parfum menyengat, bulu binatang)
- Infeksi saluran pernapasan atas (seperti pilek, flu, atau pneumonia)
- Alergi makanan
- Olahraga atau aktivitas fisik yang terlalu berat
- Efek samping obat-obatan tertentu (anti nyeri NSAID dan beta-blocker untuk penyakit jantung)
- Cuaca (dingin, panas, dan kualitas udara buruk)
- Makanan atau minuman yang mengandung pengawet (seperti MSG)
- Stres dan kecemasan berlebihan
- Bernyanyi, tertawa, atau menangis yang terlalu berlebihan
Perbedaan asma pada anak dan orang dewasa terletak pada konsistensi gejalanya. Pada orang dewasa, gejala biasanya lebih konsisten. Pengobatan harian biasanya diperlukan untuk terus mengontrol gejala dan serangan asma. Sementara pada anak yang didiagnosis asma, gejala umumnya tidak teratur. Terkadang alergen dapat menyebabkan serangan asma, dan terkadang tidak.
Orangtua perlu memeriksakan anak ke dokter bila memiliki gejala berikut ini:
- Mudah lelah saat bermain ditandai hilangnya minat pada mainan favoritnya.
- Otot leher dan dada menegang.
- Sering menguap dan menghela napas.
- Napasnya memburu atau cepat.
- Sering rewel di malam hari karena susah tidur.
- Wajah tampak pucat.
- Muncul gejala mirip pilek atau alergi seperti hidung meler atau tersumbat, bersin-bersin, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
- Batuk yang konstan, tidak kunjung berhenti, dan berkaitan dengan aktivitas fisik.
Beberapa jenis obat asma anak untuk jangka panjang yaitu, mengutip dari Healthy Children:
1. Kortikosteroid inhalasi -> Kortikosteroid inhalasi merupakan obat antiradang yang berbentuk semprotan atau bubuk untuk membantu anak bernapas lebih lega. Selain sebagai obat asma, kortikosteroid inhalasi juga sering digunakan dalam pengobatan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter dan biasanya diberikan pada anak di bawah 5 tahun. Sebagai contoh obat asma anak jenis ini adalah budesonide (Pulmicort®), fluticasone (Flovent®), dan beclomethasone (Qvar®). Pada bayi dan anak kecil, kortikosteroid hirup mungkin akan diberikan melalui nebulizer dengan masker wajah. Dibanding inhaler, uap yang dihasilkan nebulizer sangat kecil, sehingga obat akan lebih cepat meresap ke bagian paru-paru yang ditargetkan.
2. Leukotriene modifiers -> Obat asma untuk anak ini berfungsi untuk melawan leukotriene atau sel darah putih yang menghambat aliran udara di paru. Sebagai contoh obat leukotriene modifiers adalah montelukast (Singulair®). Obat tersebut tersedia dalam bentuk tablet kunyah untuk anak usia 2-6 tahun, juga dalam bentuk obat puyer untuk anak di bawah 1 tahun. Pilihan obat ini baru dipertimbangkan jika penggunaan kortikosteroid hisap tidak dapat mengontrol gejala asma. Selain itu, obat ini tidak dapat diberikan secara monoterapi, harus dikombinasi dengan kortikosteroid hisap.
3. Long-acting beta 2 agonist -> Long-acting beta 2 agonist adalah obat asma untuk anak yang termasuk ke dalam rangkaian pengobatan kortikosteroid. Dikatakan long-acting karena efeknya yang bisa bertahan setidaknya hingga 12 jam. Salmeterol (Advair®) dan formoterol merupakan beberapa jenis obat asma long-acting beta 2 agonist yang paling sering diresepkan dokter. Obat ini hanya bekerja untuk melegakan saluran udara, tidak mengobati peradangan di saluran udara. Untuk meredakan peradangannya, obat ini biasanya akan dikombinasikan dengan obat kortikosteroid hirup. Dokter dapat menggabungkan obat fluticasone dengan salmeterol, budesonide dengan formeterol, serta fluticasone dengan fomoterol untuk mengobati asma. Berbagai obat asma anak jangka panjang di atas harus diminum setiap hari untuk mencegah serangan asma datang tiba-tiba.
Berikut jenis obat asma untuk anak jangka pendek meliputi:
1. Bronkodilator -> Bronkodilator adalah jenis obat yang berfungsi untuk membuka saluran bronkus (saluran yang menuju ke paru) supaya anak dapat bernapas lebih leluasa. Bronkodilator sering disebut sebagai obat asma untuk jangka pendek. Maksudnya obat ini diberikan sebagai pertolongan pertama saat asma anak kambuh sewaktu-waktu. Contoh obat bronkodilator di antaranya adalah albuterol dan levalbuterol. Obat-obatan ini bekerja efektif meredakan gejala asma selama 4-6 jam. Minta si kecil untuk minum obat ini terlebih dahulu sebelum mulai berolahraga, supaya asma tidak kambuh dan mengganggu aktivitasnya. Agar obat bisa lebih mudah dihirup, Anda juga dapat memasukkan obat-obatan tersebut ke dalam inhaler atau nebulizer yang lebih praktis.
2. Kortikosteroid oral atau cairan -> Selain dihirup, obat kortikosteroid juga tersedia dalam bentuk tablet yang diminum langsung atau cairan yang disuntik ke pembuluh darah. Prednisone dan methylprednisolone merupakan jenis obat kortikosteroid oral yang paling umum diresepkan dokter. Biasanya dokter akan meresepkan obat asma steroid oral hanya untuk 1-2 minggu saja. Hal ini karena obat asma untuk anak ini berpotensi menyebabkan efek samping serius bila digunakan dalam jangka panjang. Risiko efek sampingnya termasuk kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, mudah memar, otot-otot melemah, dan masih banyak lagi.
Namun ada baiknya anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter spesialis anak konsultan respirologi untuk penanganan yang lebih baik.
Sekian dan Terima Kasih